Mengenal Gas Rumah Kaca dan Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca

Mengenal Gas Rumah Kaca dan Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca

Setiap harinya, kita terus bergerak, melakukan aktivitas, dan menggunakan berbagai macam benda untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memenuhi karir. Dalam hal ini, kita kadang tidak begitu memperdulikan tentang jenis gas yang terlepas dari aktivitas kita dan mencemari lingkungan sekitar kita. Salah satu gas yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini adalah gas rumah kaca (GRK). GRK dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti industri, transportasi, dan sektor energi, dan dapat membahayakan kesehatan manusia serta lingkungan.

Gas rumah kaca terdiri dari beberapa jenis gas seperti CO2 (karbondioksida), CH4 (metana), N2O (oksida nitrat), dan gas lainnya. Gas-gas ini dapta menyebar di udara dan menimbulkan efek rumah kaca (ERK). ERK adalah fenomena yang terjadi ketika gas tersebut menyerap panas matahari dan memantulnya kembali ke bumi, menyebabkan peningkatan suhu pada atmosfer. Efek ini bertanggung jawab atas perubahan iklim global, yang memengaruhi keberlangsungan hidup makhluk hidup di seluruh dunia.

Beberapa penyebab terjadinya efek rumah kaca antara lain adalah:

1. Pembakaran sumber daya alam

Aktivitas ekonomi manusia seperti transportasi, industri, dan sektor energi adalah penyebab utama terjadinya efek rumah kaca. Ketika bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam dibakar, mereka akan melepaskan emisi karbon dioksida ke udara.

READ  Sumbangan Indonesia dalam Mengurangi Dampak Perubahan Iklim Global

2. Pertanian

Di bidang pertanian, metana dilepaskan oleh proses fermentasi yang terjadi pada peternakan hewan dan terjadi fermentasi di lahan. Lahan pertanian juga merupkan sumber oksida nitrat, salah satu jenis GRK.

3. Limbah

Emisi GRK juga dapat dikeluarkan dari kerusakan limbah, misalnya dari limbah yang dihasilkan oleh industri, serta polusi udara yang sering terjadi di kota-kota besar.

4. Deforestasi

Proses pengurangan hutan atau deforestasi adalah penyebab paling umum untuk meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca. Pohon mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Dengan adanya deforestasi, pohon yang mampu menyerap karbon dioksida menjadi hilang, sehingga konsentrasi karbon dioksida di udara meningkat.

Efek rumah kaca bagi kehidupan manusia

Apa yang bisa kita lakukan ?
Apa yang bisa kita lakukan ?

Efek rumah kaca dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya. Perubahan suhu dan cuaca yang terjadi dapat menyebabkan timbulnya bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai. Hujan yang terjadi pada musim kemarau dapat mempengaruhi produktivitas pertanian dan menimbulkan kelaparan. Efek rumah kaca juga dapat memperburuk kesehatan manusia karena meningkatnya polusi udara, terlebih lagi bagi mereka yang terpapar dalam jangka waktu yang lama.

Apa yang bisa kita lakukan ?

Apa yang bisa kita lakukan ?
Apa yang bisa kita lakukan ?

Untuk meminimalisir efek rumah kaca, berbagai usaha dan upaya telah dilakukan. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain pengurangan aktivitas industri dan transportasi yang dapat mengurangi emisi karbon, penggunaan sumber energi alternatif seperti energi surya dan angin, serta program penghijauan yang dapat mengurangi deforestasi. Selain itu, manusia juga disarankan untuk memperlakukan sumber daya alam dengan bijak dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang dapat menambah konsentrasi GRK.

READ  Milenial Wajib Tahu Memanasnya Bumi: Apakah Kita Punya Harapan Untuk Mencegahnya?

Dalam rangka menjaga keberlangsungan hidup makhluk hidup di seluruh dunia, upaya untuk mengurangi efek rumah kaca perlu ditingkatkan. Kita dapat melakukan peran kita masing-masing dengan mengurangi pengunaan bahan bakar fosil terutama dalam mobil atau penggunaan alat listrik yang hemat dan efisiensi. Dalam kata lain, langkah kecil dapat memberikan dampak besar untuk dunia. Mulailah NOW!