Marcin Oleksy, Pemain Sepak Bola Amputasi Pertama yang Memenangkan Puskas Award

Marcin Oleksy, Pemain Sepak Bola Amputasi Pertama yang Memenangkan Puskas Award

Pemain sepak bola asal Polandia, Marcin Oleksy, meraih trofi Puskas Award sebagai pencetak gol terbaik tahun 2022 dalam ajang FIFA Award di Paris, Prancis, pada tanggal 28 Februari 2023. Oleksy terlihat emosional saat memberikan pidato penerimaan penghargaan tersebut, dan sulit mempercayai bahwa dirinya berdiri di atas panggung dengan trofi tersebut di tangannya.

Dalam sambutannya, Oleksy menyatakan bahwa sulit baginya untuk memimpikan momen seperti ini, dan bahwa berkat sepak bola amputasi, dirinya dan para pemain lain dapat menunjukkan bahwa kecacatan tidak ada. Ia juga mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan contoh terbaik dari hal tersebut.

Puskas Award adalah penghargaan tahunan yang diberikan oleh FIFA kepada para pencetak gol terbaik. Penghargaan ini dinamai sesuai dengan legenda sepak bola asal Hungaria, Ferenc Puskas. Sejumlah nama besar seperti Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, Olivier Giroud, dan Mohamed Salah sebelumnya telah meraih penghargaan bergengsi ini.

Oleksy kini menjadi warga negara Polandia pertama yang memenangkan penghargaan tersebut sebagai seorang pemain sepak bola amputasi.

Gol terbaik Oleksy yang meraih penghargaan Puskas Award dicetak saat Warta Poznan melawan Stal Rzeszow dalam liga sepak bola amputasi Polandia pada November tahun lalu. Saat itu, meskipun hanya mengandalkan satu kaki dan tongkat, Oleksy berhasil melepaskan tendangan gunting yang berhasil menjebol gawang lawan.

READ  Sebelum Beli Rumah Bekas, Ini Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Gol tersebut mengalahkan kandidat kuat lainnya seperti Kylian Mbappe dari Prancis dan Richarlison dari Brasil, yang tampil memukau dalam Piala Dunia Qatar 2022.

Oleksy telah memiliki minat yang besar pada sepak bola sejak kecil, dan awalnya lebih tertarik menjadi penjaga gawang. Pada usia 22 tahun, ia sempat bermain untuk klub divisi IV Polandia, Korona Kozuchow. Namun, kariernya berakhir dengan cepat karena pada usia 23 tahun, ia mengalami kecelakaan saat menjadi pekerja konstruksi yang mengakibatkan luka parah pada kaki kirinya.

Oleksy akhirnya memutuskan untuk mengizinkan dokter untuk mengamputasi kakinya. Kecelakaan tersebut tidak hanya membuatnya berhenti bermain sepak bola, tetapi juga sangat memukulnya secara emosional.

“Saya duduk di kursi roda, merokok, menangis, dan bertanya kenapa ini bisa menimpaku,” kenangnya. Namun, berkat sepak bola amputasi, Oleksy mampu bangkit kembali dan meraih penghargaan bergengsi Puskas Award.