Upacara Melasti adalah salah satu ritual ibadah untuk menyambut Hari Raya Suci Nyepi. Upacara ini dilakukan sebelum perayaan Nyepi oleh seluruh umat Hindu. Pelaksanaan upacara Melasti sebelum Nyepi ini tentunya memiliki makna dan tujuan. Upacara Melasti merupakan upacara yang dilakukan sebelum perayaan Hari Suci Nyepi. Mengutip dari situs resmi Kebudayaan Kemdikbud, upacara Melasti adalah ritual ibadah penyucian diri yang dilaksanakan satu tahun sekali sebelum umat Hindu menyambut Tahun Baru Saka.
Makna dan Keunikan Upacara Melasti
Makna dari upacara ini adalah pembersihan jagat raya atau bhuwana agung, baik dari alam semesta dan juga diri sendiri. Melasti dilakukan dengan menggunakan air kehidupan dalam rangka penyucian diri dan menyingkirkan keburukan. Selain itu, upacara ini juga dianggap sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa supaya umat Hindu diberi kekuatan dalam melaksanakan Hari Raya Nyepi.
Upacara dimulai dengan meletakkan berbagai perangkat peribadatan serta sesaji pada sebuah meja yang menghadap ke sumber air kehidupan. Pemimpin agama kemudian akan memerciki air kehidupan yang sudah disucikan tersebut kepada seluruh anggota masyarakat yang hadir dan perangkat peribadatan yang sudah diletakkan. Selain itu pemimpin agama juga mendupai sebagai bentuk penyucian.
Upacara dilanjutkan dengan sembahyang. Saat sembahyang, para pemimpin akan membagikan bija (beras yang telah dibasahi air suci) dan air suci kepada umat. Setelah sembahyang, perangkat yang sudah diberkati akan diarak menuju kembali ke pura untuk menjalani beberapa ritual lagi.
Jika kalian pergi ke Bali, kalian akan sering melihat rombongan masyarakat dengan pakaian sembahyang yang datang silih berganti ke tepi danau atau pantai sepanjang hari keempat sampai hari kedua sebelum Nyepi. Hal ini karena Melasti diperingati pada Panglong 13 bulan Caitra atau 3 hari sebelum hari raya Nyepi.
Pada saat ini, biasanya terdapat banyak sekali polisi adat atau pecalang yang membantu menjaga ketertiban saat upacara ini berlangsung. Bagi wisatawan, upacara ini juga menjadi daya tarik tersendiri untuk mengunjungi Bali sebelum hari raya Nyepi.
Tujuan Upacara Melasti
Upacara Melasti diperingati satu kali dalam setahun dan merupakan rangkaian dari hari raya Nyepi. Terdapat lima tujuan dari upacara ini, yaitu :
Ngiring Prewatek Dewata
Upacara Melasti dimulai dengan memuja Tuhan dan segala bentuk perwujudannya. Tujuannya adalah supaya manusia dapat mengikuti tuntunan para dewa sebagai manifestasi Tuhan. Manusia akan mendapat kesucian karena mengikuti kekuatan Tuhan. Para dewata dipercaya mengelilingi desa. Karena itu, masyarakat harus mempersiapkan sesaji sebagai bentuk menyambut kehadiran dewa.
Anganyutaken Laraning Jagat
Tujuan kedua ini bermakna untuk menghanyutkan segala penderitaan dunia. Hal ini bertujuan untuk memotivasi umat l untuk melenyapkan penyakit-penyakit sosial. Penyakit sosial yang dimaksud adalah seperti kesenjangan antar kelompok, permusuhan antar golongan, bahkan wabah penyakit yang menimpa masyarakat secara massal. Setelah Melasti dilaksanakan, biasanya masyarakat akan melakukan aksi nyata untuk melenyapkan penyakit sosial tersebut.
Papa Kelesa
Melasti memiliki tujuan untuk membebaskan manusia dari kesengsaraan. Terdapat klesa atau rintangan yang membuat manusia sengsara. Terbagi dalam Awidya (Kegelapan atau mabuk), Asmita (Egois, mementingkan diri sendiri), Raga (pengumbaran hawa nafsu), Dwesa (sifat pemarah dan pendendam), Adhiniwesa (rasa takut tanpa sebab, yang paling mengerikan rasa takut mati).
Letuhing Bhuwana
Letuhing Bhuwana berarti alam yang kotor. Upacara melasti memiliki tujuan untuk mengembalikan kelestarian alam lingkungan, atau dengan kata lain menghilangkan sifat-sifat manusia sebagai perusak alam lingkungan. Umat Hindu diajak untuk menjaga kelestarian alam dengan tidak merusak sumber daya alam yang ada.
Ngamet Sarining Amerta Ring Telenging Segara
Tujuan selanjutnya adalah mengambil sari-sari kehidupan dari tengah lautan, Maksud dari kata ini adalah Melasti memiliki muatan nilai-nilai kehidupan yang bersifat universal. Upacara ini akan membantu mereka yang melakukannya untuk mencapai dan membangun kehidupan yang seimbang, baik lahir maupun batin.
Secara garis besar, Upacara Melasti memiliki tujuan untuk menghancurkan segala macam kekotoran pikiran, perkataan dan perbuatan, serta memperoleh air suci untuk kehidupan yang lebih baik kedepannya. Upacara ini dinilai mampu membimbing umat Hindu dalam menjaga hubungannya dengan aspek Tri Hita Karana, yang artinya menjalin hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan juga alam.