Kasus bunuh diri hingga kini masih menjadi momok yang mengkhawatirkan. Apalagi kasus bunuh diri sampai saat ini masih menunjukkan angka yang tinggi.
Terjadinya tindakan bunuh diri ini merupakan permasalah kesehatan yang bisa terjadi pada siapa saja dan bisa memengaruhi orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, dan latar belakangnya.
Menurut data WHO, angka bunuh diri di dunia hampir mencapai 800.000 jiwa setiap tahunnya. Angka yang tercatat ini belum termasuk dengan angka yang tidak resmi dicatat.
Bahkan, paling mirisnya lagi bunuh diri menjadi penyebab kematian kedua dikalangan anak muda yang berusia antara 15 dan 29 tahun, setelah kecelakaan di jalan, dan dikalangan anak remaja putri yang berusia 15 tahun sampai 19 tahun itu merupakan pembunuh terbesar kedua setelah saat kelahiran.
Kasus bunuh diri pada remaja laki-laki, menempati urutan ketiga setelah kecelakaan di jalan dan kekerasan antar manusia.
Berikut ini merupakan negara dengan kasus bunuh diri tertinggi di dunia.
Lithuania
Negara Lithuania dengan jumlah penduduk mencapai 2,8 juta jiwa yang menempati urutan pertama dengan kasus bunuh diri tertinggi di dunia.
Bahkan, indeks bunuh diri di Lithuania berada diatas negara-negara lain di dunia, yaitu sebesar 31,9 per 100.000 populasi.
Karena angka bunuh diri yang tinggi di Lithuania, negara ini sampai pernah dijuluki sebagai negara paling depresi di dunia. Angka bunuh diri yang tinggi di Lithuania sampai membuat banyak aktivis terlibat kampanya untuk menyuarakan agar tidak mudah melakukan bunuh diri.
Rusia
Rusia merupakan negara terluas di dunia dengan total luas wilayah sebesar 17.125.200 km persegi. Walaupun Rusia masuk negara terluas, tapi Rusia juga masuk dalam lima besar dengan kasus bunuh diri tertinggi di dunia.
Kasus bunuh diri di negara dengan jumlah penduduk mencapai 146 juta jiwa mencapai angka 30 per 100.000 populasi.
Di negara ini ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya kasus bunuh diri, yaitu dari masalah ekonomi, depresi, kriminalitas, dan lain sebagainya.
Guyana
Negara Guyana menjadi urutan ketiga dengan kasus bunuh diri tertinggi di dunia. Ada berbagai faktor yang menyebabkan masyarakat Guyana memilih untuk bunuh diri.
Alasan yang paling sering ditemui adalah karena depresi, kemiskinan, penyakit kronis, minimnya keterampilan karena pendidikan. Bahkan, alasan yang paling mencengangkan adalah karena tindakan sihir.
Akibat dari tindakan sihir ini membuat orang seringkali melakukan hal yang tidak lazim dan diluar kesadarannya.
Korea Selatan
Negara Korea Selatan masuk dalam salah satu negara dengan kasus bunuh diri tertinggi di dunia. Rata-rata pelaku bunuh diri di Korea Selatan berusia 10 sampai 30 tahun, bahka banyak juga dari kalangan seleberitis.
Rata-rata penyebab orang bunuh diri di Korea Selatan adalah faktor depresi, baik itu dalam hal pekerjaan, pendidikan, karir maupun keluarga.
Jurnal sains dalam NCBI (National Center of Biotechnology Information) mencatat bahwa tingkat bunuh diri di Korea Selatan mencapai hampir 25 per 100 ribu populasi pada tahun 2018 silam, dan angka ini meningkat tiap tahunnya.
Jepang
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2016 angka kematian di Jepang mencapai 18,5 per 100.000 orang. Angka ini hampir tiga kali lipat dari rata-rata global tahunan, yakni sebesar 10,6 per 100.000 orang.
Bahkan, pada tahun 2020 selama bulan Oktober kasus bunuh diri lebih tinggi dibandingkan dengan total kematian akibat Covid-19. Jumlah kasus bunuh diri sepanjang tahun 2020 melebihi angka 17.000 kasus.