Danau Lindu adalah danau yang terletak di daerah Kabupaten Sigi, merupakan danau terbesar ke 2 yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah setelah Danau Poso. Danau Lindu merupakan salah satu danau yang terletak Sulawesi tepatnya di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Danau Lindu berada di dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Yang menarik dari Danau Lindu adalah daya tarik Hutan Wisatanya, keindahan panorama pegunungan dan pemandangan danau, khususnya bagi wisatawan pejalan kaki dan pendaki gunung. Danau Lindu terkenal dengan melimpahnya ikan dan merupakan habitat bagi berbagai macam tumbuhan dan hewan. Danau Lindu luasnya sekitar 3.488 ha dan terletak di ketinggian sekitar 1.000 meter dpl. Danau Lindu juga sering mengadakan acara tahunan yang biasa di kenal dengan sebutan Festival Danau Lindu. Selain memiliki keindah menjadi tempat wisata danau lindu juga punya cerita legenda .
Legenda Danau Lindu
Peninggalan-peninggalan arkeologi yang ada di Indonesia merupakan tanda peradaban. Seperti, Danau yang dikelilingi tiga gunung ini memiliki cerita legenda menurut versi masyarakat di sana. Legenda tersebut bermula dari kisah cinta yang berakhir dengan sebuah pertarungan antara seekor lindu (belut) dengan anjing. Pertarungan dahsyat tersebut konon berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan berakhir dengan terbentuknya Danau Lindu. Secara geologi danau ini berada di Sesar Palu-Koro. Sesar ini adalah patahan yang membelah Sulawesi menjadi dua, dimulai dari batas perairan Laut Sulawesi dengan Selat Makassar hingga ke Teluk Bone. Sesar ini dikatakan sangat aktif hingga pergerakannya mencapai 35 sampai 44 milimeter per tahun. Selain versi ilmiahnya, Danau Lindu ternyata memiliki mitos tersendiri mengenai proses terbentuknya.
Tetua adat Lindu, Samuel Tolei bercerita bahwa nama Lindu sendiri memiliki arti belut. Dalam hikayat, Danau Lindu ini digambarkan sebagai belut yang berukuran besar dan mengelilingi kampung.Dikisahkan pada zaman dahulu, seorang pemangku adat Anca memelihara banyak kerbau. Anehnya setiap hari tetap saja ada kerbau yang hilang. Para warga pun mengikuti kerbau tersebut yang biasanya berkeliaran di Danau Lindu yang dahulunya rawa. Ketika kerbau sedang minum dekat rawa tiba-tiba ada makhluk besar menerkam dan menelannya bulat-bulat. Ia mencoba mendekat untuk mengetahui makhluk tersebut, yang ternyata seekor Lindu atau belut yang berukuran raksasa
Kejadian itu membuat warga kampung lantas memburu belut raksasa tersebut dengan membawa anjing. Perburuan berlangsung hingga 7 hari 7 malam. Lindu yang dikejar anjing ini berhasil menembus gunung yang ada di sekitar muara. Tetapi pada hari ketujuh itu tiba-tiba terdengar suara ledakan besar dan gemuruh. Gemuruh itu adalah suara air yang kemudian memenuhi rawa sehingga terbentuklah danau yang sekarang dikenal sebagai Danau Lindu. Setelah danau terbentuk, orang-orang mulai turun dari pegunungan ke sekitar danau, kemudian membangun pemukiman. Orang Anca membuat perkampungan yang disebut kora, orang Langko membentuk Taubatuleo, orang Bonkodono membangun Bontlunca.
Legenda tentang Danau Lindu sangat erat hubungannya dengan asal usul terjadinya danau tersebut dan pemikiran masyarakatnya. Untuk dapat menguak pemikiran tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis struktur naratifnya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan menganalisis struktur naratif cerita asal-usul Danau Lindu. Masalah yang dibahas adalah bagaimana struktur naratif dan makna legenda Danau Lindu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktur naratif yang dikembangkan. (badan bahasa)