Ciri Khas Nilai Keseraaian dalam Budaya Jawa Jarang Orang Sadari Dan Karakter Orang jawa Yang Khas

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya yang beragam. Tiap daerah pastinya memiliki kebiasaan dan tradisi yang berbeda, seperti kebiasaan orang maluku, Sunda ataupun Betawi yang berbeda satu dengan lainnya. Tenyata dalam budaya Jawa terdapat nilai keserasian yang mereka agem (pegang) dalam melakukan pola tindak dan laku.

Nilai budaya di Jawa memang bersifat khas, memiliki cakupan berlaku terutama bagi pendukung kebudayaan tertentu. Sifat khas pada umumnya terletak pada tataran praktis yang konkret yang berwujud tindak-tanduk nyata.

Dibalik yang kongkrit itu terkandung nilai-nilai etika moral dan filosofi yang universal.Ungkapan Jawa, sepi ing pamrih rame ing gawe, memayu hayuning bawana ini menyiratkan nilai-nilai keserasian hidup bermasyarakat, baik lingkungan hidup sesama manusia, maupun dengan lingkungan alamnya.

Prinsip ini tentu saja dapat dipakai sebagai anutan dan tuntunan hidup bangsa Indonesia. Keserasian hidup menyiratkan suasana rukun dan saling menghormati sesama manusia yang  membentuk struktur masyarakat Indonesia.

Dalam konteks ini, setiap orang, setiap kelompok seyogyanya berikhtiar untuk bertindak yang selaras, seirama dan tepat seperti yang diteladankan oleh para ksatria dalam pertunjukan wayang.

Sosialisasi nilai-nilai budaya ini secara nasional, diharapkan dapat menangkal keresahan-keresahan sosial yang akhir-akhir ini melanda masyarakat, sebagai akibat dari krisis ekonomi, politik, sosial yang menjalar menjadi konflik antar suku bangsa, antaragama dan antar aliran politik.

Upaya yang perlu dilaksanakan adalah pendidikan budi pekerti untuk membangun karakter bangsa yang kini mengalami kemerosotan.

Salah satu arena sosialisasi nilai budaya itu adalah lewat pertunjukan wayang sehingga nilai-nilai budaya daerah dan pentas wayang dapat berbicara dalam khazanah nasional dan sekaligus menjadi salah satu pembentuk jati diri bangsa.

Masyarakat dari suku Jawa, misalnya, terkenal dengan kesopanan, tatakrama dan kelembutannya. Ini menjadi ciri khas ketika mereka berbaur dengan suku lain dan menjadi sifat-sifat dasar yang diturunkan oleh nenek moyang mereka. Meskipun, tentu saja tidak seluruh orang Jawa memiliki sifat-sifat positif tersebut.

READ  Cuaca Panas Melanda Indonesia: 8 Dampak Buruk Bagi Mobil yang Harus Kamu Ketahui!

Sifat dan Kebiasan Orang Jawa

berikut ini adalah beberapa sifat dan juga kebiasaan orang dari suku Jawa, yang ditulis berdasarkan pengamatan langsung maupun pengamatan tidak langsung.

1. Pemalu, Sungkan Tapi Suka Menyapa

Mungkin kamu pernah bertemu dengan orang Jawa yang hanya senyum-senyum dan ngangguk ketika berpapasan. Pada dasarnya orang Jawa adalah pemalu dan sungkan apalagi bila mereka berada dalam lingkungan yang benar-benar baru.

Mereka suka menyapa, Namun biasanya jarang berani memulai percakapan. Cobalah untuk memulai percakapan dengannya. Karena sebetulnya juga mereka adalah orang-orang yang asyik ketika diajak sharing atau ngobrol ngalor ngidul.

2. Pandai Menjaga Etika dan Sopan Santun

Orang jawa itu sopan, baik terhadap orang yang lebih tua ataupun terhadap sesama, Mereka juga pandai menjaga etika ketika berbaur dalam lingkungan bermasyarakat.

Merundukan badan ketika berjalan di depan orang yang lebih tua  sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Jawa sebagai wujud penghormatan, tata krama, dan sopan santun. Sikap tubuh yang merunduk ini juga merupakan tanda bahwa seseorang sungguh menghargai dan dapat menempatkan posisi dirinya

3. Orang Jawa Itu Pekerja Keras dan Penurut

Bila di tinjau dalam lingkup perusahaan. Orang-orang jawa adalah pekerja-pekerja terbaik. Mereka mengerjakan apa yang sehaarusnya mereka kerjaka, tak perna mengeluh dan berdedikasikan tinggi terhadap apa yang di bebankan padanya.

