Mengenal Keunikan Sejarah Tari Barong Bali

Pulau Dewata Bali tak dapat dipisahkan dari Budaya dan alamnya yang sangat menawan. Kepopulerannya akan kesenian dan tradisi serta kebudayaannya tetap terjaga hingga kini. Dua unsur budaya tersebut sangat kental dalam kehidupan orang Bali. Di tengah perkembangan zaman yang kian berkembang Bali mampu menjaga tempat bagi tradisinya sehingga tetap menjadi daya tarik wisata yang membuat para pelancong tertarik pada Bali.

Tari Barong Bali adalah salah satu kesenian lokal yang telah populer hingga mancanegara. Pada tahun 2015 tari Barong Bali masuk dalam kategori Intangible Culture Heritage UNESCO atau Warisan Budaya Tak Benda. Jika dulu tari Barong Bali hanya ditujukan untuk kepentingan adat, kini kesenian asal Pulau Dewata diperluas menjadi sebuah wisata.

Sejarah Tari Barong Bali

Tarian yang muncul sebelum abad ke-16  ini ternyata memiliki versi cerita yang berbeda. Ada pendapatan yang menyatakan tari Barong Bali mulanya berasal dari China dan Jawa.

China: Dibawa oleh Istri Raja Jayapangus

Tercatat dalam sejarah Bali, kesenian Barong berasal dari China. Seorang raja bernama Jayapangus konon memiliki istri berketurunan China yaitu Kang Ching Wie. Raja Jayapangus adalah salah satu raja tersohor di Bali yang berkuasa pada abad ke-12. Kemudian, Kang Ching Wie dibawa ke Bali dan membawa kebudayaan China ke Pulau Dewata.

Sekilas, gerakan dan bentuk tari Barong memiliki kemiripan dengan Barongsai asal China. Namun, keduanya memiliki jalan cerita yang berbeda. Tari Barong berfokus pada Barong dan Rangda serta tokoh-tokoh lainnya. ketika Raja Jayapangus dan Kang Ching Wie meninggal dunia, rakyat Bali melakukan penghormatan dengan membuat simbol Barong Landung.

Jawa: Perkembangan Kesenian Reog

dikaitkan dengan dengan kesenian Reog, konon dulu Raja Airlangga pernah singgah di Bali. Dalam persinggahannya itu, Raja Airlangga membawa kesenian Reog dan alhasil meluas di wilayah Bali. Airlangga merupakan pendiri kerajaan Kahuripan di Jawa Timur dan masih keturunan dari Mpu Sindok. Asumsi tari Barong adalah adopsi dari kesenian Reog bukanlah tanpa dasar.

Kedua kesenian itu sama-sama menampilkan tokoh Barong yang tidak menggunakan mahkota merak atau pun kucingan. Selain itu, topeng yang digunakan Rangda dan Bujang Ganong pada tarian Reog Ponorogo memiliki kemiripan.

Alur Cerita Tari Barong

Tari Barong Bali menceritakan tentang sosok Barong yang berusaha melenyapkan sihir Rangda. Sebab, Rangda sedang berusaha menguasai dunia lewat ilmu hitamnya. Dalam mitologi Bali, Barong adalah salah satu tokoh berwujud singa. Barong dianggap sebagai raja roh yang mewakili kebajikan atau yang dikenal sebagai malaikat pelindung.

READ  Begini Cara Agar Kamu Menjadi Orang yang Lebih Terbuka: 7 Tips untuk Mengembangkan Keterbukaan

Sementara Rangda merupakan musuh bebuyutan Barong. Rangda dikenal sebagai Ratu Iblis yang merupakan pemimpin pasukan penyihir jahat. Dalam tari Barong diceritakan para pria saling bertarung menggunakan keris belati. Namun, saat Barong muncul, mereka mengubah arah kerisnya dan menusukkan keris tersebut ke diri sendiri.

Setelah itu, mereka mulai kesurupan. Melihat kondisi tersebut, Barong berusaha mengalahkan Rangda agar kondisi alam kembali seimbang. Pada akhirnya, Barong berhasil mengalahkan Rangda. Para pria yang kesurupan tadi, perlahan mulai sadar dan mengalami reinkarnasi berkat percikan air suci.

