Fakta Unik Seputar Burung Maleo, Hewan yang Setia

Fakta Unik Seputar Burung Maleo, Hewan yang Setia

Berikut Ulasan Lengkap Burung Maleo

Maleo, yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis burung gosong berukuran sedang dengan panjang sekitar 55 cm dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon.  

Meski termasuk dalam keluarga burung maleo tidak suka terbang. Burung ini lebih sering menggunakan kakinya untuk berjalan itulah mengapa mereka lebih tampak seperti ayam daripada burung. Tidak seperti burung pada umumnya, Maleo tidak mengerami telur mereka dengan menggunakan panas tubuh mereka sendiri, melainkan mereka membiarkan alam yang bekerja. 

Maleo adalah megapoda yaitu pembuat gundukan, jadi mereka menggali dan mengubur telurnya di daerah-daerah yang hangat dari panas bumi seperti di daerah sekitar pantai dan gunung berapi. Ukuran telur burung maleo beratnya sekitar 240 gram hingga 270 gram per butirnya ukuran rata-rata 11 cm dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran telur ayam.

Yang unik dari Maleo adalah saat baru menetas, anak burung maleo sudah bisa terbang. Burung maleo memang mempunyai kisah hidup yang sangat unik, burung maleo dewasa berpasangan sehidup semati dan utamanya hidup di dalam hutan asli Sulawesi. Namun di Kepulauan Halmahera dan pedalaman Papua juga sering ditemui.  Saat si betina sudah siap untuk bertelur pasangan Maleo itu berjalan kaki berkilo-kilometer ke tempat bertelur komunal yang biasanya terletak dipesisir pantai, di dekat mata air panas, di dalam hutan, maupun tempat yang memiliki kehangatan cukup untuk proses penetasan secara alami. Suhu atau temperatur yang diperlukan untuk proses penetasan ini Sekitar 32 hingga 35° C. 

READ  Destinasi Tempat Wisata Sungai Paneki

Dalam satu tahun seekor betina burung maleo hanya dapat bertelur sekitar tiga puluh butir. Di tempat tersebut pasangan Maleo itu menggali lubang yang besar di dalam pasir atau tanah selama berjam-jam di dalam lubang tersebut burung maleo betina menelurkan satu butir telur yang sangat besar. Badan Maleo hanya seukuran ayam, namun telur Maleo besarnya beberapa kali bisa lima hingga delapan kali dari telur ayam. Jika sudah bertelur di dalam lubang pasangan Maleo itu menguruk telur tersebut dengan pasir atau tanah dengan kedalaman beberapa puluh sentimeter hingga satu meteran. Kemudian mereka pergi lagi Sementara telur dibiarkan untuk dipanasi oleh matahari atau panas bumi, kalau tidak terganggu sesudah 60 hingga 80 hari telur itu menetas di dalam pasir atau tanah. Begitu menetas anak Maleo menggali selama 24 hingga 48jam menerobos tanah keatas permukaan untuk menghirup udara segar di alam bebas.

Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang pada sayapnya masih berupa bulu-bulu halus, kemampuan saya pada anak Maleo sudah seperti unggas dewasa, sehingga Ia bisa terbang. Hal ini dikarenakan nutrisi yang terkandung di dalam telur Maleo lima kali lipat dari telur biasa. 

READ  Begini Cara Melatih Kemandirian Anak dengan Penuh Kasih Sayang

Sesudah beristirahat selama beberapa menit anak Maleo langsung terbang ke arah hutan untuk hidup secara mandiri tanpa bantuan induknya. Anak Maleo harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa seperti ular, kadal, kucing, babi hutan, dan burung elang. Pakan burung ini terdiri dari aneka biji-bijian, buah, semut, kumbang, serta berbagai jenis hewan kecil.

Tidak banyak hewan yang setia pada pasangannya, namun burung maleo termasuk hewan yang setia. Sepanjang hidupnya burung maleo hanya akan hidup bersama dengan satu pasangan atau monogami. Hal ini bisa dibuktikan dengan kegiatan keseharian Maleo jantan yang sedikit dan bahkan tidak pernah menjajah. Burung maleo lebih suka hidup berdampingan dengan pasangannya dan saling menjaga untuk melindungi.