Kenapa penyakit Obsessive Compulsive Disorder Tidak Mudah Untuk Di Sembuhkan, Simak Penjelasanya Ya !

obsessive compulsive disorder atau di singkat OCD, adalah bentuk masalah kesehatan mental yang membuat pengidap mempunyai pemikiran dan dorongan yang tidak bisa di kontrol yang sifatnya berulang (obsesi) serta munculnya perilaku (paksaan) kompulsif. contol perilaku kompulsif misalnya mencuci tangan hingga berulang kali setelah melakukan kontak langsung bterhadap sesuatu yang menurutnya tidak bersih. pemikiran perilaku tersebut tidak mampu di kendalikan oleh pengidapnya. meski mengidap bisa jadi tidak memiliki pemikiran maupun keinginan untuk melakukan hal tersebut. ia seperti tidak berdaya untuk menghentikanya. arinya, OCD bisa memberikan pengaruh yang sangat signitifan terhadap berbagai aspek kehidupan pengidapnya.

Penyebab dan faktor risiko OCD

OCD adalah masalah kesehatan mental yang umum terjadi pada anak-anak, remaja. dan orang dewasa diseluruh dunia. sebagaian besar diagnosis OCD terjadi pada usia 19 tahun dan lebih rentan menyerang anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. sayangnya, apa yang menjadi penyebab OCD masih belum di ketahui pasti hingga kini. meski demikian, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko munculnya gangguan mental ini pada seseorang. yaitu :

  1. struktur otak dan fungsinya. namun, faktor ini masih belum pasti berpengaruh secara signifikan atau tidak.
  2. keturunan atau genetik
  3. lingkungan tempat tinggal
READ  Kekurangan 5 Mineral Nutrisi Berikut Bisa Mempengaruhi IQ

ari ketiganya, lingkungan tempat tinggal menjadi faktor risiko yang paling berpengaruh. kondisi ini akan lebih rentan terjadi pada orang-orang yang tinggal di lingkungan yang tidak mendukung perkembangan psikis semasa kecil. misalnya, anak sering diejek atau diremehkan karena kekurangan yang di milikinya. kondisi ini bisa memicu munculnya persaan timbal baik untuk selalu melakukan hal yang sempurna.

Gejala OCD

seseorang dengan gangguan mental OCD menunjukan gejala obsesi. kompulsi, atau bisa juga keduanya. gejala tersebut bisa sangat mempengaruhi aspek kehidupanya. misalnya sekolah, pekerjaan, hingga relasi dengan orang lain. obsesi adalah pikiran yang terjadi berulang kali dorongan, atau gambaran mental yang bisa memicu munculnya rasa cemas. sementara itu, kompulsi adalah perilaku yang dilakukan secara berulang. pengidap kondisi ini akan mendapatkan dorongan untuk melakukan perilaku dalam menanggapi pemikiran obsesif.  kompulsi umum termasuk melakukan mencuci tangan berulang kali dan secara berlebihan. bisa juga melakukan pemasanan atau mengatur suatu hal dengan cara yang khusus dan tepat. selain itu, pengidap juga dapat memeriksa beberapa hal secara berulang berulang. misalnya, melakukan pemeriksaan berulang kali untuk memastikan apakah pintu sudah di kunci atau kompor sudah di matikan. gejala OCD bisa datang dan pergi, mereda seiring berjalanya waktu, atau bahkan lebih buruk. menghindari bisa mencegah munculnya gejala dengan menghindari kondisi yang dapat munculnya obsesi. namun, ada pula yang memilih mengonsumsi minuman beralkohol atau obat penenang untuk mengurangi gejala. sebagai besar orang dewasa yang memiliki OCD menyadari bahwa perilaku mereka tidak masuk akal. namun, tak sedikit pula orang dan anak yang tidak menyadari hal ini. biasanya , gejala OCD pada anak-anak bisa di kenal dengan mudah oleh orangtua dan guru.

READ  Cari Tahu Tentang Kolagen, Protein Yang membuat Kamu Awet Muda!

Diagnosis OCD

pemeriksaan fisik dilakukan untuk menguatakan diagnosis OCD. selain itu, pemeriksaan fisik juga di lakukan untuk membantu menghilangkan kemungkinan masalh kesehatan lainnya. sekaligus memeriksa potensi komplikasi. selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laporaturium penunjang, seperti perhitungan darah lengkap, pemeriksaan fungsi tiroid, dan skrining alkohol serta konsumsi obat. selain itu, evaluasi psikologis termasuk membahas perasaan, pikiran, gejala, dan pola perilaku juga dapat di lakukan. diagnosis OCD mengacu pada diagnostik dan statistik gangguan mental (DSM-5) yang di rilis oleh American Psychiatri Associantion.

Pengobatan

OCD menjadi masalah kesehatan mental yang tidak dapat di sembuhkan. meski demikian, pengidap bisa mengurangi gejala yang dapat menganggu aktivitas dengan menjalani beberapa perawatan. pengobatan OCD terdiri dari konsumsi obat-obatan, menjalani psikoterapi, atau kombinasi antara keduanya.

OCD adalah salah satu gangguan jiwa. gangguan ini dapat diobati diterapi hingga pulih, obat dan durasi terapi di sesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien dari bulan hingga tahunan.

Fakta keistimewaan dari OCD

adapun kestimewaan pengidap OCD, ahli saraf menemukan adanya pembesaran di area otak, ini membuat penderitaan OCD mengingat secara detail tentang peristiwa masa lalu. menurut penilitian di irvine university, pasien dengan OCD memiliki kemampuan mendalam untuk mengingat informasi di luar kemampuan otak rata-rata orang normal.