sumber gambar : https://www.instagram.com/andriesnoppert/
Sempat Menganggur dan Hanya Bermain Sebagai Cadangan
Kisah kali ini mungkin tak sepanjang kisah pemain lainnya, kisah ini singkat tetapi memiliki kesan yang bermakna. Ini tentang Andries Noppert, kiper timnas Belanda yang membuat kita melihat mimpi dengan cara berbeda, simak kisahnya.
Tentu tak ada yang menyangkal tentang bagaimana berpengalamannya seorang Louis van Gaal sebagai pelatih dan selama 36 tahun menangani pemain Van Gaal seringkali diingat karena taktik dalam permainannya yang selalu penuh kejutan.
Salah satu taktiknya yang mengejutkan terjadi di Piala Dunia 2014. Di laga perempat final saat Belanda melawan Costa Rika, Van Gaal memutuskan mengganti kiper Cilesen dengan Tim Crul sebelum adu penalti dan idenya itu terbukti brilian. Belanda berhasil lolos ke semifinal.
Setelah Belanda absen di Piala Dunia 2018, kembalinya tim oranye yang masih di tangani Van Gaal lagi-lagi mengejutkan. Namun kali ini dengan pilihan kipernya. Saat semua orang mengira dia masih membawa cilesen yang berpengalaman, Mark Flaken ataupun Tim Crul, Van Gaal malah dengan penuh percaya diri memilih Rem Kupasfir yang sudah berusia 39 tahun, Justin Bailo dari Feyenoord dan terakhir sosok bertubuh Jangkung bernama Andries Noppert.
Kiper pilihan ketiga Van Gal yang mengenakan nomor punggung 23 itu bahkan sama sekali tak pernah bermain di panggung internasional. Usia Noppert sudah 28 tahun, tetapi dia hanya bertanding dalam 45 penampilan di sepanjang karir seniornya.
Lebih mengejutkan lagi karena Van gaal justru memilih Noppert untuk laga melawan Senegal yang di atas kertas dianggap sebagai lawan terberat Belanda di fase grup.
Padahal di tahap kualifikasi saja dia (Noppert) hanya duduk di bangku cadangan, lantas apa yang membuat Van Gal memilihnya ?
Tentu karena kemajuan performa, refleks, dan ketenangannya di depan gawang. Namun dibalik semua itu perjalanan Andries Noppert dari seseorang yang pernah menganggur hingga menjadi kiper pilihan utama timnas Belanda adalah tentang tekad pantang menyerah yang membuatnya berbeda. Noppert dengan minimnya pengalaman akan melakukan segalanya untuk menjaga gawangnya.
Dalam debutnya di stadion Al tumama, kiper bertubuh jangkung itu berhasil mencatatkan clean sheet untuk kemenangan Belanda dengan skor 2-0 melawan Senegal. pertandingan itu langsung membuatnya menjadi pembicaraan, siapa sebenarnya Andries Noppert?
Laki-laki yang lahir di tahun 1994 ini memulai karirnya di tim lokal era divisi, tetapi gagal tampil selama periode pertamanya di klub itu. Tak ada cerita tentang bagaimana latar belakang dan masa kecilnya, karena bahkan Wikipedia pun belum memiliki banyak info tentangnya.
Di tahun 2014 dia gagal di Herenveen, dia pindah ke Neck Breda, Sayangnya karena hanya berperan sebagai kiper cadangan, dia hanya membuat 6 penampilan liga dalam empat tahun untuk klub Belanda itu.
Noppert kemudian mencoba peruntungan untuk bermain di Seri B Italia, tepatnya untuk Foggia di musim 2018/2019. Irosnisnya Foggia terdegradasi dan ditolak di seri C, klub itu bahkan dibubarkan musim itu juga. Noppert kembali ke Belanda, FC Dogderd menerimanya lagi-lagi hanya sebagai pemain cadangan yang membuat banyak orang memandang remeh keberadaannya.
Noppert juga harus berhadapan dengan keluarga dan istrinya yang terus-menerus memintanya untuk pulang dan berhenti berkarir sebagai pesepakbola. Mereka mengatakan dia lebih baik menjadi polisi saja. Namun dia mengabaikan keinginan keluarganya meskipun setelah setahun kontraknya dengan Dogderd berakhir dan dia menganggur karena cedera lutut parah. Pada saat itu keluarganya yakin mimpi Noppert telah habis.
Tapi Noppert tidak rela mengubur impiannya. jadi saat Tim Go Ahead Eagles, yaitu tim yang baru promosi ke era divisi membutuhkan penjaga gawang cadangan, Noppert memanfaatkan kesempatan itu. Meski memulainya di pertengahan musim dan tampak sedikit lambat, Noppert ternyata berhasil membawa tim menanjak hebat di Liga. Meski di awal-awal masa bersama Eagles, Noppert menjadi bulan-bulanan rekan setimnya.
Para pemain Eagles kerap mengejek dan mencemooh lantaran postur Noppert yang terlalu tinggi. Pelatihnya saat itu Kees Van Wonderen mengatakan bahwa tak peduli seperti apapun dia dicemooh, dia tetap bertekad untuk bangkit. Noppert ditolak berkali-kali, dia sering diejek, anak ini menjalani perjalanan yang sungguh luar biasa, fans Eagles bahkan membuat nyanyian yang berisi sindiran untuknya yakni Noppert in Oranye (Noopert di Timnas Belanda), nyanyian itu menjadi meme, tak pernah ada yang mengira itu menjadi semacam doa.
Pada Mei 2022 lalu, saat pelatihnya pindah ke Herenveen, dia membawa Noppert ikut serta dan sang kiper menandatangani 2 tahun kontrak di klub masa kecilnya itu. di Herenveen meski gajinya hanya 2500 Poundsterling per minggu, Noopert menunjukkan perkembangan yang hebat dengan clean sheet dalam 3 penampilan perdananya. Dengan peformanya itu, Van Gaal memanggilnya ke Timnas.
Dalam sebuah wawancara televisi, ketika ditanya mengapa memilih noppert, Van Gaal mengatakan dia bukan pilihan yang buruk, saya memilihnya karena dia dalam performa terbaiknya.
Van Gal menyadari Noppert takkan menjadi Manuel Neuer berikutnya, dia memilihnya karena refleks jangkauan dan ketenangannya yang luar biasa. Van Gal sangat paham bahwa Noppert juga sadar dia bukan yang terbaik jadi dia akan berusaha sangat keras untuk membuktikan dirinya.
Jadi kisah singkat ini adalah tentang laki-laki yang telah menghadapi banyak tantangan dalam karirnya dan dia tak pernah menyerah. Bagi Andries Noppert di permainan ini, seberapapun besar panggung atau penontonnya adalah tantangan sekaligus kesempatan yang mungkin bisa merubah hidupnya