Hal Tak Terduga dari Buang Sampah Sembarangan: Sampah Laut!

sumber gambar : https://isorepublic.com/

Pemicu Sampah Laut

Sampah laut berasal dari pembuangan sampah oleh manusia, baik secara disengaja atau tidak sengaja yang dibuang ke laut. Mayoritas sampah laut datang dari kapal  niaga, kapal pesiar, kapal penangkap ikan, kapal pesiar, eksplorasi minyak di laut lepas, anjungan pengeboran, dan media akuakultur di laut.

Sumber sampah dapat datang dari pesisir atau dataran. Ini berlaku untuk sampah yang berada di pantai, pelabuhan, dan dermaga. Tetapi bisa juga datang dari sampah dari tempat pembuangan sampah yang berada di dekat pantai, dari sampah yang berada di sungai yang dibuang ke laut, dari pembuangan air limbah yang tidak diproses, dari rekreasi pantai.

Hal lain yang menjadi sumber sampah laut ialah limbah material yang terbawa ke laut dari kejadian alam seperti banjir, angin topan atau bahkan juga tsunami.

Penumpukan sampah laut sangat dipengaruhi oleh arus laut, transisi pasang surut, topografi daerah dan arah angin.

Diprediksi 80% sampah laut datang dari sumber kehidupan di darat, hal ini karena pembuangan barang yang tidak tepat atau lantaran sampah yang tidak dikumpulkan  mengalir melalui daerah aliran sungai sampai ke lautan.

Salah satu industri utama di beberapa negara yang menjadi penyebab penumpukan sampah laut adalah industri penangkapan ikan. Jala, pancing, kail, pelampung, dan keramba seringkali mengapung di perairan dan terdampar bibir pantai, atau pada mulut ikan dan penyu yang mengakibatkan terancamnya hidup hewan-hewan tersebut.

READ  Sumbangan Indonesia dalam Mengurangi Dampak Perubahan Iklim Global

Beberapa Peneliti dari Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) dan  Universitas Tasmania (Australia) telah berusaha menghitung tingkat pencemaran dari “alat penangkapan ikan yang tidak terurus, lenyap, atau dibuang.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 450 responden yang terlibat dengan dunia perikanan di seluruh penjuru dunia. Mereka menentukan dalam sebuah studi baru yang terbit di Science Advances bahwa terdapat sekitar 2% dari semua alat tangkap di dunia mencemarkan lautan tiap tahunnya.

Distribusi sampah bervariatif dan bergantung pada komponen yang lain, seperti faktor hidrodinamik dan geomorfologi , dan lokasi sumbernya serta aktivitas manusia (aktivitas di pantai, industrialis, nelayan, dan kegiatan lain yang berlangsung di  di laut) merupakan sumber utama sampah laut.

Arus laut mainkan peranan penting dalam dispersi mereka. Sampah bisa menempuh jarak beberapa ratus kilometer saat sebelum menumpuk pada suatu tempat di lautan, kadang sampah tersebut benar-benar jauh dari sumber asalnya.

Karakteristik sampah laut

Sampah laut pada umumnya terdiri atas sampah plastik, kaca, logam, kertas, tekstil, produk alami, dan kayu. Karakter sampah laut bervariatif bergantung pada lokasi dan jaraknya dari sumbernya.

Sampah plastik laut mayoritas terbagi dalam botol, tas, kemasan, plastik dari aktivitas penangkapan ikan dan bisa mewakili 50% sampai 100% dari keseluruhan sampah. Jumlah ini benar-benar berkaitan dengan produksi plastik global tahunan, yang sudah melewati 300 juta ton pada beberapa tahun terakhir.

READ  Mengurangi Dampak Perubahan Iklim dengan Konservasi Energi

Imbas pada keberagaman hayati

Kehidupan biota laut dapat terpengaruh oleh kehadiran sampah laut. Nyaris 800 spesies bisa terancam oleh sampah, baik berupa luka karena terlilit, tercekik, atau ketelan sampah.

Di lain sisi, sampah tertentu  yang menjadi tempat hidup mikroorganisme tertentu, memungkinkan menjadi wadah penyebaran mikroorganisme ke jarak jauh, hal ini dapat  mengakibatkan timbulnya populasi invasif pada  lingkungan baru dan memberikan ancaman keseimbangan ekosistem.

Disamping itu, beberapa partikel plastik yang mengandung bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan kontaminasi organisme hidup. Sampah yang berukuran besar dapat membahayakan navigasi dan  mengakibatkan kecelakaan kapal pada tiap tahunnya.

Walau sumber dan karakter sampah sudah diketahui, akan tetapi tingkat dan kuantifikasi efeknya, baik secara ekonomi atau ekologi, masih membutuhkan riset selanjutnya.

Bahan baku sampah, terutama polimer plastik, memiliki waktu degradasi bervariatif dan tergantung, selain pada sifat kimiawi bahandan  pada faktor hidrodinamik.

Demikian artikel kita kali ini terntang sampah laut yang bisa jadi kamu atau lingkungan sekitarmu adalah satu diantara jutaan kutributor sampah di lautan.