Banyak aneka ragam budaya warisan di tanah leluhur ini, kini kita bisa tersenyum bangga dan bisa melangkah lebih percaya diri. Karapan sapi adalah salah satu budaya warisan yang sangat mempesona, berasal dari pulau Madura. Budaya yang sudah mengaku ini telah berlangsung ratusan tahun lamanya dan masih tetap di laksanakan sebagai seni budaya yang dianggap paling bergengsi di pulau Madura.
Apa itu Karapan Sapi ?
Karapan Sapi merupakan tradisi khas kebanggaan masyarakat Madura yang selalu digelar setiap tahun pada bulan Agustus atau September. Tradisi ini menjadi ajang lomba sekaligus pesta rakyat yang bisa mengangkat status sosial seseorang dan sudah menjadi budaya yang mendarah daging. Belum ada yang tahu pasti asal usul Karapan Sapi di Madura, tetapi dari berbagai sumber lisan, Karapan Sapi dilatarbelakangi oleh lahan pertanian Suku Madura yang kurang subur pada zaman dahulu.
Untuk yang mau ikut tradisi ini, para peserta harus merogoh kocek yang tidak sedikit guna melatih dan merawat sapi yang bakal bertanding. Sapi-sapi ini juga diberi berbagai macam ramuan jamu dan telur ayam per harinya. Dalam tradisi Karapan Sapi terdapat seorang joki dan dua ekor sapi yang dipaksa untuk berlari sekencang mungkin hingga garis finish. Joki tersebut berdiri menarik semacam kereta kayu dan mengendalikan laju sapi untuk melahap lintasan pacu sepanjang 100 meter.
Bagi masyarakat Madura, Karapan Sapi dilaksanakan setelah sukses menuai hasil panen padi atau tembakau. Selain menjadi ajang yang membanggakan, Karapan Sapi juga memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi untuk masyarakat sekitar.
Menariknya, dalam tradisi ini terdapat peran magis. Ada perhitungan-perhitungan tertentu bagi pemilik sapi sebelum bertanding dan mengucapkan mantra-mantra didampingi oleh seorang dukun.
Pada waktu akan dilombakan, pemilik sapi kerap harus menyiapkan tukang tongko, tukang tambeng yang bertugas menahan, membuka dan melepaskan rintangan untuk berpacu, tukang gettak yang bertugas menggertak sapi agar berlari lebih cepat, tukang gubra yaitu orang-orang yang bersorak sorai di tepi lapangan, tukang ngeba tali yakni pembawa tali kendali sapi dari start sampai finish, tukang nyandak yaitu orang yang bertugas menghentikan lari sapi setelah sampai garis finish, dan tukang tonja, orang yang bertugas menuntun sapi.
Pesta rakyat ini selalu dinanti oleh masyarakat Madura. Dalam perayaannya semua kalangan berbaur menjadi satu menikmati atmosfer tradisi tahunan ini. Selain itu Karapan Sapi juga menjadi kesempatan masyarakat sebagai ajang taruhan.