ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir, yang mana sifat ASI (Air Susu Ibu) bersifat eksklusif sebab pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0 bulan sampai 6 bulan. Menurut dr. Margaret Mutiaratirta Sugondo, CIMI, Dokter Umum sekaligus Konselor Laktasi, ASI adalah salah satu cairan tubuh yang komponennya berbeda dari darah. Sehingga, anggapan terkait apakah ASI itu darah hanyalah mitos belaka. Mengutip dari WIC Breastfeeding Support, cara ASI dibuat mulai dari kumpulan sel bernama alveoli yang ada dalam payudara. Alveoli memiliki bentuk seperti anggur dengan banyak bintik-bintik yang berkumpul. Peningkatan hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan memicu alveoli untuk membuat susu pada payudara. Air susu ibu (ASI) memiliki kandungan yang memiliki manfaat luar biasa untuk bayi, Bunda. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ASI merupakan sumber nutrisi paling ideal dan makanan terbaik untuk bayi sejak dini. Dan Ternyata, ASI tidak hanya bermanfaat bagi si bayi, tapi juga ibunya. Sudah tahukah Anda apa saja manfaat ASI bagi ibu yang menyusui? Hormon yang memproduksi ASI dapat mengurangi hormon pembentuk proses ovulasi. Dampaknya, ibu tidak mengalami masa haid atau cuti haid.
Kandungan Nutrisi pada ASI
Air menjadi bahan ASI paling banyak, setidaknya sekitar 90 persen ASI mengandung air. Kekentalan ASI tidak akan membuat bayi sulit mencernanya, karena disesuaikan dengan saluran pencernaannya. Selain air, kandungan nutrisi pada ASI, yaitu:
- Protein
ASI menjadi bahan makanan bayi yang kaya protein. Bahkan, kualitas proteinnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi karena kandungan asam aminonya yang tentu lebih lengkap. Asam amino ini membantu meningkatkan perkembangan otak bayi. Jenis protein yang terkandung dalam ASI ini adalah whey protein sebesar 60 persen, dan 40 persen sisanya berupa kasein.
- Lemak
Jumlah lemak dalam ASI juga lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi, tentunya lemak ini pun adalah jenis lemak yang baik. Lemak ini berfungsi untuk menunjang perkembangan otak bayi selama awal masa kehidupannya. Lemak jenis DHA dan AA yang terkandung dalam ASI sangat berperan dalam mengembangkan jaringan saraf dan retina mata bayi.
- Karnitin dan Vitamin
Karnitin yang terkandung dalam ASI berperan untuk membangun sistem antibodi tubuh dan menyediakan energi yang dibutuhkan bayi untuk kelancaran proses metabolisme tubuhnya. Zat gizi ini paling banyak dijumpai hingga 3 minggu pertama menyusui. Sementara vitamin yang terkandung dalam ASI termasuk vitamin A, K, E, D, C, dan B.
- Enzim
Diperkirakan ASI mengandung sekitar 40 enzim yang berbeda. Beberapa di antaranya berguna membantu memecah lemak untuk mencerna makanan, sementara lainnya meningkatkan sistem kekebalan terhadap kuman dan penyakit. Sedangkan lipase, merupakan enzim yang membantu memecah lemak sehingga bayi dapat mencernanya dengan mudah.
- Mineral
Berbagai mineral yang terkandung dalam ASI berfungsi membantu perkembangan tulang yang kuat, sekaligus meningkatkan efisiensi sel darah merah, dan memastikan fungsi saraf dan otot yang tepat. Zat besi, seng, kalsium, natrium, magnesium, selenium, dan klorida adalah beberapa mineral yang ditemukan dalam ASI.
Manfaat ASI bagi Bayi
1 . Air susu ibu memberikan nutrisi ideal untuk bayi. ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula.
2. ASI mengandung kolostrum yang kaya antibody, SigA untuk proteksi lokal pada permukaan saluran cerna.
3. Membantu ikatan batin ibu dengan bayi.
4. Meningkatkan kecerdasan anak. ASI eksklusif selama 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena ASI mengandung nutrien khusus yang diperlukan otak.
5. Bayi yang diberi ASI lebih berpotensi mendapatkan berat badan ideal.
6. Menyusui dapat mencegah sudden infant death syndrome (SIDS); dapat menurunkan risiko diabetes, obesitas, dan kanker tertentu.
Carilah posisi menyusui yang paling nyaman untuk ibu. Dekap bayi sedekat mungkin dan hadapkan bayi ke payudara ibu dengan posisi badan yang lurus. Hendaknya seluruh badan bayi menghadap ke dada dan perut ibu,bukan hanya wajahnya saja. Telinga bayi akan tampak sejajar dengan bahu dan hidung mendekat ke payudara. Rangsang refleks hisap bayi dengan menyentuh sudut bibirnya. Saat mulut bayi terbuka lebar, masukkan puting dan areola ke dalam mulut bayi. Perlekatan yang baik akan terjadi bila mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah terlipat keluar (dower). Bayi dikatakan menyusu efektif bila ia menghisap perlahan, pipi membulat, dan sesekali berhenti untuk menelan ASI