Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Puncak gunung tersebut atau Mahameru tingginya mencapai 3.675 mdpl. Di Tanah Air, Semeru merupakan gunung berapi tertinggi ketiga setelah Kerinci dan Rinjani. Gunung Semeru berada di Jawa Timur. Tepatnya di Kabupaten Malang dan Lumajang dan masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Asal-Usul Nama Semeru
Dalam kitab kuno itu tercatat, pada suatu masa, Pulau Jawa terombang-ambing di lautan. Dalam legenda itu disebut, Batara Guru sebagai penguasa tunggal meminta para dewa dan raksasa untuk memindah Gunung Mahameru di India, sebagai paku pada Pulau Jawa agar tidak bergerak.
Gunung Mahameru kemudian diletakkan di barat Pulau Jawa. Namun, karena bagian timur pulau terjungkit ke atas, akhirnya Gunung Mahameru dipindahkan ke timur. Saat para dewa membawa Gunung Meru dari barat menuju timur, tanahnya berjatuhan selama perjalanan. Jatuhan tanah pertama membentuk Gunung Katong, tanah kedua membentuk Gunung Wilis, tanah ketiga membentuk Gunung Kampud, tanah keempat membentuk Gunung Arjuno, dan yang terakhir membentuk Gunung Welirang.
Saat Gunung Mahameru diletakkan di sebelah timur Pulau Jawa, posisinya miring ke utara. Dikisahkan, ujung gunung tersebut dipotong dan potongannya diletakkan di barat laut. Potongan gunung itu sekarang dikenal dengan nama Gunung Penanggungan.
Keindahan Gunung Semeru
keindahan Gunung Semeru dianggap mampu membuat para pendaki merasa tenang dan nyaman. Oro-oro ombo dan Ranu Kumbolo adalah dua spot yang ikut berperan dalam hal tersebut. Tapi selain dua spot tersebut ternyata ada sisi lain keindahan Gunung Semeru yang menjadi daya tarik pendaki.
Saat persis di bawah puncaknya, pendaki bisa melihat Mahameru yang berdiri dengan tegaknya. Sebuah bekas lahar panas terlihat dari sisi ini. Meskipun mengerikan, tapi inilah sisi keindahan Gunung Semeru yang selalu menjadi idaman para pendaki.
Ini adalah pemandangan yang bisa dilihat traveler ketika melihat Gunung Semeru dari sisi utara. Pemandangan seperti ini bisa dilihat saat Anda berada di Gunung Bromo. Pemandangan Bromo dan Semeru berpadu dan memperlihatkan lekukan indahnya.
Dari sisi barat, Gunung Semeru tak nampak terlihat jelas, tapi puncak Mahameru yang berasap masih memperlihatkan dirinya.
Saat melihat Gunung Semeru dari sisi timur maka pendaki bisa melihat pemandangan yang juga luar biasa. Nampak bekas letusan gunung Semeru masih kentara, meskipun begitu keindahannya tak berkurang sedikitpun.
Dari sisi barat Gunung Semeru terlihat lebih hijau. Tak seperti sisi lain, dari sisi ini pendaki bisa melihat Semeru yang nampak masih perawan.
Legenda Gunung Semeru
Tak sedikit kebudayaan tradisional Indonesia yang memiliki erat dengan legenda dan mitos. Banyak pula fenomena-fenomena alam yang dikaitkan dengan legenda dan mitos. Banyak alam yang lantas sering di hubung-hubungkan dengan unsur budaya yang menyangkut legenda dan mitologi zaman dahulu.
Hal ini tentu menjadi kearifan lokal bagi masyarakat di tempat terjadinya bencana, tak terkecuali peristiwa meletusnya gunung semeru yang lantas di kaitkan dengan cerita legenda semeru. Salah satu keistimewaan gunung semeru adalah kisah legenda yang secara turun temurun sampai sekarang.
Cerita mitologi tersebut lekat dengan budaya hindu dan memiliki dewa-dewa sebagai tokohnya. Kisah ini dimuat dalam kitab tantu penyelenggaran di abad ke-15. Kita tantu panggelaran memang memuat kisah penciptaan pulau jawa. Menurut kitab ini, gunning semeru adalah dari gunung meru yang berada di india.
Konon, berdasarkan legenda tersebut, gunung semeru di percaya merupakan paku bumi pulau jawa yang ditancapkan oleh para dewa. Puncak gunung paling tinggi di yakini sebagai tempat bersemayam para dewa. Masyarakat jawa percaya bahwa dahulu, pulau besar yang mereka tempati awalnya mengambangkan di lautan, terombak-ambing oleh ombak.
Pada awalnya, gunung meru di letakkan di pulau putu jawa. Hal ini membuat bagian timur menjadi terangkat sebelah sehingga pulau kembali tidak seimang. Akhirnya, para dewa memmindahkan gunung meru ke timur. Saat membawa ke timur, bagian gunung meru terceceran sehingga membentuk barisan gunung dari ke barat ke timur. Dewa wisnu dan brahma memutuskan untuk memotong gunung dan meletakkanya di bagian ujung atasnya sebagai penyeimbang. Potongan bagian bahwa gunung diletakkan ke barat dan kemudian menjadi gunung pawitr, Kini gunung tersebut persemayaman dewa siwa.