Ini Alasan Mengapa Pulau Jawa Begitu Maju dibanding Daerah Lainnya di Indonesia

ini alasan mengapa pulau jawa lebih maju dibandingkan daerah lainnya

Pernahkah kalian memikirkan mengapa ekonomi di Indonesia itu terpusat  di Pulau Jawa ? Mulai dari jumlah penduduk lapangan kerja transportasi fasilitas umum sampai pusat hiburan juga kebanyakan di pulau Jawa dan kota-kota besarnya kayak Jakarta Bandung Surabaya dan lain-lain.  Bayangkan kalau pembangunan di pulau-pulau lain bisa sama pesatnya kayak di Pulau Jawa, kira-kira bakal seperti apa ya besarnya negara Indonesia yang punya belasan ribu pulau. Kalau kita lihat di negara-negara maju pembangunan negara  biasanya tidak terpusat di satu wilayah saja, tapi menyebar merata ke seluruh wilayah.

Kamu yang mungkin suka nonton drama Korea atau Jepang mungkin bisa melihat kalau daerah-daerah pelosok dan pedesaan di negara maju itu punya fasilitas umum di level standard. Ya tidak salah kalau misalnya dibandingkan sama kota-kota besar tapi kalau di Indonesia, yang kayaknya samgat timpang,  daerah-daerah lain di Pulau Jawa keliatan jauh tertinggal dari sisi pembangunan dan perputaran ekonomi.

Mayoritas penduduk Indonesia tinggal di Jawa dengan populasi sekitar 149 juta jiwa atau sekitar 56% dari total penduduk Indonesia. Bahkan separuh dari ekonomi GDP nasional kita tuh terpusat di Jawa dengan kontribusi sebesar 58,7% terhadap GDP. Sekarang balik lagi nih ke Pertanyaan kenapa setelah 77 tahun merdeka pembangunan kita masih saja terpusat di Jawa ? untuk menjawab pertanyaan ini,  kita perlu bahas sejarah panjang kepulauan nusantara karena persoalan ketimpangan antara Jawa dan luar Jawa ini  terjadi jauh bahkan sebelum Indonesia merdeka. Dimana masalahnya tidak cuman tentang pembangunan ekonomi tapi juga masalah sosial kondisi alam sejarah bahkan politik.

Kerajaan Besar Nusantara Banyak Di Jawa

Hal yang pertama,  beberapa kerajaan besar yang pernah menguasai sebagian besar wilayah nusantara sperti Majapahit, Sriwijaya, Pajajaran, Demak, dan lain-lain bisa dibilang  kerajaan-kerajaan besar ini berpusat di wilayah Indonesia bagian barat khususnya di Pulau Jawa. Peradaban besar di masa lampau ini berkembangnya di Jawa salah satunya itu adalah karena faktor geografis pulau Jawa

READ  Inilah Alasan Mengapa Pulau Papua Terbagi atas 2 Negara

Pulau Jawa memiliki jajaran gunung berapi paling banyak dibanding pulau lain di Nusantara dengan banyaknya gunung vulkan ini membuat di Pulau Jawa menjadi sangat subur buat pertanian dan ketahanan pangan buat masyarakat nusantara di masa lampau. Tanah yang subur otomatis pulau Jawa menjadi lokasi yang bisa menopang populasi penduduk yang lebih besar bila misalnya dibandingkan dengan pulau-pulau lain.

Pusat Perdagangan di  Nusantara

Jumlah populasi yang berlimpah artinya ada banyak tenaga kerja manusia yang yang bisa memutar roda perekonomian dan dengan kekuatan jumlah penduduk juga ketahanan pangan yang baik masyarakat di Jawa berkembang jadi peradaban besar sampai menjadi kerajaan-kerajaan kuat di nusantara yang peninggalan sejarahnya itu masih bisa kita lihat sampai sekarang.  Selanjutnya pada masa perdagangan jalur sutra, pulau Jawa lagi-lagi menjadi salah satu pusat distribusi dan perdagangan dunia. Dimana pantai utara di Pulau Jawa itu menjadi Dermaga Dermaga besar untuk tempat persinggahan para saudagar dari seluruh dunia guna proses jual beli hasil bumi, berupa rempah-rempah dari wilayah nusantara bagian timur. Saking strategisnya pulau, Jawa VOC itu sampai memindahkan markas pusatnya yang tadinya di Ambon jadi ke Batavia di tahun 1616 dan sejak pemindahan markas VOC tersebut Batavia jadi pusat perdagangan yang paling ramai di Asia karena ia semua kapal dagang hampir dipastikan bakalan singgah dulu di kota ini. Hasilnya pembangunan di Pulau Jawa berkembang dengan pesat  pada saat itu  dibandingkan sama pulau lainnya, karena ada banyak proyek pembangunan di Jawa yang dilakukan oleh VOC dan juga pemerintah Hindia Belanda Selama ratusan tahun.

