Bukit Kasih merupakan salah satu bukit yang menjadi tempat wisata rohani yang terletak Di Desa Kanonangan, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Berada di sekitar 55 Km setelah Kota Manado. Bukit ini di beri nama bukit kasih karena di tempat ini orang-orang dari berbagai agama bisa berkumpul dan berdamai. Dari semboyan yang di miliki masyarakat sulawesi, bukit hasih merupakan bukit simbol perdamaian. Selain itu juga, bukit kasi merupakan tempat yang mengingatkan masyarakat pada kerukunan antar umat beragama.
Bukit Kasih Semboyan Masyarakat Sulawesi
Masyarakat Sulawesi pada umumnya, dan masyarakat Minahasa pada khususnya mempraktekkan sebuah semboyan dalam kehidupan kesehariannya. Semboyan itu berbunyi “Torang Samua Ba’saudara”, yang artinya “Kita semua bersaudara”. Semboyan ini juga tercermin pada satu tempat wisata yang juga sudah terkenal sampai ke mancanegara. Tempat wisata tersebut adalah sebuah bukit wisata rohani, sebuah bukit yang berada di kaki Gunung Soputan Yaitu Bukit Kasih.
Di puncak Bukit Kasih terdapat 5 tempat ibadah dari 5 agama yang diakui di Indonesia, yaitu Masjid (Islam), 2 Gereja (Katholik dan Kristen Protestan), Vihara (Budha), dan Pura (Hindu). Kelima tempat ibadah tersebut dihubungkan dengan akses jalan berupa anak tangga. Tempat-tempat ibadah yang dihubungkan di ketinggian tersebut, mewakili simbol bahwa penganut agama apapun bisa hidup berdampingan dalam kerukunan. Tempat ini adalah akhir dari perjalanan di kompleks wisata Bukit Kasih.
Di dekat pintu masuk kompleks wisata ini, para mengunnjung akan menemui sebuah monumen dengan tinggi sekitar 22 meter. Monumen ini dinamai Tugu Toleransi. Dinamai Tugu Toleransi karena tugu ini berbentuk segi lima, dan disetiap sisinya tedapat ukiran gambar dan simbol serta kutipan ayat Kitab Suci dari masing-masing agama. Sama halnya dengan tempat ibadah di puncak Bukit Kasih, Tugu Toleransi juga menampilkan gambar dan kutipan ayat dari kelima agama. Tugu Toleransi merupakan monumen pengingat akan kehidupan yang saling bertoleransi antar umat beragama.
Destinasi Bukit Kasih
Area wisata Bukit Kasih berada di wilayah sumber belerang, sehingga ketika beralan-jalan pengunjung akan menemui beberapa kawah yang akan lintasi. Akan tetapi, pemandangan di sekitar bukit ini sangat asri dan hijau. Pengunjung bisa menyaksikan beberapa bukit nan hijau yang mengitari tempat wisata ini.
Dari Tugu Toleransi menuju ke puncak Bukit Kasih, pengunjung akan menemui jalur anak tangga yang sudah disediakan. Dari kejauhan bisa melihat rimbunnya perbukitan. Kelima tempat ibadah yang berada di puncak bukit juga terlihat. Disana terdapat pahatan wajah yang besar pada dinding tebing, yang juga bisa terlihat dari kejauhan. Wajah yang terpahat pada dinding tebing tersebut adalah wajah nenek moyang masyarakat Minahasa, Toar dan Lumimuut. Pahatan wajah ini bermaksud agar masyarakat Minahasa tidak lupa dengan nenek moyang mereka.
Jalur anak tangga yang menuju ke puncak Bukit Kasih terlihat seperti ‘Tembok Cina Kecil’, bila melihatnya dari atas. Di beberapa titik, jalur anak tangga ini melewati tengah kawah belerang, sehingga bisa menyaksikan Kolam belerang yang ada di samping kanan-kiri Anda. Sebagai informasi, rute anak tangga menuju puncak ini cukup panjang dan melelahkan. Disarankan agar bagi pengunjung agar memakai alas kaki yang nyaman dan aman, misalnya sepatu. Disamping itu persiapkan juga stamina, karena perjalanan naik yang cukup curam. Akan tetapi, perjuangan menuju puncak bukit akan terbayar, karena di puncak bukit akan Anda temui pemandangan yang lebih menakjubkan.
Di puncak Bukit Kasih, selain kelima tempat ibadah Anda juga akan menemukan beberapa kolam air panas berukuran kecil, cukup untuk merendam kaki Anda setelah perjalanan jauh. Sembari berendam Anda bisa menikmati asrinya suasana sekitar yang dipenuhi pepohonan yang rimbun. Serta Anda juga bisa menikmati indahnya pemAndangan lansekap, akan sangat mengagumkan di saat fajar dan senja hari. Dari puncak bukit ini Anda juga bisa melihat Danau Tondano yang biru.Di salah satu tempat ibadah, Anda bisa menyempatkan waktu untuk beribadah sebentar. Disini Anda akan beribadah bersama-sama dengan umat beragama lainnya, dimana kita akan ingat bahwa “Torang Samua Ba’sudara”.