Makna Tari Barong Bali

Konon, tari Barong diyakini bisa mengusir penyakit yang disebabkan oleh roh jahat yang suka mengganggu manusia. Bagi masyarakat Bali, tari Barong merupakan tari sakral yang mempunyai posisi tinggi dan setara dengan kekuasan Dewa Hindu. Disisi lain, plot Barong yang berhasil mengalahkan Rangda memberikan makna. Kita sebagai umat manusia harus senantiasa menjaga keseimbangan antara dua hal yang bertentangan yaitu kebaikan dan kejahatan.

Jenis Tari Barong Bali

Tarian Barong memiliki jenis yang beragam. Ada yang diilustrasikan sebagai singa, macan, hingga babi, berikut ini 7 jenis tarian Barong Bali

  1. Barong Ket

Barong Ket, salah satu jenis tarian yang paling sering dipentaskan di Pulau Bali. Tarian ini diilustrasikan sebagai sosok yang menyerupai manusia. Berukuran dua kali lipat tinggi manusia.

Barong laki-laki di sini dinamakan Jero Gede. Sementara untuk perempuannya dinamakan Jero Luh. Jika dilihat dari perwujudannya, Barong Ket merupakan perpaduan antara singa, sapi, macan, dan naga. Kostum Barong Ket dihiasi dengan ratusan kaca berukuran kecil yang tampak seperti permata.

Dalam tarian ini ditampilkan dua penari yang disebut Juru Saluk atau Juru Bapang. Juru Saluk disimbolkan dengan sosok yang penuh kebajikan. Penari ini nantinya dipasangkan dengan Rangda, sosok menyeramkan yang melambangkan keburukan. Konon, Barong Ket ditujukan untuk mengelabui makhluk halus yang sering mengganggu manusia.

  1. Barong Bangkal

Tarian Barong Bangkal bisa sobat MI jumpai saat Hari Raya Galungan Kuningan. Pada hari itu, dua orang menari dari pintu ke pintu sambil berkeliling desa.

Gamelan batel atau tetamburan juga ikut serta mengiringi tarian ini. Barong Bangkal digambarkan dengan sosok Barong yang menyerupai babi dewasa. Sebab, babi jantan di wilayah Bali dikenal dengan sebutan Bangkal. Maka tak ayal jika tarian ini dinamakan tari Barong Bangkal.

  1. Barong Landung

tarian ini diperankan oleh seorang penari. Namun, di beberapa tempat di Bali, tari Barong Landung diperankan oleh beberapa penari. Nantinya akan ada peran Mantri (raja), Galuh (permaisuri), Limbur (dayang) dan lain sebagainya. Konon, ada juga yang mengatakan tari Barong Landung merupakan perwujudan Raja Jayapangus.

  1. Barong Macan

Barong Macan adalah tarian Barong yang wujudnya menyerupai seekor macan. Tarian Barong yang satu ini cukup populer di kalangan masyarakat Bali. Sama halnya dengan tari Barong Bangkal, tari Barong Macan juga dilakukan dengan cara ngelawang yakni dua orang menari dari pintu ke pintu mengelilingi desa dan diiringi musik gamelan batel. Selain itu, Barong Macan juga dipentaskan dalam opera tradisional Bali.

  1. Barong Asu

Sosok dari tarian ini dinyatakan menyerupai anjing. Barong Asu dipentaskan dengan berkeliling desa dan iringan gamelan batel, tetamburan, atau balaganjur.

READ  Asal-Usul Alas Khetu Menjadi Objek Wisata Yang Mistis

Berbeda dengan tarian yang lainnya, tarian ini sudah mulai tenggelam. Kini, sobat MI hanya bisa menyaksikan tari Barong Asu di daerah Tabanan dan Badung.

  1. Barong Gajah

Dari sekian banyaknya jenis tari Barong, tarian satu ini sangat dikeramatkan oleh warga Bali. Sobat MI hanya bisa menjumpai tarian Barong Gajah di daerah Gianyar, Tabanan, Badung, dan Bangli. Sesuai namanya, sosok dalam tarian ini menyerupai seekor gajah.

