Perilaku seks pranikah adalah perilaku seksual remaja yang dilakukan tanpa adanya ikatan pernikahan. Biasanya perilaku seks pranikah sering dilakukan saat remaja berpacaran. Perilaku ini merupakan akibat dari perkembangan biologis sehingga mendorong hasrat seksualnya. Bisa kita lihat dari proses perkembangan kota palu dari tahun 2020 hari AIDS sedunia. Komisi penanggulanan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat estimasi jumlah penderita dengan HIV di Sulawesi tengah mencapai 4.702 orang. Dari jumlah itu yang telah di temukan 2.178 orang atau 40 persen lebih, belum mencapai 50 persen. Kasus HIV terbanyak masih berada di Kota Palu, sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah. Tercatat, kasus HIV yang ditemukan sebanyak 124 kasus, disusul Banggai 51 kasus, dan Tolitoli 36 kasus, serta Parigi Moutong 33 kasus. Kabupaten-kabupaten lainnya tercatat hanya belasan kasus. KPA Sulteng juga mencatat jumlah kematian akibat AIDS sampai tahun 2020 sebanyak 454 kasus. terinfeksi paling banyak dalam usia produktif 20 sampai 49 tahun. Untuk kelompok jenis kelamin paling banyak laki-laki yang terkena HIV. Mungkin dampak jajan. Saat ini, terus diberikan pendampingan dan pengobatan kepada yang terinfeksi HIV/AIDS. Tujuannya untuk meningkatkan usia harapan hidup dan agar tetap produktif di tengah-tengah masyarakat. pemerintah melalui dinas terkait bersama KPA akan terus gencar melakukan edukasi kepada masyarakat terkait HIV/AIDS. Saat bersamaan, juga akan diimbau masyarakat agar memeriksakan diri, khusunya yang rentan terinfeksi. kelompok rentan terinfeksi HIV/AIDS yaitu lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT. Ini dibuktikan dari temuan kasus HIV dan AIDS didominasi kelompok LGBT.
Penyebab dari seks bebas dan pelaku dari seks bebas
Palu, Sulawesi Tengah, menyatakan 47 persen siswa Sekolah Menengah Atas di wilayah Kota Palu mengaku sudah pernah melakukan hubungan seks bebas. Baik yang dilakukan sekali maupun berkali-kali dengan pasangannya. sebanyak 15 persen dari 15.542 jumlah siswa SMA/SMK di kota Palu.
Penyebab dari seks bebas itu sendiri melakukan hubungan badan dengan lawan jenisnya karena pengaruh lingkungan, seperti ajakan pacar, teman, atau nonton film porno. perilaku seksual diawali dari sekadar ciuman, kemudian ciuman yang disertai birahi, hingga terakhir menjadi percintaan badan atau making love. Yang menarik dari penelitian tersebut, sebagian remaja merasa bangga jika telah melakukan hubungan seks dengan pacarnya atau dengan orang lain. Ini terutama terjadi pada laki-laki, dimana secara psikologis ingin menampilkan sesuatu yang lebih dari lelaki yang lain, termasuk soal seks tersebut. Sementara faktor kematangan secara seksual hingga memiliki keinginan atau coba-coba, menjadi alasan kuat selanjutnya. sebagian besar siswa atau siswi yang melakukan seks bebas tersebut tinggal di kos-kosan, namun ada juga yang tinggal bersama keluarga. Ada juga yang sekolah di SMA favorit di Palu. Selain itu, sebagian besar remaja tidak menggunakan pengaman saat berhubungan badan. Demikian halnya dari pengakuan yang diperoleh, kebanyakan pelaku tidak memiliki pengetahuan yang mendalam soal HIV/AIDS atau dampak yang ditimbulkan akibat berhubungan seks tersebut. Pascapengakuan tersebut, ketika pelaku diarahkan untuk melakukan pemeriksaan HIV melalui VCT, tak ada satupun yang bersedia. Sangat disarankan Di sekolah juga perlu diaktifkan kembali bimbingan konseling dan Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIKKRR).
Seks bebas di kota palu menjadi sumber penyakit HIV/AIDS terbanyak dan selalu masuk dalam 10 besar kota di Indonesia. Penting untuk kita selalu menyadarkan bahwa melakukan seks di luar nikah itu berbahaya, dan mengimbau masyarakat, khusunya para orang tua agar semaksimal mungkin menjaga anak-anak mereka, agar dapat menjauhi pergaulan bebas. Sebab itu merupakan pintu gerbang HIV/AIDS terjangkit dalam tubuh seseorang.