Kebiasaan buruk adalah hal yang wajib kamu tinggalkan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Ada banyak kebiasaan yang nantinya dapat mempengaruhi keuanganmu yang malah merugikanmu sendiri, apa sajakah kebiasaan-kebiasaan tersebut ? simak penjelasannya berikut ini.
Tidak menabung
Akan sangat mudah untuk mengabaikan kebutuhan untuk menabung jika kamu menghasilkan cukup banyak uang setiap bulannya. Kamu akan berpikir bahwa pekerjaan yang kamu lakukan membayarmu dengan sangat layak bahkan berlebih sehingga kamu pun tidak perlu repot-repot untuk menabung. Sekarang dan kamu akan mengatakan nanti yang kamu sendiri bahkan tidak tahu kapan rencana itu akan datang. Cobalah Untuk mengembangkan sekarang kemungkinan kamu kehilangan pekerjaan itu bisa jadi kamu tergantikan oleh orang lain atau masalah yang menyangkut kesehatan sehingga memaksamu untuk kehilangan pendapatan tetap itu dengan tabungan darurat yang sudah kamu persiapkan. Kamu bisa memulai hidup yang baru dengan perencanaan matang. Contohnya seperti mulai berbisnis.
Kebiasaan menghamburkan uang
Jika kamu membelanjakan uangmu tanpa anggaran atau terus-menerus mengeluarkan uang tanpa berpikir panjang, kamu bisa menghadapi resiko yang berat di masa depan. Sangat penting untuk kamu berhemat dan selalu menimbang sebelum membeli sesuatu. Apakah kamu benar-benar membutuhkannya atau hanya sekedar mengikuti trend saja hal ini akan menyulitkanmu saat terjadi krisis dan kamu akan menyadari bahwa fisikmu tidak lagi mampu memenuhi keinginanmu.
Tidak Bersiap akan inflasi
Gaya hidup sebelum jatuh ke dalam perangkap inflasi adalah gaya hidup yang memaksa kamu untuk meningkatkan level sosialmu. Sekarang ini mungkin tampak seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, namun ini adalah salah satu hal yang terikat dapat menyebabkan kerugian finansial dalam jangka panjang ketika kamu mulai menghasilkan uang lebih banyak. Kamu mulai berpikir bahwa kemewahan, pakaian bermerek, smartphone mahal, adalah kebutuhanmu saat ini untuk menunjang penampilanmu yang sebenarnya kamu bukanlah seorang model atau artis sehingga hal seperti itu patutnya kamu hindari ini hanya akan membuat bocor dompetmu.
Impulsif buying
Pembelian impulsif atau pembelian spontan adalah perilaku atau sebuah keputusan yang tidak terencana untuk membeli suatu produk pembelian impulsif terjadi ketika emosi perasaan dan sikap memainkan peran untuk menentukan pembelian yang dipicu dengan melihat produk atau terpengaruh dengan promo yang diiklankan. Timbulnya rasa takut dan khawatir akan kehidupan sehari-hari. Impulsif emosi negatif serta perasaan yang tidak menyenangkan mendorong munculnya rasa ingin berbelanja untuk meredakan stres dan memberikan rasa aman dan nyaman. Tipsnya adalah bedakan antara kebutuhan dan keinginanmu. Selain itu susunlah skala prioritas untuk kebutuhanmu dan jangan lupa untuk membuat anggaran belanja dengan rutin.
Obsesi berlebihan pada pekerjaan
Mempunyai karir impian adalah harapan semua orang. Beragam cara kita lakukan untuk membangun karir tersebut mulai dengan bekerja keras yang tidak ada habisnya, membangun personal branding yang baik, menjadi karyawan teladan, dan usaha yang lain. Namun, tanpa sadar ketika terlalu berlebihan bekerja membuat kamu terjebak dalam obsesi hingga jadi lupa segalanya termasuk masa depanmu. Kamu tidak akan selalu berada di usia 20-an, untuk itu perlu adanya kontrol diri agar kamu tidak terjebak hanya dengan kehidupan pekerjaan ada banyak potensi yang bisa kamu gali dan menjadi produktif untuk diri sendiri bukan untuk perusahaanmu.
Manajemen hutang yang buruk
Tidak masalah jika kamu belum bisa terhindar dari hutang. Namun, ketahui dengan pasti apa yang akan kamu lakukan dengan pinjaman itu. Jika kamu berhutang untuk sesuatu yang konsumtif seperti gaya hidup, maka bersiaplah untuk terjerumus lebih dalam lagi. Hutang yang baik disaat pinjaman yang kamu miliki bisa membantu untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan kekayaan yang kamu miliki. Contohnya untuk modal berbisnis atau berwirausaha, dengan ini kamu tidak perlu lagi mengandalkan gaji yang diterima sebagai pekerja kantoran. Bekerja keras setiap hari untuk mendapatkan hasil yang optimal dari usaha yang kamu sedang rintis, sebab kamu tidak akan pernah tahu jika bisnis tersebut bisa menjadi mata pencaharian utama kamu di masa depan, Sehingga mampu untuk melepaskan pekerjaan utama sebagai seorang karyawan.
Menunggu keajaiban
Ketika kamu terus-menerus menyadari kalau kamu berada dalam situasi keuangan yang sulit sebuah hal yang lumrah jika sering berharap bahwa akan ada keajaiban nantinya. Tetapi kita semua tahu ini tidak akan pernah terjadi kamu tidak keluar rumah dan tiba-tiba mendapatkan durian runtuh ketika kamu membutuhkannya atau menemukan kakek nenek yang meninggalkan harta warisannya kepadamu karena telah berbuat baik pada mereka. Kamu harus sadar dari mimpimu dan lebih realistis. Hujan uang tidak akan terjadi jika kamu masih melakukan rutinitas yang sama, cobalah untuk mengeksplor hal baru sehingga kamu bisa melihat potensi dari dirimu.
Bertahan pada pekerjaan dengan gaji minim
Apakah kamu percaya diri kalau kamu punya potensi untuk menghasilkan lebih banyak uang, lalu mengapa kamu bekerja keras di pekerjaan yang membayar kamu kurang dari kebutuhanm? Buka mata kamu untuk melihat lebih banyak peluang, jika kamu merasa mampu negosiasikan kembali gaji yang lebih tinggi ketika kamu memiliki kualifikasi diri yang baru dan lebih baik. Selain itu, kamu juga bisa mengajukan jam kerja fleksibel atau remote working yang saat ini sedang trend. Negosiasikan dengan memberikan alasan bahwa sistem remote lebih menguntungkan untuk kamu dan juga perusahaan dengan ini kamu lebih produktif menghemat anggaran perusahaan sehingga hasil kerja lebih maksimal dan kamu juga bisa melakukan side bisnis.