  1. Barong Brutuk

Tari Barong ini terbilang unik. Diketahui bahwa busana Barong dibuat dari daun pisang kering. Sementara topengnya dari batok kelapa. Barong Brutuk menjadi simbol makhluk suci yaitu para pengiring Ratu Gede Pancering Jagat sehingga sangat disakralkan oleh masyarakat Bali.

Merujuk Laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, tari Barong Brutuk dipentaskan setiap dua tahun sekali pada saat hari Purnama Kapat. Tari Barong Brutuk nantinya dipentaskan di Pura Pancering Jagat. Tepatnya di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli.

Pementasan tersebut sebagai tanda turunnya Tuhan dalam manifestasi sebagai Ratu Gede Pancering Jagat, Ratu Ayu Dalem Pingit, dan Ratu Sakti Maduwegama. Penari dalam pementasan tari Barong Brutuk adalah remaja yang sudah disucikan dan masing-masing penari akan membawa cambuk yang dimainkan sambil berkeliling pura.

READ  Fakta-Fakta Asal Usul Sejarah Gunung Tidar

Properti Tari Barong Bali

Properti yang digunakan dalam pertunjukan tari Barong, tak jauh beda dengan tarian asal Negeri Tirai Bambu satu ini. Yaps, Barongsai. Properti paling utama dalam tari Barong adalah topeng, kostum, dan iringan musik. Tari Barong menggunakan topeng dan kostum badan yang digunakan oleh satu atau dua orang penari, serupa dengan Barongsai.

Keunikan Tari Barong Bali

  1. Topeng: Terbuat dari Beragam Bahan dan Bentuk

Keunikan pertama tarian asal Pulau Dewata adalah topengnya. Lumrahnya, topeng dalam setiap pertunjukan terbuat dari logam, kuningan, dan semacamnya. Tapi berbeda dengan tarian satu ini.

Masing-masing jenis tari Barong menggunakan topeng dengan bentuk dan bahan yang berbeda. Misalnya pada tarian Barong Brutuk. Topeng yang digunakan dalam tari ini terbuat dari batok kelapa.

Lain halnya dengan Barong Ket. Topeng yang digunakan terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan pun bukan sembarang kayu pohon melainkan dari kayu pohon sakral. Bentuk topeng pun beragam, mulai dari bentuk menyerupai babi, gajah, hingga macan. Hal ini tentu disesuaikan dengan jenis tarian Barong yang akan dibawakan nanti.

  1. Kostum: Beraneka Bahan

Keunikan kedua yaitu perihal kostum. Kostum yang dipilih dalam setiap tarian Barong cukup unik. Misalnya pada tari Barong Brutuk. Tarian ini menggunakan daun pisang kering sebagai bahan kostum. Selain itu, kostum pada tari Barong Ket dibalut dengan bulu tebal berwarna putih yang hampir menutupi wajah dan dihiasi dengan perhiasan emas serta pecahan kaca.

  1. Iringan Musik

Alunan musik dari gamelan batel menjadi ciri khas tarian Barong. Alunan gending-gending khas Bali yang mengiringi gerakan tari Barong seakan menghipnotis penonton. Alhasil, banyak penonton yang terngiang dengan alunan tersebut dan menikmatinya.

  1. Ritual Tetua Adat

Sebelum pertunjukan dimulai, tetua adat akan melakukan ritual pemanggilan roh. Ritual itulah yg membuat tarian terlihat lebih positif. Bahkan dalam ritual ini, Barong akan diarak terlebih dahulu.

tari Barong Bali kini bisa dinikmati oleh siapapun. Pasalnya, ada wisata yang menyuguhkan pertunjukan kesenian Barong. Hal yang membedakan tari Barong untuk hiburan semata dengan kepentingan adat adalah pelaksanaan, kepemimpinan, aktor, waktu, wadah, gerakan, cerita, serta tata cara ritual tari Barong. Jenis tari Barong yang kerap dijadikan sebagai wisata atau hiburan adalah tari Barong Ket.