Orang jawa juga disiplin dalam waktu dan sepengalaman penulis bergaul dengan orang Jawa, mereka nggak pernah neko-neko dalam kehidupannya. Ketika menerima gaji bulanan misalnya. Mereka jarang memboroskan uang untuk membeli sesuatu yang dirasa tidak perlu.

READ  Apa Saja Tips Mengganti Busi Motor yang Sudah Tua dengan yang Baru?

Mereka lebih tertarik menabung atau mengirimkan uang pada orang tua atau sanak saudaranya di kampung. Dan itu adalah salah satu hal yang penulis suka dari mereka.

4. Hidup Mengalir Seperti Air

Orang dari suku Jawa itu terlihat seperti menganut filosofi hidup mengalir seperti air. Menjalani kehidupan seolah tanpa beban dan tanggungan.

Dalam pemikiran penulis. Mereka seperti mempunyai pemahaman. Hidup itu yang penting bisa makan, Ibadah dan bisa menghidupi keluarga”. Mereka mengalir seolah tidak memikirkan hal-hal lainnya.

5. Menerima Apa Adanya

suka dari orang Jawa adalah sikapnya yang menerima apa adanya. Terutama dalam hal hubungan. Mereka menerima keadaan apapun dari pasangannya. Asal mereka saling suka dan merasa cocok. Selanjutnya ya langsung nikah dan membentuk keluarga.

6. Suka Mengalah, Kalem dan Menghindari Konflik

Dalam keluarga, mereka adalah orang-orang yang suka mengalah. Ini tentu saja jadi nilai positif dalam keharmonisan sebuah rumah tangga.

7. Wong Jowo Kwi Gampang Ditekak – Tekuk 

Orang jawa itu luwes. Gampang berbaur dengan orang-orang dari suku lain walaupun mereka agak pemalu dan sungkan. Kesopanan dan keramahan orang jawa membuat orang-orang senang bergaul dengan mereka.

8. Gaya dan Nada Bicaranya Sopan 

Bahasa Jawa adalah bahasa yang memiliki strata halus, sedang dan kasar. Orang-orang Jawa, terutama yang berasal dari daerah Yogyakarta dan Solo dikenal dengan kehalusan dan kelembutan bicaranya .

9. Mempertahankan Tradisi dan Budaya

READ  Gua Rangko Destinasi Wisata Yang Menghadirkan Keheningan

Banyak sekali tradisi-tradisi yang berawal dari leluhur jawa yang masih lestari dan dilakukan sampai sekarang. Beberapa tradisi tersebut merupakan simbol-simbol dari suatu peristiwa penting dimasa lalu atau bentuk rasa syukur yang dibingkai dalam sebuah acar.

10 . Muluk / Puluk

Istilah ‘puluk’ atau ‘muluk’ mungkin asing di telinga kita, meski kita sendiri adalah orang Jawa. Puluk atau muluk adalah kebiasaan makan dengan menggunakan tangan.

Kebiasaan orang Jawa ini sudah diturunkan sejak lama dan sampai saat ini masih banyak masyarakat kita yang melestarikannya. Menyantap makanan dengan menggunakan tangan dirasa lebih nikmat; terlebih jika sambil duduk lesehan (duduk di atas tanah/ lantai dengan alas di bawahnya).

  1. Orang Jawa Arif dan Ramah

Meski sudah jarang dijumpai dalam kehidupan masyarakat sekarang, masih ada sedikit masyarakat yang menjunjung tinggi kearifan.  Sebagai contoh, ketika sedang berkunjung ke suatu desa, masyarakat desa menyambut kita dengan ramah dan menjamu kita dengan beragam hidangan terbaik mereka.

  1. Kebiasaan Orang Jawa ( Banyak ‘Melarang’)

Pernah dengar ungkapan larangan ‘ora ilok’. Ungkapan ini, dalam bahasa jawa, mengandung pesan/ nilai moral serta budi pekerti bagi masyarakat Jawa. Ungkapan tersebut memiliki arti ‘dilarang melakukan perbuatan yang melanggar unggah-ungguh atau nilai kesopanan’.

  1. Suka Menolong dan Mangan Ora Mangan Sing Penting Ngumpul

Kalimat Mangan ora mangan sing penting ngumpul yang artinya Makan tidak makan yang penting kumpul, mungkin sering kita dengar.  Filosofi orang Jawa yang sangat terkenal bila dimaknai secara luas, bisa diartikan sebagai orang-orang yang suka berkumpul, saling membantu dan gotong royong tanpa mengharapkan  imbalan.