Harakiri adalah istilah Jepang untuk bentuk bunuh diri yang dikenal sebagai seppuku. Ini adalah ritual yang dilakukan oleh samurai atau ksatria Jepang untuk menunjukkan kesetiaan kepada raja atau pemimpinnya, atau untuk menunjukkan rasa malu setelah melakukan kesalahan atau kekalahan dalam pertempuran. Dalam praktiknya, harakiri melibatkan memotong perut dengan pedang atau senjata lain. Harakiri dianggap sebagai tindakan yang sangat menghormati dan dihormati dalam budaya Jepang.
Kapan Seseorang melakukan Harakiri?
Seseorang dapat melakukan harakiri dalam berbagai situasi, yang paling umum adalah:
- Sebagai bentuk kesetiaan kepada raja atau pemimpinnya, seperti ketika samurai atau ksatria Jepang ditugaskan untuk mengambil tindakan yang merugikan atau memalukan bagi mereka sendiri atau klan mereka.
- Sebagai bentuk rasa malu setelah melakukan kesalahan atau kekalahan dalam pertempuran. Samurai atau ksatria Jepang yang mengalami kekalahan dalam pertempuran akan melakukan harakiri untuk menunjukkan rasa malu dan untuk menghormati raja atau pemimpinnya.
- Sebagai bentuk dari perlawanan terhadap pemerintahan kolonial atau penjajahan yang dilakukan oleh negara asing.
Harakiri sebagai bentuk kesetiaan kepada pemimpin, rasa malu atau perlawanan terhadap pemerintahan kolonial atau penjajahan sering terjadi pada jaman dahulu, Namun saat ini harakiri tidak diperbolehkan dan dianggap sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan norma sosial dan hukum.
Apakah harakiri masih dilakukan dimasa sekarang?
Harakiri tidak lagi dilakukan secara resmi dalam budaya Jepang saat ini. Praktik ini dilarang oleh pemerintah Jepang pada tahun 1868 sebagai bagian dari proses modernisasi yang dilakukan negara. Dalam budaya modern Jepang, harakiri dianggap sebagai tindakan yang sangat kejam dan tidak sesuai dengan norma sosial dan hukum.
Namun, beberapa kasus kematian yang dikategorikan sebagai harakiri telah dilaporkan di Jepang, yang dilakukan oleh individu yang mengalami depresi atau masalah kesehatan mental. Namun, ini bukan merupakan bentuk harakiri tradisional yang dilakukan oleh samurai atau ksatria, melainkan merupakan tindakan bunuh diri yang ditandai oleh kesedihan dan kesepian.
Secara umum, harakiri dianggap sebagai tindakan yang sangat tidak sesuai dengan norma sosial dan hukum, dan tidak diperbolehkan dalam budaya modern Jepang.
Apakah ada catatan sejarah tentang tokoh yang pernah melakukan harakiri?
Ada beberapa catatan sejarah tentang tokoh yang pernah melakukan harakiri dalam sejarah Jepang. Beberapa di antaranya adalah:
- Oda Nobunaga: Dikatakan bahwa Oda Nobunaga, seorang daimyo (pemimpin klan) yang berpengaruh dalam sejarah Jepang pada abad ke-16, melakukan harakiri setelah dikejar oleh musuhnya dalam perang internal yang terjadi pada tahun 1582.
- Asano Naganori: Asano Naganori, seorang daimyo yang dihormati pada abad ke-18, melakukan harakiri setelah dituduh melakukan perbuatan yang melanggar etika kerajaan dan dihukum mati.
- Mishima Yukio : Pada tahun 1970, Mishima Yukio, seorang penulis terkenal Jepang, melakukan harakiri setelah mencoba untuk melakukan pemberontakan militer dan menuntut pengembalian kekuasaan kepada keluarga kerajaan Jepang.
4.Choshu Tomomi: Choshu Tomomi, seorang tokoh penting dari klan Choshu yang menentang shogunate di tahun 1800-an melakukan harakiri setelah gagal dalam pertempuran.
Ini hanyalah beberapa contoh dari banyak tokoh yang dikatakan melakukan harakiri dalam sejarah Jepang. Namun, harakiri sebagai bentuk kesetiaan kepada pemimpin, rasa malu atau perlawanan terhadap pemerintahan kolonial atau penjajahan sudah tidak diperbolehkan dan dianggap sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan norma sosial dan hukum.