Inilah Sosok Di Balik Boneka Ogoh-Ogoh

Akhir pekan ini, para umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi. Salah satu daya tarik di hari raya yang satu ini adalah hadirnya Pawai Ogoh-ogoh. Digelar jelang Hari Nyepi, Pawai Ogoh-ogoh memiliki daya tarik dari bonekanya  Karena, boneka Ogoh-ogoh memiliki tampang yang sangat seram dan terkesan galak. Jadi, boneka tersebut bakal diarak keliling desa sebelum Hari Raya Nyepi yang dikenal dengan malam Pangrupukan. Kemudian, nantinya, boneka Ogoh-ogoh dibakar dengan tujuan mengusir energi jahat.

Pada umumnya penganut agama hindu memperingati tanggal 17 maret sebagai hari raya nyepi ditetapkan sebagai setiap tahun Baru Saka, tak pelak boneka besar dan seram itu menjadi sorotan. berbagai tradisi  saat hari raya nyepi Sosok rakasas akan datang pada upacara adat juga ada yang menjadikan ogoh – ogoh untuk arak-arakkan biasanya dilakukan sebelum upacara adat pitra yadnya dilaksanakan.

Berbagai macam cerita asal muasal dari ogoh – ogoh, penulis sejarah menyebutkan, bahwa ogoh -ogoh bermula dari jaman dalem balingkang sebagai alat untuk upacara Pitra yadnya ada juga yang menyebutkan Ogoh-ogoh terinpirasi dari desa ndong nding selat karangsem, dan ada sumber lainnya menyebutkan ogoh-ogoh baru digunakan pada era 70-an.

Namun  yang masih bertanya tentang apa itu Ogoh-ogoh itu, apakah sosok maklukh gaib?

READ  Sejarah Pura Tambang Badung, Pura Tertua Menjadi Objek Wisata Di Denpasar

Ogoh-ogoh adalah seni patung, dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Khala. siapa Bhuta Khala adalah sosok gelap misteri dalam arti katanya yaitu ‘BHU’ berarti menjadi, ada, gelap, berbentuk mahluk. “BHUTA” yang berati adalah ‘telah dijadikan’ ataupun ‘diwujudkan’. jadi ogoh -ogoh tidaklah seseram yang terbayangkan.  ternyata ogoh-ogoh yang mempunyai perawakan seram itu hanyalah sebagian dari seni patung.dan termasuk budaya indonesia.

Rupa mereka direka sedemikian rupa dengan variasi bentuk menyeramkan. Namun dibalik misterinya BHuta adalah jelmaan dari  Bhatara Siwa untuk menguji iman penganut keyakinan agama umat hindu, bahwa dijelaskan para Bhutaka menguji manusia pada hari yang ditentukan.

Beberapa bagian dari Bhuta yaitu ;

  1. I Bhuta Amangkurat  diyakini penganut hindu sebagai Penggoda “untuk selalu ingin memiliki” atau kata lain ‘rakus’.
  2. I Bhuta Dunggulan diyakini penganut hindu sebagai sosok pengoda yang suka ‘Pamer’ dan kata lain Sombong.
  3. I Bhuta galungan bertugas sebagai pengoda “egois atau mau menang Sendiri.

mereka bertiga bertugas menggoda umat dalam setiap 210 hari dan memerintahkan pengikutnya untuk menggoda  seperti kepercayaan yang dirangkum, jadi untuk saling mengisi pengetahuan saja bahwa Ogoh-ogoh bukanlah sebagai alat sajen atau lainnya, wajah seram yang dibuat sedemikian rupa hanyalah sebagai alat pengiat umat hindu. kesimpulannya jangan takut bagi penganut agama lainnya saat melihat ada atraksi arak-arakan ogoh-ogoh disekitar anda karena itu tidak sama sekali bahaya. dan merupakan salah satu seni budaya indonesia.

READ  Ini Alasan Kenapa Harus Pakai SSD dan mengganti Hardisk dari Laptop Kamu