HP benda yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari kita. Bangun tidur buka HP, mau tidur buka HP, gak cuma buat update status sosmed nyatanya HP dipakai untuk pesan makanan dan untuk belanja online hingga untuk bayar tagihan. Tapi gimana jadinya jika semua HP tiba tiba lenyap dari kehidupan kita?
Tidak ada HP pasti akan membuat seluruh dunia repot, karena hampir semua orang di dunia itu pakai dan punya HP (7 Miliar orang). Bayangin aja jika kita kehilangan alat komunikasi instan, kalau mau komunikasi dengan si doi harus buka laptop dulu atau mungkin bahkan nungguin pak pos untuk mengirim surat. Tapi jika kita tidak punya HP kita jadi punya banyak waktu luang. Rata-rata orang menghabiskan waktu 6 jam untuk bermain HP (seperempat dari hari kita). Bahkan ada orang yang berphobia jika berpisah dengan HP (NOMOPHOBIA). Kalau seluruh HP bakal lenyap mereka semua mungkin bakal cemas, dan akhirnya depresi. Tapi apa yang terjadi dengan otak pas kita sedang bermain HP?
Jadi hiburan di HP itu memicu otak memproduksi hormon kebahagiaan yaitu Dopamin. Karena otak suka dibikin seneng sehingga dikit-dikit kita suka ngecek HP padahal tidak ada apa-apa. Dalam sehari orang itu ngecek HP nya rata-rata sebanyak 52 kali dalam sehari. Kalau tidak ada HP produksi dopamin akan berkurang dan otak akan mengeluarkan hormon stress (KORTISOL) sehingga membuat kita merasa gelisah dan cemas. Seharian gamain HP kita mulai panik, dan takut ketinggalan berita terkini, detak jantung juga akan meningkat dan tekanan darah juga akan menaik. Bahkan setelah 3 hari kita akan merasakan getaran HP palsu ada di kantong kita (PVS/ Phantom Vibration Syndrome). Ya, hari-hari awal kita tanpa HP itu berat banget, mirip banget lepas sama kecanduan. Tapi kita memang harus bersakit-sakit dahulu buat dapat senangnya kemudian. Karena jika sudah lewat seminggu kita bisa lebih fokus, tidur lebih nyenyak, dan rasa cemas berkurang. Setelah 2 minggu ga cuma otak aja yang lebih baik, tapi badan juga makin fit sehingga lama-lama kita sudah terbiasa.
Tapi kecanduan HP bukan kesalahan kita atau otak kita aja tapi sosial media juga sudah dirancang untuk menampilkan konten sesusai dengan minat kita, agar kita betah disosmed dan mereka juga jadi untung. Lalu ada juga beberapa media sosisal yang didesain agar kita bisa scroll terus-terusan tanpa ada batasnya, jadi kontennya ga akan habis-habis. Inilah yang membuat kita ke asikan sampai lupa waktu.
Ya mungkin bagi berbagai orang HP sudah menjadi bagian untuk hidup, tapi jangan sampai kita jadi terus-terusan nunduk lihat HP sehingga kita lupa sama sekitar.