Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya K.H Ali Yafie, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 1998-2000 dan Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1991-1992.
Menurut Kamaruddin, K.H Ali Yafie adalah tokoh bangsa yang menjadi panutan umat. Selain itu, Kamaruddin juga mengatakan bahwa K.H Ali Yafie adalah sosok yang mempersembahkan hidupnya untuk umat.
Kamaruddin Amin mengungkapkan bahwa kepergian K.H Ali Yafie adalah kehilangan besar bagi umat. “Anregurutta” gelar untuk ulama besar Sulawesi Selatan adalah tokoh bangsa yang menjadi panutan umat, memiliki ilmu yang luas seperti lautan, dan akhlaknya yang tinggi seperti bintang di langit,” kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, pada hari Minggu (26/2/2023).
“Tidak hanya berilmu dan berakhlak, K.H. Ali Yafie juga mengabdikan hidupnya untuk umat. Selamat jalan Anregurutta, selamat berjumpa dengan kekasihmu,” tambahnya.
KH Ali Yafie meninggal pada Sabtu, 25 Februari 2023 pukul 22:13 WIB di RS. Premier Bintaro, pada usia 97 tahun. Jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Menteng V Blok B7/FC 5 Nomor 12, Menteng Residence, Menteng Bintaro Sektor 7, Tangerang.
Almarhum akan dimakamkan pada hari Ahad siang, 26 Februari 2023, setelah waktu zuhur di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Gelar “Anregurutta” yang diberikan kepada KH. Ali Yafie bukanlah gelar akademik, tetapi pengakuan dari masyarakat atas kebesaran ilmu, pengabdian, dan jasa dari seorang ulama dalam memperjuangkan dakwah keislaman. Dengan ini, Kamaruddin menghormati KH. Ali Yafie yang telah berpulang.