Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus rubella. Virus ini menyebar melalui tetesan udara yang dikeluarkan saat seseorang batuk atau bersin. Gejala campak biasanya termasuk demam, ruam merah di wajah, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan sakit otot. Pada beberapa kasus, campak juga dapat menyebabkan kerusakan jantung, mata, atau otak pada bayi yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi saat hamil. Vaksinasi adalah cara yang paling efektif untuk mencegah campak.
Seberapa berbahayanya penyakit campak ?
Campak dapat menyebabkan komplikasi serius bagi beberapa orang, terutama pada bayi yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi saat hamil. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:
- Kerusakan jantung: Campak dapat menyebabkan kerusakan jantung pada bayi yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi saat awal kehamilan.
- Kerusakan otak: Campak dapat menyebabkan kerusakan otak pada bayi yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi saat awal kehamilan.
- Kerusakan mata: Campak dapat menyebabkan kerusakan mata pada bayi yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi saat awal kehamilan.
- Kehilangan pendengaran: Campak dapat menyebabkan kehilangan pendengaran pada bayi yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi saat awal kehamilan.
Namun, pada kebanyakan kasus, campak tidak menyebabkan komplikasi serius pada orang yang sehat. Namun, pada orang yang memiliki sistem imun yang lemah, campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, radang tenggorokan dan radang otak.
Apakah campak hanya menyerang anak-anak?
Campak dapat menyerang orang di segala usia, tetapi lebih sering menyerang anak-anak. Anak-anak yang belum di vaksinasi atau belum pernah terkena campak cenderung lebih rentan terkena infeksi campak. Namun, orang dewasa yang belum pernah terkena campak atau tidak di vaksinasi juga dapat terkena infeksi campak dan mengalami gejala yang sama dengan anak-anak. Pada orang dewasa, komplikasi yang mungkin terjadi lebih jarang dibandingkan dengan anak-anak, tetapi tetap dapat terjadi pada orang yang memiliki sistem imun yang lemah.
Sejarah campak telah ada sejak lama. Virus campak pertama kali diidentifikasi oleh seorang dokter Jerman bernama Leonard Rogers pada tahun 1881. Pada tahun 1962, vaksin campak pertama dikembangkan dan mulai digunakan secara luas. Vaksin campak terdiri dari virus campak yang dilemahkan atau tidak aktif, sehingga tidak menyebabkan infeksi tetapi tetap memberikan perlindungan terhadap infeksi campak yang sebenarnya.
Vaksin campak telah terbukti sangat efektif dalam mencegah campak. Setelah vaksin campak mulai digunakan secara luas, insiden campak menurun drastis di seluruh dunia. Namun, campak masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara, terutama di negara-negara berkembang di mana vaksinasi tidak tersedia atau tidak dapat diakses oleh sebagian besar penduduk.
Virus campak juga merupakan salah satu dari tiga virus yang termasuk dalam vaksin MMR (measles, mumps, rubella) yang diberikan pada anak-anak dan remaja. Vaksin ini membantu untuk mencegah campak dan dua penyakit lainnya yaitu sakit kucing (mumps) dan rubella.
Apakah anak yang telah menerima vaksin campak tetap beresiko terkena campak?
Vaksinasi merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah campak. Setelah menerima vaksin campak, seseorang akan memiliki perlindungan yang baik terhadap infeksi campak. Namun, seperti halnya vaksin lainnya, vaksin campak tidak memberikan perlindungan 100% terhadap infeksi. Ada kemungkinan seseorang yang telah di vaksinasi masih dapat terkena campak, meskipun ini sangat jarang terjadi. Namun, jika seseorang yang di vaksinasi terkena campak, gejala yang dialami biasanya ringan dan tidak menyebabkan komplikasi serius.
Pengobatan penyakit campak
Pengobatan campak pada umumnya bersifat simptomatik, yaitu untuk meredakan gejala yang dialami. Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Istirahat: Orang yang terkena campak harus cukup istirahat untuk membantu tubuh dalam melawan infeksi.
- Obat demam dan nyeri: Obat-obatan seperti ibuprofen atau paracetamol dapat digunakan untuk meredakan demam dan nyeri.
- Air putih: Minum cukup air putih untuk menjaga kesehatan tubuh dan menghindari dehidrasi.
- Menghindari kerumunan: Orang yang terkena campak sebaiknya menghindari kerumunan untuk mencegah penyebaran infeksi ke orang lain.
Pengobatan khusus untuk campak tidak ada, karena campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan tertentu. Namun, vaksinasi merupakan cara terbaik untuk mencegah campak dan komplikasinya.