Asal Usul Nama Aneh Dari Tempat Wisata Pasir Heunceut

Pasir Heunceut mungkin terdengar menggelikan, apalagi bagi orang Sunda atau yang mengerti Bahasa Sunda. Selain menggelikan, Pasir Heunceut terdengar “jorang” atau vulgar. Sebab nama tersebut merupakan alat kelamin wanita dalam Bahasa Sunda.

Meski terdengar kurang sopan, namun nyatanya ada satu tempat di Ciamis, Jawa Barat yang bernama Pasir Heunceut. Pasir Heunceut sempat viral beberapa waktu lalu, hal itu lantaran terdengar nyeleneh bahkan bisa cukup berani.

Karena keunikannya itu, Pasir Heunceut menjadi perbincangan baik di dunia nyata maupun di jagat maya. Tidak hanya di seputar Ciamis saja, bahkan sampai ke beberapa daerah di Jawa Barat.

Sebagai informasi, Pasir Heunceut merupakan sebuah bukit atau mumunggang yang berada di Dusun Cipeundeuy, Desa Margaharja, Kecamatan Sukadana, Ciamis, Jawa Barat.

Di lokasi ini rencananya akan dijadikan Agrowisata, dengan dilengkapi berbagai fasilitas serta spot untuk selfi bagi pengujung. Ditemui di lokasi, Kepala Dusun Cipeundeuy, Eman Sulaeman menceritakan awal mula daerah tersebut dinamai Pasir Heunceut. Menurutnya, ada beberapa versi terkait nama tersebut.

tidak ada sejarah pasti mengapa bukit itu dinamain demikian. Namun berdasarkan cerita turun temurun di masyarakat sekitar, nama tersebut sudah ada sejak 1947 silam. Dahulu, terang Eman, tempat itu merupakan perkebunan karet milik Belanda. Sementara yang bertugas menyadap karet adalah warga pribumi. para mandor Belanda memanfaatkan wanita-wanita cantik dari warga pribumi, diduga untuk pelampiasan hasrat seksualnya.

READ  Pengembangan Pulau Labengki Di Juluki Raja Ampat Sulawesi

Para mandor menggunakan bedeng-bedeng yang ada di tempat tersebut untuk melampiaskan hasrat seksualnya kepada wanita pribumi. Dulu ini zaman Belanda, ada kebun karet. Banyak pekerja yang nyadap karet, sama mandor kalau ada pekerja yang cantik suka dibawa. Dulu di sini ada bedeng-bedeng. Entah diapain wanita-wanita itu.

Versi lain terkait asal usul nama Pasir Heunceut, ada gua atau kubangan badak yang tak jauh dari lokasi itu. Jika di lihat dari kejauhan kubangan badak atau gua tersebut menyerupai kelamin wanita. Maka lokasi itu pun dinamai Pasir Heunceut. Meski begitu, tidak ada catatan tertulis terkait sejarah pasti terkait nama bukit itu.

Karena keunikan namanya, Pasir Heunceut pun mendadak viral di jagat maya. Media pun beramai-ramai mengangkat berita tentang tempat tersebut. Saking viralnya, bahkan sampai ada pihak yang menciptakan sebuah lagu Sunda yang mengangkat tema tentang Pasir Heunceut.

Semakin hari viralitasnya semakin tak terbendung. Karena dinilai kurang pantas, maka tokoh masyarakat setempat mengusulkan untuk mengganti nama Pasir Heunceut. Menurutnya pergantian nama tersebut hanya sebatas kepentingan administasi saja. Sebab, masyarakat tetap menyebut bukit itu dengan nama Pasir Heunceut. Itu secara administrasi saja, di masyarakat kan sudah melekat nama itu.

READ  Menjadi Pemimpin yang Hebat: 7 Sifat yang Perlu Dimiliki

nama yang dipilih berdasarkan hasil musyawarah antara tokoh masyarakat, Muspika Kecamatan Sukadana, dan MUI, diusulkan bukit tersebut diberi nama Mumunggang Bangkelun. secara rinci arti nama tersebut. Hanya saja menurutnya, Bangkelung diambil dari nama lama desa tempat bukit ini berada, sebelum menjadi Desa Margaharja.

Mumunggang itu pasir (bukit), Bangkelung itu mengambil dari sejarah desa kita dulu. Dulu nama desa ini Bangkelung, masih bersatu dengan Desa Margajaya sebelum dimekarkan menjadi dua desa. Terkait pergantian nama, masyarakat sebetulnya kurang setuju. Sebab nama itu sudah melekat sejak dulu. Tapi kan, tokoh juga merasa risih mendengarnya. Misalnya, ada yang datang nanyain (Pasir Heunceut)