Kenali Sindrom Patah Hati dan Penyebabnya!!

Patah hati merupakan keadaan yang membuat seseorang merasakat perasaan yang teramat sakit. Tentunya seseorang yang sedang mengalami patah hati akan merasakan kekecewaan, karena harapan telah dipatahkan oleh kenyataan. Kebanyakan orang akan mengira keadaan ini biasa terjadi akibat kandasnya sebuah hubungan, ditinggal menikah, atau mungkin karena cinta bertepuk sebelah tangan.

Padahal kondisi patah hati tak hanya persoalan kandasnya hubungan saja, namun bisa saja akibat kehilangan keluarga atau kehilangan pekerjaan. Ternyata, kondisi seperti ini dinamakan sindrom patah hati dan gejalanya hampir mirip dengan gejala serangan jantung.

Apa Itu Sindrom Patah Hati?

Sindrom patah hati atau Broken heart syndrome merupakan suatu keadaan gangguan yang terjadi pada otot jantung. Keadaan ini bisa dipicu akibat kehilangan orang yang dicintai sehingga dapat memicu stres pada orang tersebut.

Pada kelainan otot jantung akibat stress atau patah hati disebut sebagai kardiomiopati takotsubo. Dalam kondisi ini, kelainan otot jantung terjadi pada vertrikel kiri yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.

Terjadinya sindrom patah hati sama halnya dengan stres emosional yang dialami saat patah hati. Namun, ketika dalam kondisi patah hati sampai mengalami stres, maka tubuh akan menghasilkan hormon stres yang disebut hormon kortisol dan adrenalin secara berlebihan.

READ  Richarlisson, Masihkah Ada Yang Meragukan Bintang Brasil ini?

Pada hormon kortisol dan adrenalin akan berdampak pada tubuh, yaitu meningkatkan denyut nadi, produksi gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Karena efek inilah yang akan mempengaruhi otot jantung, sehingga terjadinya risiko penyakit jantung dan inilah yang disebut sindrom patah hati.

Kondisi ini akan sangat berbahaya jika tidak ditangani segera, karena risiko kematiannya akan sama dengan mereka yang mengalami serangan jantung.

Penyebab Terjadinya Sindrom Patah Hati

Dugaan terjadinya sindrom patah hati karena stres berat yang dirasakan. Apalagi tubuh memproduksi hormon stress yang lebih banyak dan dapat mengganggu kemampuan jantung. Berikut penyebab umum dari sindrom patah hati.

  • Putus cinta
  • Kehilangan pekerjaan
  • Kematian orang yang dicintai
  • Perceraian

Cara Mencegah Sindrom Patah Hati

Untuk mencegah terjadinya sindrom patah hati dengan cara mengelola stres anda. Seperti, mulalilah untuk bercerita kepada orang yang anda percayai, karena itu akan membantu anda untuk mengeluarkan keluh kesah yang terpendam. Atau mengalihkannya dengan cara berolahraga atau travelling, hal itu juga terbukti ampuh untuk mengalihkan perhatian saat mengalami stres.

Namun, jika kondisi anda sudah tahap serius cobalah untuk pergi ke dokter agar mendapati penanganan yang lebih baik.

READ  Minuman Sehat Di Musim Hujan : Wedang Jahe

Ternyata, patah hati memang tak melulu soal kandasnya hubungan. Namun, ada faktor lain juga untuk seseorang dikatakan patah hati. Sindrom patah hati ini memang bersifat sementara, namun jika anda mengalami keluhan nyeri atau sesak di dada segera untuk memeriksanya ke dokter. Jadi, tetaplah waspada dan selalu menjaga kesehatan mental anda.