Kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mini bus masih saja terjadi di Indonesia. Mulai dari kecelakaan yang tidak memakan korban jiwa hingga kecelakaan yang mengerikan dan memakan banyak korban jiwa.
Walaupun kecelakaan mini bus masih terjadi, disisi lain transportasi ini masih menjadi primadona yang selalu diandalkan masyarakat untuk berpergian karena harganya yang relatif murah.
Demi mengantisipasi banyak korban saat kecelakaan pemerintah berupaya mengharuskan PO bus untuk menyediakan alat tanggap darurat, seperti pemecah kaca, alat pemadam api ringan (APAR).
Nah, berikut ini adalah kasus kecelakaan mini bus mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia dan banyak memakan korban.
Bus Kramat Jati
Kasus kecelakaan pertama ini terjadi pada tahun 1995. Saat itu bus dengan jurusan Bandung-Jakarta ini terbakar diruas jalan Tol Jagorawi. Dalam tragedi ini menewaskan 31 orang dari 39 penumpang.
Kronologi ini berawal saat bus Kramat Jati yang dikemudikan oleh Agus Abu Naser mencoba menyalip bus lain dari lajur kiri. Padahal lajur kiri untuk berhenti darurat.
Disaat mobil mini bus ini menyalip di lajur kiri, disitu terdapat sebuah mobil sedan yang sedang berhenti karena mogok. Akibatnya, tiga penumpang mobil itu tewas seketika. Hal yang paling mengerikannya adalah benturan yang terjadi itu membuat bus terbakar dan menghanguskan sebagian besar penumpangnya.
Kecelakaan Bus Paiton
Pada tahun 2003 terjadi kecelakaan yang menggemparkan, kecelakaan ini terjadi di Situbondo, Jawa Timur, Sabtu 10 Oktober.
Bus ini terbakar dan menewaskan sebanyak 54 orang. Yang mana korbannya sebanyak 51 orang sebagai siswa, 2 guru, dan 1 pemandu. Mereka ini merupakan rombongan dari Sekolah Menengah Kejuruan 1 Yayasan Pendidikan Generasi Muda (Yapemda) Yogyakarta.
Tragedi bus ini, saat sedang melaju kearah Probolinggo, dan saat sampai ditanjakan dekat pintu PLTU Paiton sekitar pukul 19.30 WIB, ada truk melaju kencang dari arah berlawanan. Hal ini tentunya membuat tabrakan yang tak bisa dihindari lagi.
Akibatnya, bus mundur dan menabrak truk pengangkut mangga yang ada dibelakangnya. Dan saat itu tiba-tiba ada percikan api yang akhirnya membakar seluruh badan bus.
Bus Mandalasari
Peristiwa bus mandalasari terjadi pada tahun 1987, dimulai saat pemberangkatannya (Purwoerto) yang memang sudah melaju kencang. Saat memasuki gerbang tol Jakarta-Cikampek, laju kendaraan ini semakin cepat.
Bahkan, tak jarang bus ini melaju hinga ke tengah jalan. Padahal, dari Tol Cikampek sampai Cibitung, jalan tol sebesar 7,2 meter itu dibebani arus dua arah.
Diduga, sopir terkejut saat melihat pemisah jalur yang tiba-tiba muncul di STA 26, Cibitung, Bekasi dan reflek menginjak rem secara mendadak yang membuat roda slip ban terpelanting. Akhirnya bus ini pun meluncur terbalik dan menghantam pilar jembatan penyeberangan.
Akibat kecelakaan yang membawa 78 penumpang ini, menewaskan 25 orang, 18 orang luka parah, 23 luka ringan, dan 12 lainnya lecet ringan.