Sumber gambar : https://www.instagram.com/andrew.the.explore/
Prediksi Menteri Keuangan Indonesia tentang kondisi ekonomi yang akan “kiamat” pada tahun 2023 menuai pro kontra dari kalangan pengamat ekonomi hingga sesama koleganya di Pemerintahan. Hal ini bukan tanpa alasan Sri Mulyani menjelaskan bahwa ramalan tentang kondisi ekonomi global merupakan prediksi berbagai lembaga moneter dunia. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ekonomi global sangat dipengaruhi oleh isu global seperti tensi geopolitik hingga ancaman perubahan iklim.
Pengatur keuangan negara ini menjelaskan bahwa selama ini APBN adalah instrumen utama menjaga stabilnya ekonomi Indonesia, apabila negara gagal dalam mengantisipasi ancaman-ancaman global ini maka APBN bisa bocor. Ia menambahkan bahwa apabila pengelolaan APBN keliru maka sangat mungkin dapat menimbulkan krisis politik seperti yang telah terjadi di Inggris dan Sri Lanka.
Disisi lain, Mantan bos Bank Dunia ini mengaku tetap optimis dengan perekonomian RI pada kuartal III tahun ini akan tumbuh lebih baik dibanding kuartal sebelumnya yakni sebesar 5,4% dari periode yang sama tahun lalu.
Walau pernyataan sang Menteri ini sudah ditanggapi berlawan oleh mantan Wakil Presiden Indonesia 2 periode, Jusuf kalla (JK) yang memperingatkan para pembantu presiden untuk tidak menakut-nakuti masyarakat awam. JK sendiri sudah mengatakan hal ini secara langsung kepada Sri Mulyani via telepon.
JK menjelaskan konflik geopolitik yang tengah terjadi diberbagai belahan dunia memang menjadi tantangan global dimana secara langsung mempengaruhi harga beberapa komoditas energi secara langsung yang sangat berdampak secara global.
“Konflik-konflik antar negara saat ini kembali menjadi tantangan baru bagi perekonomian dunia” tandasnya seperti dikutip dari CNBC, Kamis (03/11/2022)
Namun JK menilai Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber pangan utama yang cukup, berbeda dengan negara lain yang sangat labil apabila terjadi krisis. Hal ini menjadi suatu optimisime di tengah ramainya bahasan kiamat ekonomi 2023. JK meyakini bahwa perekonomian RI memiliki ketahanan yang kokoh dalam menghadapi resesi global.
Senada dengan JK, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui pernyataannya meyakinkan masyarakat agar tidak perlu panik atas ancaman resesi. Menurutnya Indonesia punya perekonomian yang kuat sehingga mampu bertahan dari ancaman kiamat ekonomi 2023.
“Masyarakat tidak perlu khawatir. Ekonomi tetap tumbuh meski trennya melambat. Jadi yang punya banyak uang silahkan belanjakan uangnya, karena itu akan menjaga perekonomian kita terus bergerak,” terang Moeldoko, Jumat (4/11/22)
Pengamat Makroekonomi Teuku Riefky menjabarkan bahwa ekonomi Indonesia cenderung lebih mampu menghadapi resesi global tahun depan dibanding kondisi global. Namun ia juga menuturkan bahwa Indonesia perlu waspada terhadap inflasi di dalam negeri yang dapat disebabkan oleh harga komoditas global dan depresiasi nilai tukar, hal ini karena inflasi cukup mempengaruhi daya beli masyarakat umum.