READ  Harapan Tokoh Di Bangunnya Tower Tertinggi Di Dunia Pegayaman Bali

Beberapa diantaranya bisa kita lihat  bahkan sampai sekarang, seperti gedung kantor pemerintahan pelabuhan di Semarang dan Surabaya sampai infrastruktur pendukung kayak jalan, jembatan, dan jalur kereta api.  Disisi lain, di akhir abad 18 sampai awal abad 19 era kejayaan rempah mulai berakhir dan digantikan dengan era kemasan komunitas gula dan kopi dan lain-lain.

Pulau Jawa menjadi pemasok gula terbesar kedua di dunia setelah kuba di pertengahan abad 19, hal ini juga nih yang membuat pengusaha lokal Nusantara asal Semarang namanya Tuit Tionghan bisa menjadi salah satu orang terkaya di Asia pada masanya. Disisi lain pembangunan di wilayah timur Nusantara menjadi makin tertinggal karena harga komoditas rempah jatuh akibat rempah tidak lagi menjadi komoditas yang langkah.

Sampai disini kita sudah bahas kenapa pulau Jawa sudah jadi pusat ekonomi di nusantara bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Tapi mungkin kamu masih penasaran, Indonesia sudah 77 tahun merdeka kenapa sampai sekarang ekonomi masih terpusat di Jawa dan belum terdistribusi ke daerah luar Jawa.

Persoalan ini sebenarnya Kompleks, karena hal ini dipengaruhi oleh situasi sosial politik dan juga faktor alam selama berabad-abad. Secara garis besar, pasca kemerdekaan Jakarta menjadi ibukota negara karena sebelumnya sudah dijadikan pusat pemerintahan oleh pemerintah kolonial dan tentunya punya kondisi infrastruktur yang paling memadai bila dibandingkan dengan kota-kota besar lain.

READ  Maskapai Susi Air: Sejarah, Rute Penerbangan, dan Informasi Lengkap

Ketimpangan Pembangunan

Ketimpangan ini semakin meningkat ketika Bung Karno di pemerintahan orde lama membuat proyek mercusuar yang berisi program pembangunan kepala raksasa di zamannya. Hasil pembangunan ini masih bisa kita lihat ya sampai sekarang, seperti Monas, gedung DPR, Gelora Bung Karno, dan masih banyak lagi.

Semenjak itu sejak awal kemerdekaan, daerah-daerah di pulau lain masih dirundung ketidakstabilan politik dan pemberontakan yang akhirnya membuat agenda pembangunan jadi teralihkan dengan operasi-operasi militer untuk meredam pemberontakan di daerah. Di era era selanjutnya ketimpangan pembangunan di Jawa dan luar Jawa semakin tak terhindarkan karena adanya efek aglomerasi industri.

Efek aglomerasi adalah kondisi dimana pemusatan ekonomi di wilayah geografis yang berdekatan cenderung membuat percepatan ekonomi jadi makin cepat dan juga menguntungkan. Hal ini menyebabkan banyak investor dan pengusaha tidak mau mengambil risiko untuk membuat proyek di wilayah lain selain Pulau Jawa. Alasannya ya jelas dengan pengembangan di Pulau Jawa, lingkungan di sekitarnya sudah mendukung untuk percepatan proyek tersebut. Penduduknya banyak, fasilitasnya lengkap, dan akses sumber daya juga gampang.

Hal inilah yang menyebabkan investasi di wilayah luar Jawa masih sangat rendah. Kalau misalnya dibandingkan, wilayah Jawa di tahun 2021 lalu dari seluruh dana investasi ke Indonesia, 48% itu diinvestasi ke wilayah Jawa dan sisanya dibagi-bagi ke berbagai daerah lain. Angka ini juga sebenarnya sudah lumayan bagus kalau misalnya dibandingkan sama tahun-tahun sebelumnya dimana investasi buat wilayah Jawa lebih dari separuh tentunya.

Itulah beberapa alasan kenapa pulau Jawa jauh lebih maju dibandingkan daerah lain di Indonesia.