sumber gambar : https://www.instagram.com/snosdrip.coffee/
Kafein adalah stimulan alami yang paling banyak ditemukan pada tanaman teh, kopi, dan kakao. Ini bekerja dengan merangsang otak dan sistem saraf pusat, membantu Anda tetap waspada dan mencegah timbulnya kelelahan.
Sejarah Singkat Kafein
Sejarawan melacak teh yang diseduh pertama kali ialah sekitaran tahun 2737 SM. Kopi ditemukan bertahun-tahun kemudian oleh seorang gembala Ethiopia yang memperhatikan energi ekstra yang diberikannya kepada kambingnya. Minuman ringan berkafein memasuki pasar pada akhir 1800-an dan minuman berenergi kemudian menyusul setelahnya. Saat ini, 80% populasi dunia mengonsumsi produk berkafein setiap hari, dan angka ini naik hingga 90% untuk orang dewasa di Amerika Utara. Setelah dikonsumsi, kafein dengan cepat diserap dari usus ke dalam aliran darah.Dari sana, ia berpindah ke hati dan dipecah menjadi senyawa yang dapat memengaruhi fungsi berbagai organ.Konon, efek utama kafein ada di otak. Ini berfungsi dengan memblokir efek adenosin, yang merupakan neurotransmitter yang membuat otak rileks dan membuat Anda merasa lelah.
Biasanya, tingkat adenosin menumpuk sepanjang hari, membuat Anda semakin lelah dan menyebabkan Anda ingin tidur. Kafein membantu Anda tetap terjaga dengan menghubungkan reseptor adenosin di otak tanpa mengaktifkannya. Ini menghalangi efek adenosin, yang menyebabkan berkurangnya kelelahan. Ini juga dapat meningkatkan kadar adrenalin darah dan meningkatkan aktivitas otak dari neurotransmiter dopamin dan norepinefrin. Kombinasi ini selanjutnya merangsang otak dan meningkatkan keadaan gairah, kewaspadaan, dan fokus. Karena memengaruhi otak Anda, kafein sering disebut sebagai obat psikoaktif. Selain itu, kafein cenderung memberikan efek dengan cepat. Misalnya, jumlah yang ditemukan dalam satu cangkir kopi membutuhkan waktu 20 menit untuk mencapai aliran darah dan sekitar 1 jam untuk mencapai efektivitas penuh itu berarti senyawa kafein dalam kopi telah bekerja seratus persen.
Fakta Seputar Efek Kafein
Lebih dari 100.000 metrik ton kafein dikonsumsi di seluruh dunia setiap tahun. Itu setara dengan berat 14 Menara Eiffel. Sebagian besar kafein ini dikonsumsi dalam kopi dan teh, tapi itu juga tertelan dalam beberapa soda, cokelat, pil kafein, dan bahkan minuman berlabel kopi tanpa kafein.
Kafein membantu kita merasa waspada, fokus, bahagia, dan energik, bahkan jika kita belum cukup tidur. Tapi hal ini juga dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat kita merasa cemas. Ini adalah obat yang paling banyak digunakan di dunia.
Kafein berevolusi pada tanaman di mana ia memiliki beragam manfaat. Dalam dosis tinggi, seperti yang ditemukan pada daun dan biji spesies tertentu, dapat berguna sebagai racun bagi serangga. Tapi ketika mereka mengkonsumsinya dalam dosis yang lebih rendah, seperti yang ditemukan dalam nektar, itu benar-benar dapat membantu serangga mengingat dan mengunjungi kembali bunga yang sama.
Di dalam tubuh manusia, kafein berperan sebagai stimulan bagi sistem saraf pusat. Itu membuat kita tetap terjaga dengan menghalangi salah satu molekul pemicu tidur utama tubuh, zat yang disebut adenosin.
Tubuh Anda membutuhkan pasokan energi yang konstan, yang diperolehnya dengan memecah molekul berenergi tinggi yang disebut ATP. Dalam proses tersebut akan membebaskan adenosin, sumber utama ATP. Neuron di otak Anda memiliki reseptor yang disesuaikan dengan sempurna untuk molekul ini.
Ketika adenosin sampai ke reseptor ini, senyawa ini akan mengaktifkan kaskade reaksi biokimia yang menyebabkan neuron bekerja lebih lamban dan memperlambat pelepasan molekul pensinyalan otak yang penting. Dengan kata lain, Anda akan mengantuk. Kafein adalah apa yang disebut antagonis reseptor adenosin. Itu berarti itu menggagalkan proses memperlambat neuron anda dengan memblokir reseptor adenosin.
Kafein dan adenosin memiliki struktur molekul yang mirip, cukup dekat sehingga kafein dapat masuk ke dalam reseptor adenosin, tetapi tidak cukup dekat untuk mengaktifkannya. Singkatnya, adenosin menghambat neuron Anda. Sedangkan Kafein menghambat inhibitor, sehingga merangsang Anda untuk tetap fokus dan aktif bergerak. Kafein juga dapat meningkatkan perasaan positif.
Di beberapa neuron, reseptor adenosin terkait dengan reseptor molekul lain yang disebut dopamin. Salah satu peran dopamin di otak adalah meningkatkan perasaan senang. Saat adenosin berlabuh di salah satu reseptor perasaan, akan dapat mempersulit dopamin untuk masuk ke tempatnya sendiri, menyebabkan dopamin tidak dapat meningkatkan perasaan senang suasana hati. Tapi ketika kafein menggantikan adenosine, efeknya tidak sama, dan dopamin dapat masuk. Secara sederhana kafein dapat membantu kerja dopamin yang membuat hati anda senang. Ada bukti bahwa efek kafein pada reseptor adenosin dan dopamin dapat memiliki manfaat jangka panjang juga, mengurangi risiko penyakit seperti Parkinson, Alzheimer, dan beberapa jenis kanker.
Kafein juga dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak. Bahkan, beberapa organisasi olahraga berpikir bahwa kafein memberikan atlet keuntungan yang tidak adil bila dikonsumsi saat ajang olahraga. Untuk itu jumlah kafein yang dapat dikonsumsi bagi seorang atlet telah dibatasi. Dari tahun 1972 hingga 2004, Atlet olimpiade harus tetap berada di bawah konsentrasi kafein darah tertentu untuk bersaing.
Tentu saja, tidak semua efek kafein sangat membantu. Mungkin membuat Anda merasa lebih baik dan lebih waspada, tetapi juga dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, menyebabkan peningkatan buang air kecil atau diare, dan berkontribusi terhadap insomnia dan kecemasan.
Plus, makanan dan minuman yang mengandung kafein di dalamnya memiliki dampak tersendiri pada tubuh anda yang harus diperhitungkan. Otak anda dapat beradaptasi dengan konsumsi kafein secara teratur.
Jika reseptor adenosin anda terus-menerus tersumbat, tubuh anda akan memproduksinya dengan ekstra. Dengan begitu, bahkan bila terdapat kafein , adenosin masih dapat melakukan tugasnya memberi sinyal pada otak untuk mati. Itu sebabnya anda mungkin perlu mengonsumsi lebih banyak kafein bila merasa waspada.
Dengan banyak reseptor dan tidak ada persaingan, adenosin dapat bekerja dengan maksimal, namun hal ini menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, dan suasana hati yang tertekan. Tapi dalam beberapa hari, reseptor adenosin ekstra akan hilang, tubuh Anda akan menyesuaikan kembali, dan Anda akan merasa waspada seperti sebelumnya, bahkan tanpa infus stimulan paling populer di dunia.