Fenomena mengenai body shaming tentunya sudah tidak asing lagi terdengar. Fenomena ini banyak dijumpai diberbagai tempat dan media sosial. Lantas, apakah kalian pernah mendengar celetuk-celetuk negatif terkait perubahan terhadap tubuh seseorang?.
Dalam lingkup masyarakat, masih banyak terjadi kewajaran dalam mengomentari hal-hal seperti ini. Apalagi, diera serba teknologi banyak produk-produk kecantikan, yang membuat standar kecantikan wanita itu harus memiliki kulit berwarna putih, rambut hitam yang panjang, dan memiliki tubuh yang kurus.
Begitupun dengan laki-laki, yang harus memiliki tubuh tegap proporsional, wajah mulus, dan rajin berolahraga. Hal ini bisa terjadi akibat pengaruh idola, sehingga menciptakan standar yang ideal. Kebiasaan mengomentari biasanya ditemui di anak remaja, tetapi tak jarang juga ditemui di usia-usia yang sudah dewasa.
Apa Itu Body Shaming?
Body shaming adalah istilah yang merujuk pada kegiatan mengkritik dan mengomentari secara negatif terhadap fisik atau tubuh diri sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain, komentar ini bersifat mencela penampilan orang lain ataupun diri sendiri. Adapun contohnya adalah mengejek orang lain karena bentuk tubuhnya yang kurus ataupun gendut, dan juga memiliki warna kulit yang berbeda ataupun bentuk rambutnya.
Bentuk Perilaku Body Shaming
Memberikan Respon Yang Berlebihan
Tentunya respon terhadap orang yang berbadan gemuk terkadang sangat memprihatinkan. Apalagi, saat melihat orang yang berbadan gemuk melakukan kegiatan olahraga. Terkadang beberapa orang memberikan respon yang berlebihan, seperti ekspresi yang terlihat terkejut atau sampai meberikan ucapan selamat kepada orang yang sedang berolahraga ini.
Padahal, tanpa disadari itu termasuk dalam perilaku body shaming atau lebih tepatnya fat shaming. Sebenarnya, orang yang berbadan gemuk berlebih masih bisa melakukan banyak aktivitas lainnya. Oleh karena itu, janganlah anda memberikan komentar terkait mereka yang sedang melakukan kegiatan olahraga demi kesehatannya.
Memberikan Komentar
Apakah kalian sering mendengar atau menjadi salah satu orang yang dengan mudah memberikan komentar terkait perubahan bentuk tubuh?. “Kok badan kamu makin gemuk ya?”, “ Eh, sekarang kulit kamu udah agak hitam ya”. Ini adalah bentuk komentar yang sadar ataupun tidak sadar sering terlontarkan.
Walaupun, bentuk komentar yang dilontarkan terkadang hanya candaan saja atau sekadar memberikan nasihat. Tetapi, bagi mereka yang mendapatkan komentar ini justru akan memperburuk keadaan yang dimilikinya. Sehingga bisa menimbulkan dampak yang negatif untuk mereka sendiri.
Dampak Yang Terjadi
Pernahkah terfikirkan oleh kita dampak apa yang akan timbul jika hal ini terus berlanjut?. Faktanya masih jarang orang yang sadar akan dampak yang bisa timbul ini. Berikut beberapa dampak negatif yang akan timbul.
Kecemasan
Akibat sering mendengar komentar-komentar negatif, maka akan timbul kecemasan pada diri seseorang. Bentuk kecemasan berupa mempertanyakan diri sendiri. Seperti, “Emang benar ya aku gendut dan jelek?, “Benar ya kulitku terlalu gelap?”.
Ketika seseorang berfikir tentang deretan-deretan pertanyaan dikepalanya serta pernyataan negatif lainnya, maka ia akan mudah untuk merasa marah dan merasa bersalah tentang kondisinya sendiri.
Menimbulkan Gangguan Makan
Dengan seringnya mendengar komentar secara terus menerus yang bersifat negatif, bisa membuat seseorang mengalami gangguan makan seperti anoreksia maupun bulmia. Gangguan makan ini bisa terjadi karena merasa ada yang salah dengan bentuk tubuh yang dimilikinya.
Secara psikologis hal ini dapat mendorong seseorang menjadi enggan untuk menjaga pola makannya. Ketika seseorang melakukan skinny shaming, korban akan langsung mengubah pola makan secara ekstrim tanpa mempertimbangkan gizi maupun porsi makanannya.Disisi lain juga, ketika seseorang menerima fat shaming, maka korban akan mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi.
Hilangnya Rasa Percaya Diri
Apabila terlalu sering mendengar ejekan tentang perubahan fisik, tentunya itu akan membuat rasa kepercayaan diri yang dimiliki korban hilang. Bahkan, korban cenderung merasa tidak ada yang bisa ia banggakan terhadap dirinya sendiri.
Kita harus menyadari bahwa perlakuan body shaming ini merupakan tindakan yang dapat merugikan orang lain. Agar terhindar dari dampak yang akan terjadi, cobalah untuk menerima diri sendiri bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Dengan menerapkan hal ini, kita akan lebih menghargai diri sendiri dan juga menjaga perkataan dalam mengomentari orang lain.