Gunung Tampomas yang terletak di Kabupaten Sumedang, memiliki sejuta sejarah dan mitos didalamnya. Gunung dengan tinggi puncak 1684 mdpl, Gunung Tampomas sering kali dieksplor oleh para pendaki gunung.
Sejarah dan mitos membuat Gunung
Kentalnya sejarah dan mitos membuat Gunung Tampomas lekat dengan hal mistis, hal tersebut membuat tidak sedikit pendaki yang kerap diteror oleh penunggu Gunung Tampomas. Selain memiliki keindahan alam yang asri, Gunung Tampomas sering dikaitkan dengan sejarah kejayaan Pajajaran di tanah sunda, khususnyaa di tanah Sumedang serta ada beberapa mitos yang tersimpan rapih didalamnya.
Menurut sejarah orang yang pertama kali menapaki kawasan Gunung Tampomas adalah Prabu Sokawayana putra dari Prabu Guru Haji Putih, adik kandung dari Prabu Tajimalela. Meskipun penjelajahan Prabu Sokawayana belum diketahui waktunya, namun banyak ahli sejarah yang menyepakati hal ini. Dulu Prabu Sokawayana diperintah ayahnya untuk menjelajahi Gunung Tampomas dalam rangka memperluas pemukiman.
Sejak dahulu Gunung Tampomas dipercaya memiliki kekuatan mistis yang sangat kuat, banyak yang menjadikannya tempat bertapa dan berziarah. Gunung Tampomas memiliki beberapa situs yang disaratkan akan sejarah berkuasanya Pajajaran di tanah sunda. Situs-situs itu diantaranya telapak kaki Prabu Siliwangi, makam kerabat dari Prabu Siliwangi dan batu tidur yang konon menjadi tempat peristirahatan Prabu Siliwangi.
Kekuatan mistis yang dimiliki Gunung Tampomas kerap sering meneror para pendaki, menceritakan bahwa mereka melihat di jalur pendakian ada iring-iringan kereta kencana yang diiringi musik gamelan. Mereka semua merasakan dan melihatnya, manum hanya sekejap dan mereka melanjutkan pendakiannya.
Setiap gunung memang memiliki kisah mistis dan mitos yang berbeda, disini semua orang cukup menghargai dan mentoletansi apa yang masyarakat setempat percayai, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
Jangan Lakukan ini Saat Mendaki Gunung, Berikut Beberapa Larangan Saat Mendaki
- Jangan Membuang Sampah Sembarangan.
- Jangan Melakukan Aksi Vandal.
- Jangan Mengambil apapun kecuali gambar.
- Jaga Perilaku dan Hindari Iseng Berlebihan.
Ada juga mitos yang melarang tidak boleh membawa tisu basah. Tisu basah biasanya digunakan pendaki untuk membersihkan saat buang air kecil maupun besar. Hal itu termasuk hal yang lumrah, namun yang jadi masalah, pembuangan sampah tisu basah banyak yang dilakukan secara sembarangan. Sebab, tisu basah tak bisa terurai yang menyebabkan keberadaannya hanya menjadi sampah menumpuk.
Banyak orang yang mendaki gunung, namun tidak paham betul, terkait larangan yang berada di gunung. Sebaiknya jika melakukan pendakian, pelajarilah terlebih dahulu pantangan apa saja yang tidak boleh di lakukan.