Rentetan kasus kebocoran data terus terjadi hingga saat ini. Terjadinya kebocoran data tentunya menggemparkan masyarakat Indonesia, apalagi hal ini terjadi di sebuah negara.
Di tahun 2022 ada beberapa kebocoran data yang sampai menggemparkan Indonesia. Biasanya kebocoran data ini merupakan ulah hacker yang tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan negara mengalami kerugian hingga triliun rupiah.
Lantas, apa saja kasus kebocoran data yang terjadi tahun 2022. Simak ulasannya sebagai berikut.
Data Pengguna Indihome
Masih ingatkah kamu dengan kebocoran data yang sempat menggemparkan media? Kebocoran data ini terjadi di PT Telkom Indonesia (Telkom) Tbk. Terjadinya kebocoran data ini pada bulan Agustus yang disebabkan oleh Hacker Bjorka yang dijualnya melalui situs breached.vc.
Akun Hacker bernama Bjorka ini menuliskan ada 26.730.798 rekaman data IndiHome yang terdiri dari domain, platform, Google Keyword, browser, dan juga lokasi geografis.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Selanjutnya adalah Komisi Pemilihan Umum yang pernah mengalami kebocoran data pada bulan September tahun 2022. Kebocoran data ini dilakukan oleh Bjorka yang menjual data penduduk Indonesia sebanyak 105.003.428.
Dalam postingannya Bjorka menuliskan judul Database From KPU 105M dengan detail Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain. Data pribadi tersebut disimpan dalam file 20GB (uncompressed) atau 4GB (compressed).
Data Pasien Rumah Sakit
Pada tahun 2022 pernah terjadi kebocoran data pasien yang tentunya menggemparkan media online, cetak, dan televisi yang setidaknya ada 29 pemberitaan terkait kasus ini.
Informasi di Raid Forum oleh pengguna Astarte yang menginformasikan dokumen milik Kemenkes yang dijual berisi data dengan besaran kapasitas file 720GB yang berisi 6 juta data pasien. Sampel data pada unggahan tersebut meliputi nama lengkap pasien, rumah sakit, foto pasien, hasil tes COVID-19 dan hasil pindai X-Ray.
Data Pelangggan PLN
Kebocoran data yang terjadi pada bulan Agustus ini menyebabkan kerugian bagi perusahaan PLN dan identitas milik pelanggannya. Sebanyak 17 juta pelanggan yang datanya telah diretas oleh para siber.
Data ini kemudian dijual belikan disitus breached.vc. yang dijual oleh akun Lolyta yang mengklaim ada 17 data pelanggan PLN meliputi ID pelanggan, nama pelanggan, dan juga masing-masing alamat rumah dari pelanggan PLN.
Data Sim Card Indonesia
Kasus kebocoran data terbesar yang paling menggegerkan publik adalah kebocoran dari data pengguna SIM Card Indonesia. Data tersebut di retas oleh hacker Bjorka yang dijualnya di situs breached.vc.
Setidaknya ada 1,3 miliar data, yang meliputi Nomor Induk Keluarga (NIK), nomor telepon provider, hingga tanggal pendaftaran yang mencapai 87GB. Data-data ini dijual dengan harga Rp743,5 juta.