Kalimantan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan juga budaya. Banyak cerita dari kalimantan yang masih mengalir mulai dari tradisi hingga budaya yang masih di terapkan hingga sekarang. Ada pun cerita rakyat yang masih melekat dan di ceritakan turun temurun dari nenek moyang hingga cucu cicit dan da dikembangkan salah satunya asal usul danau Malawen . Danau Malawen kini menjadi salah satu objek wisata di daerah Barito, dan menjadi tempat untuk memancing.
Asal-usul Danau Malawen
Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang tekenal berikutnya adalah asal usul danau melawan. Dahulu kala dikisahkan ada seorang pemuda bernama Kumbang Banaung. Ia adalah seorang pemuda yang tampan. Ia hidup bersama kedua orangtuanya yang sudah tua dan hidup sangat sederhana. Namun ia adalah seorang anak yang suka bertindak kasar dan memaksa kepada orangtuanya.
Ketika ayahnya sedang sakit keras, Kumbang memaksanya untuk menemani dirinya pergi berburu yang tentu saja ditolak. Meskipun dengan bersungut-sungut, akhirnya Kumbang pergi berburu seorang diri. Sebelum ia pergi, ayahnya memberikan sesuatu kepadanya.
“Bawalah ini. Ini adalah piring Malawen Jika kau mengalami kesulitan, lemparkanlah piring ini. Kelak kau akan tertolong.” kata sang ayah.
Kumbang pun pergi berburu. Tak disangka, di kejauhan ia melihat sebuah desa. Ia berjalan memasuki desa tersebut yang bernama Desa Sanggu. Di sana sedang diadakan semacam pesta rakyat untuk merayakan masa perubahan anak gadis Kepala Desa dari gadis kecil ke ambang kedewasaan.
Gadis cantik jelita itu bernama Intan. Seketika, Kumbang jatuh cinta kepada Intan. Keesokan harinya, Kumbang kembali pamit untuk pergi berburu. Padahal, ia pergi ke Desa Sanggu. Akhirnya, Kumbang berhasil berkenalan dengan Intan dan mereka pun sepakat menjalin kasih. Suatu hari, Intan menceritakan bahwa ia telah dijodohkan dengan seorang pengusaha rotan yang kaya raya.
Kumbang yang gundah pulang untuk menemui kedua orangtuanya. Kepada orangtuanya ia mengutarakan niatnya untuk segera melamar Intan. Ayah dan Ibu Kumbang merasa keberatan karena perbedaan status sosial. Namun Kumbang bersikeras dan memutuskan ke Desa Sanggu untuk menemui Intan.
Ia mengajak Intan untuk pergi dari desa, dan Intan menyetujuinya. Warga yang melihat mereka, berusaha mengejar kedua sejoli tersebut. Dalam kejaran warga, tiba-tiba Kumbang ingat akan benda sakti yang diberikan ayahnya, piring malawen.
Segera saja ia melempar piring itu ke tepi sungai. Ajaib sekali, piring tersebut berubah menjadi besar. Kumbang dan Intan naik ke atas piring untuk menyeberang sungai. Mereka bernapas lega, karena mereka selamat dari kejaran warga.
Namun, ketika sampai di tengah sungai, tiba-tiba terjadi badai dahsyat disertai petir menyambar dan hujan yang sangat lebat. Piring malawen itu pun terbalik. Sungai itu kemudian menjelma menjadi sebuah danau. Masyarakat kemudian menamakannya dengan Danau Malawen . Konon kabarnya, Kumbang dan Intan berubah menjadi sepasang buaya putih penunggu danau tersebut.
Mengenal Tarian Putri Malawen Dari Danau Malawen
Tarian Putri Malawen merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Barito Kalimantan Tengah, dan tarian ini merupakan sebuah tarian yang biasa ditampilkan pada saat acara di kerajaan. Sejarah Tari Putri Malawen berasal dari nama danau yang ada di daerah Barito, yakni Danau Malawen .
Pada zaman dahulu, di daerah Barito terdapat sebuah kerajaan, dan jika kerajaan tersebut terdapat sebuah acara besar, maka diadakan sebuah tarian untuk menghibur tamu dan penghuni kerajaan lainnya.
Dahulu, tarian ini di bawakan atau dilakukan oleh seorang putri daerah Barito itu sendiri, terutama saat ada acara-acara besar di dalam kerajaan. Berhubung ada sungai di daerah Barito yang bernama Danau Malawen, maka banyak masyarakat atau penghuni kerajaan yang menyebut tarian ini sebagai Tari Putri Malawen.
Makna dan Fungsi Tari Putri Malawen
Tari Putri Malawen memiliki makna agar kita bisa selaras dengan alam, oleh karenanya,tarian ini dilakukan di Danau Malawen. Selain memiliki makna selaras dengan alam, tari Putri Malawen juga berfungsi untuk menghibur pengunjung yang datang ke Danau Malawen.
Gerakan Dalam Tari Putri Malawen
Gerakan yang ada dalam Tari Putri Malawen merupakan gerakan yang penuh dengan tanda tanya dan masih menyimpan misteri pada beberapa gerakan yang dilakukan oleh penari itu sendiri.Terkadang kita bisa takjub dengan beberapa gerakan tarian yang dilakukan tanpa sadar oleh penari tersebut , karena dalam gerakan tersebut terdapat sebuah kekuatan mistis yang masuk ke dalam tubuh penari.
Pakaian Penari Putri Malawen
Penari Putri Malawen menggunakan pakaian khas Dayak dengan corak burung enggang berwarna merah. Kemudian kepala penari ditutupi dengan sebuah ikat kepala yang terbuat dari bulu burung enggang gading, dan ditangan penari terdapat sebuah selendang untuk melakukan gerakan tarian.
Musik Pengiring Tari Putri Malawen
Garantung atau yang dikenal dengan Musik Gong adalah musik khas Dayak yang digunakan untuk mengumpulkan masyarakat, sehingga musik tersebut sangat terdengar jelas hingga kejauhan. Selain untuk mengumpulkan masyarakat, musik Garantung juga digunakan sebagai pengiring Tari Putri Malawen, karena musiknya sesuai dengan tarian dan musik tersebut menjadi ciri khas dari Tari Putri Malawen.