Apakah jalanan dekat rumah kalian bolong-bolong dan gedung sekolah atau kantor kalian belum lama direnovasi? Oke, mungkin kalian penasaran juga: kenapa bangunan zaman sekarang tuh beberapa puluh tahun aja mesti renovasi? Sedangkan, bagaimana bisa banyak bangunan kuno kayak dari zaman Romawi bisa bertahan ribuan tahun?
Pertanyaan yang keliatan simpel ini ternyata sama sekali tidak sederhana. Bahkan, jawaban pastinya juga mash terus dicari.
Tapi setelah bertahun-tahun diteliti, ilmuwan dari segala penjuru dunia ngumumin kalau mereka berhasil ngungkap teka-teki ini. Kuncinya ada di: campuran betonnya. Ternyata, orang Romawi pakai abu dari gunung berapi, airnya pakai air laut, dan dicampur sejenis kapur – yang sayangnya beda dari kapur papan tulis.
Nah, resep beton ini ternyata bikin bangunan mereka lebih awet, tahan bencana, bahkan bisa, dalam tanda kutip, ” nyembuhin” sendiri bagian yang retak.
Kenapa bisa begitu? Oke, lucunya, awalnya para peneliti nganggep kapur ini pertanda buruh zaman dulu ngasal nyampurin bahan random ke adukan semennya. Padahal justru dari situlah betonnya bisa lebih kuat dari kita sekarang. Jadi, si bahan sejenis kapur tadi kalo kena air laut ternyata bakal bereaksi ngebentuk beton dengan potongan-potongan kapur yang gak larut sepenuhnya. Dan ini yang dipake buat tembok-tembok dan jalanan zaman dulu.
Kalo mereka retak, air bakal masuk ngeresap, lalu bereaksi sama potongan kapur di dalamnya, daaan jadi ibarat ngehasilin semen baru lagi. Ya, retakan-retakan jadi bisa sembuh dengan sendirinya – udah kayak luka baret di kulit yang bisa sembuh sendiri. Ini pun ngebikin tembok bangunan Romawi kuno jadi lebih tahan lama seiring berjalannya waktu. Oke, coba pikirin. Teknologi kita mungkin canggih, efisien, atau instan, tapi ternyata masih ada hal-hal dari masa lalu yang tetep bisa bikin kita kagum. Beton zaman dulu ini baru satu hal. Apakah jangan-jangan, jawaban dari banyak masalah saat ini, ternyata udah ada dari ribuan tahun yang lalu?