Taekwondo adalah olahraga bela diri yang berasal dari Korea Selatan. Ini mencakup teknik pukulan, tendangan, dan gerakan lari. Taekwondo juga memiliki komponen spiritual dan filosofis yang penting. Olahraga ini sangat populer di seluruh dunia dan diakui sebagai olahraga resmi oleh International Olympic Committee.
Tingkatan dalam beladiri Taekwondo
Dalam taekwondo, tingkatan atau “pangkat” ditentukan oleh warna sabuk yang dikenakan. Tingkatan yang paling rendah adalah sabuk putih, diikuti oleh sabuk kuning, hijau, biru, merah, hitam, dan tingkatan tertinggi adalah sabuk hitam tiga strip atau lebih. Tingkatan hitam juga dibagi lagi menjadi beberapa sub-tingkatan seperti 1 d Dan, 2 d Dan, 3 d Dan, dan seterusnya.
Jumlah tingkatan yang tersedia dapat berbeda antar organisasi yang mengatur taekwondo. Namun, umumnya, ada 10 tingkatan sabuk putih dan 10 tingkatan sabuk hitam.
Filosofi dalam Taekwondo
Filosofi dalam taekwondo didasarkan pada lima nilai dasar yang dikenal sebagai “lima prinsip Taekwondo”:
- Kekuatan mental dan fisik yang seimbang
- Kedisiplinan
- Kematangan moral
- Kecakapan dalam bernegosiasi
- Kepedulian terhadap orang lain
Dalam praktiknya, lima prinsip ini diharapkan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang praktisi Taekwondo, tidak hanya saat berlatih atau bertanding. Selain itu, taekwondo juga memiliki komponen spiritual yang penting, yang diharapkan dapat meningkatkan kekuatan mental seseorang dan meningkatkan konsentrasi dalam berlatih.
Beberapa prinsip lain yang juga digunakan dalam filosofi taekwondo adalah humilitas, integritas, dan ketekunan. Mereka yang praktik taekwondo diharapkan untuk selalu menghormati diri sendiri dan orang lain, menjaga martabat dan integritas, serta terus berlatih dan berusaha untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Istilah-istilah dalam beladiri Taekwondo
Dalam taekwondo, ada beberapa istilah yang digunakan dalam latihan dan pertandingan. Beberapa di antaranya adalah:
- Kihap: seruan keras yang digunakan saat melakukan tendangan atau pukulan
- Poomsae: gerakan-gerakan dasar yang digunakan dalam latihan taekwondo
- Kyorugi: pertandingan taekwondo yang mencakup teknik pukulan dan tendangan
- Poom: pangkat atau tingkatan dalam taekwondo
- Dojang: tempat latihan taekwondo
- Dan: tingkatan atau pangkat dalam taekwondo
- Kup: tingkatan atau pangkat dalam taekwondo
- Daedo: pakaian yang digunakan dalam pertandingan taekwondo yang dilengkapi dengan sensor untuk mengukur tendangan
- Daedo protector: perlindungan yang digunakan dalam pertandingan taekwondo yang dilengkapi dengan sensor untuk mengukur tendangan
- WTF/WT/KUKKIWON : Organisasi yang mengatur taekwondo di dunia yang berbeda -beda
Selain itu, ada juga istilah-istilah teknik yang digunakan dalam taekwondo, seperti tendangan front, roundhouse, side, back, dan lain-lain.
Sejarah Taekwondo
Sejarah Taekwondo berakar dari bela diri tradisional Korea yang dikenal sebagai Taekkyeon, Subak, dan Taekyon. Bela diri ini diperkenalkan dan dikembangkan oleh para penduduk asli Korea sejak ribuan tahun yang lalu. Namun, Taekwondo modern yang kita kenal saat ini muncul pada tahun 1940-an dan 1950-an.
Pada tahun 1955, beberapa pelatih dan pakar bela diri dari berbagai bela diri tradisional Korea bergabung untuk membentuk organisasi yang disebut “Korean Taekwondo Association” (KTA) dengan tujuan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan Taekwondo sebagai olahraga yang teratur. Pada tahun 1959, KTA bergabung dengan “Korean Amateur Athletic Association” (KAAA) dan mengubah namanya menjadi “Korean Taekwondo Association” (KTA).
Pada tahun 1973, World Taekwondo Federation (WTF) didirikan dengan tujuan untuk menyebarluaskan Taekwondo di seluruh dunia. Pada tahun 2000, Taekwondo diakui sebagai olahraga resmi oleh International Olympic Committee (IOC) dan dipertandingkan pada Olimpiade pertama pada tahun 2000 di Sydney, Australia.
Saat ini, Taekwondo diakui sebagai salah satu olahraga bela diri paling populer di dunia, dengan jutaan praktisi di seluruh dunia.