Mengapa Arkeolog Tidak Berani Membongkar Makam Kaisar Pertama China

Mengapa Arkeolog Tidak Berani Membongkar Makam Kaisar Pertama China

Penemuan Komplek pemakaman kaisar Cina pada tahun 1974 menjadi salah satu penemuan paling penting dalam sejarah. Komplek pemakaman ini memuat sekitar 8000 patung tentara terrakota seukuran tubuh manusia yang dilengkapi dengan kereta kavaleri, tentara berlapis baja, dan senjata panah.

Uniknya, setiap patung tentara terakota memiliki gaya rambut serta fitur yang bervariasi. Beberapa di antaranya memiliki jambul, sebagian memiliki janggut, beberapa memiliki topi dan tunik longgar, sementara yang lain memiliki rompi lapis baja dengan rambut yang dikepang.

Komplek pemakaman ini ditemukan tanpa sengaja oleh petani yang sedang menggali ladang. Selanjutnya, temuan ini membawa sejumlah arkeolog ke makam Kaisar pertama Cina bernama Shin si Huang. Meski telah ditemukan sejak tahun 1974 dan diyakini menyimpan sejumlah rahasia kaisar pertama Cina, namun hingga saat ini para arkeolog tidak berani untuk menyentuh makam yang menyimpan istana berisi tubuh Shin Siwon.

Dengan demikian, sejak meninggal pada tahun 210 sebelum masehi hingga ditemukan kembali pada tahun 1974, belum ada seorang pun yang mengintip ke dalam makam ini. Itu artinya makam sang Kaisar tidak pernah tersentuh selama lebih dari 2000 tahun.

Keengganan arkeolog untuk menyentuh makam sang Kaisar didasari rasa hormat terhadap sang Kaisar, di samping juga menyadari bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang memungkinkan para arkeolog untuk masuk dan menggalinya dengan benar.

READ  Tiga Pulau Terindah Di Tolitoli Menjadi Tempat Wisata

Para arkeolog sangat khawatir penggalian terhadap makam Kaisar dapat merusak makam dan menyebabkan hilangnya informasi sejarah yang sangat penting. Selain dua alasan tersebut, arkeolog meyakini bahwa membongkar makam juga dapat mendatangkan bahaya yang lebih buruk serta mematikan. Hal ini menjadi alasan utama kenapa mereka tidak berani untuk membongkar makam Kaisar.

Dalam sebuah catatan kuno yang ditulis oleh sejarawan China Shima Sian pada sekitar 100 tahun setelah kematian Shin si Huang, dia menjelaskan bahwa makam tersebut terhubung dengan jebakan yang dirancang untuk membunuh para penyusu. Disebutkan pula bahwa makam Kaisar dipenuhi artefak langka dan harta karun yang luar biasa. Namun demikian, untuk melindungi semua artefak dan harta karun tersebut, Kaisar memerintahkan arsitek untuk membuat busur dan anak panah yang disiapkan untuk menembak siapa saja yang memasuki area makam.

Begitu bangunan tersebut selesai, ratusan selir dan pengrajin disegel di dalam gundukan tanah yang menjulang tinggi. Hal ini untuk memastikan bahwa mereka tetap menyimpan rahasia dari apa yang terdapat di dalam makam.