Cerita Kisah Kala Rau Di Nirwana

Kedermawanan menghapuskan kemiskinan, perbuatan yang baik menghilangkan kemalangan kecerdasan rohani menghapuskan kegelapan/kebodohan, dan bahaya atau rasa takut bisa dihilangkan dengan merenungkannya baik-baik.

Di cerita sebelumnya yaitu Dewa Wisnu dalam wujud Mahoni, Dewa Wisnu menjelma menjadi gadis cantik dan menawan yaitu Mohini yng berhasil menipu para Asura, sehingga Tirta Amerta didapat kembali dan dibawa pergi ke Nirwana. Para Asura yang merasa telah ditipu oleh para Dewa mengutus Kala Rau untuk pergi ke Nirwana.

Cakra Sudarsana Memutuskan Leher Kala Rau

Selanjutnya di Nirwana Kala Rau melihat Dewi Mohini sedang membagi-bagikan Tirta amerta kepada para Dewa, kemudian Kala Rau merubah wujudnya dan menyamar menjadi Dewa. Pada saat pembagian Tirta Amerta, Kala Rau yang tidak sabar memotong barisan para Dewa sehingga penyamarannya diketahui oleh Dewa Surya ( Dewa Matahari) dan Dewa Chandra ( Dewa Bulan).

Seketika Dewi Mohini merubah wujudnya menjadi Dewa Wisnu, Kala Rau yang ketakutan berlari menjauh dari Dewa Wisnu kemudian meminum Tirta Amerta, dengan cepat Dewa Wisnu melepaskan Cakra sudarsana yang berbentuk cakram dengan 108 gerigi yang akhirnya memotong kepala dari Kala Rau dan terpisah dengan badanya.

Planet Kala Rau Dalam Veda

Kala Rau Tidak mati, Kalarau masih hidup tapi dengan badan dan kepala yang terpisah. Kini kepala Kala Rahu dinamakan Rahu sedangkan badannya dinamakan Ketu dan bersifat abadi, Dewa Wisnu kemudian menempatkan Rahu dan Ketu ini sebagai planet di angkasa.

READ  The Nutritional Value of Bananas: A Comprehensive Guide

Di dalam Jyostika ( ilmu astronomi dan kosmologi veda) menyebutkan bahwa ada Sembilan planet atau Nawagraha yang mengelilingi bumi diantaranya yaitu; Aditya (Matahari), Candra (Bulan), Manggala (Mars), Budha (Merkurius), Brhaspati (Yupiter), Sukra (Venus), Sani (Saturnus), Rahu (simpul naik), dan Ketu (simpul turun).

Dendam Abadi Kala Rau

Terbongkarnya siasat dan penyamaran Kala Rau oleh Dewa Surya dan Dewa Candra yang berakibat pada terpenggalnya leher Kala Rau membuatnya menjadi dendam. Dewa Surya dan Dewa Candra akan menghadi konsekuensi dimana setiap ada kesempatan Kala Rau akan mencoba menelan Dewa Surya (Dewa Matahari) dan Dewa Candra sehingga membuat seluruh alam semesta akan jatuh dalam kegelapan. Hal ini disebut dengan Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan.

Dewa Candra dan Dewa Surya yang ketakutan dengan hal itu, Dewa Candra dan Dewa Surya meminta pertolongan kepada Dewa Wisnu. Dewa Wisnu menenangkan kedua Dewa tersebut, dan memastikan bahwa Kala Rau tidak akan dapat menelan Dewa Candra dan Dewa Surya. Inilah yang sampai sekarang ini diyakini bahwa, setiap terjadi gerhana matahari dan bulan maka saat itu Kala Rau membalaskan dendamnya mencoba menelan matahari dan bulan.