Kerap kali kita akan merasakan perubahan emosi yang kurang jelas penyebabnya. Kemudian, bentuk pengalihan emosi yang biasa dilakukan dengan memakan makanan yang manis. Namun, mengonsumsi makanan manis juga dapat menyebabkan dampak yang tidak baik untuk kesehatan tubuh. Lantas, bagaimana bisa makanan manis memengaruhi mood?.
Penyebab Perubahan Mood
Penyebab dari perubahan mood yang kerap kali terjadi karena dipengaruhi oleh perubahan hormon, perubahan cuaca, efek samping obat, makanan, kondisi atau keadaan tertentu, dan zat kimia otak tidak seimbang.
Makanan Manis Memengaruhi Mood
Saat mengalami perubahan emosional, seperti sedih dan marah seseorang cenderung mencari pelarian untuk menghilangkan perasaan yang dialaminya, salah satunya adalah dengan mengonsumi makanan manis. Ketika mengonsumsi makanan manis seseorang akan merasakan perasaan senang, hal ini diperoleh dari sinyal yang dikirimkan ke otak.
Ketika makanan manis masuk ke dalam mulut dan direspon oleh pengecap rasa yaitu lidah. Maka lidah akan mengirimkan sinyal ke batang otak yang kemudian disalurkan kebeberapa bagian yang dapat memproses rasa tertentu.
Sehingga orang yang mengalami perubahan mood, akan mendapatkan perasaan senang dan bahagia dalam jangka panjang. Namun, hal inilah yang akan menyebabkan kecanduan terhadap makanan manis.
Dampak Makanan Manis Bagi Kesehatan
Segala hal yang berlebihan tentu tidak baik untuk kesehatan. Sama halnya dalam mengonsumsi yang manis-manis. Sebenarnya, batas mengonsumsi gula yang dianjurkan adalah 54 gram atau sekitar 4 sendok makan perhari. Cakupan tersebut sudah termasuk mengonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, susu, teh manis, minuman bersoda, donat, atau boba.
Jika mengonsumsinya secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit bagi tubuh anda. Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi.
Kulit Berjerawat
Bahaya yang bisa timbul adalah menyebabkan kulit berjerawat. Ketika kadar gula dalam tubuh melonjak tinggi maka akan meningkatkan sekresi androgen, produksi minyak dan peradangan. Hal tersebutlah yang dapat memicu timbulnya jerawat.
Kerusakan Gigi
Kerusakan gigi bisa dipicu karena makanan dan minuman manis. Jika mengonsumsinya maka sisa-sisa dari makanan ataupun minuman manis dapat menempel di gigi dan membantu bakteri menghasilkan asam dan mengikis email gigi.
Tetapi hal ini tidak akan berlaku jika anda mengonsumsi buah-buahan secara langsung, karena gula alami yang terkandung relatif aman untuk gigi. Asalkan pada buah-buahannya tidak di olah menjadi jus atau smoothie.
Obesitas
Risiko obesitas bisa terjadi karena kadar gula yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan risiko resistensi leptin. Leptin merupakan protein yang dibuat dalam sel lemak, beredar di aliran darah, dan diedarkan ke otak.
Protein ini berfungsi sebagai penanda rasa lapar dan juga kenyang. Sedangkan resistensi leptin penyebab anda tidak bisa berhenti makan, karena otak tidak akan merasa kenyang walaupun sudah banyak makan.
Diabetes
Selain obesitas, ada bahaya lain yang mengincar anda yaitu risiko diabetes. Diabetes memang tidak akan langsung menyerang anda, namun bisa dialami ketika memiliki berat badan yang berlebih.
Pada umumnya berat badan akan bertambah karena mendapatkan kalori yang lebih banyak dari yang dibutuhkan. Berati jika terlalu banyak mengonsumsi gula, maka bisa berpotensi memiliki risiko diabetes. Tetapi, makanan manis bukan menjadi satu-satunya faktor berkembangnya penyakit ini.
Perubahan Emosi
Kebanyakan orang mengira bahwa makanan manis akan membuat seseorang lebih baik dalam menangani emosinya. Padahal, faktanya makanan manis akan berdampak buruk pada psikologis anda.
Kelebihan gula pada tubuh dapat menyebabkan anda mudah marah, suasana hati tak karuan. Asupan gula yang lebih rendah bisa dikaitkan dengan kesehatan psikologis.
Jadi, mengonsumsi makanan manis tidak baik untuk kesehatan bahkan bisa berakibat ke psikologis dan juga berdampak ke penyakit yang serius. Setelah mengetahui ulasan diatas sebaiknya bagi anda yang gemar mengonsumsi makanan manis mulai untuk menguranginya.