Destinasi wisata seni, baik seni tari, seni musik, seni lukis, seni ukir dan seni patung merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi daerah pulau Bali. Seni ini sudah menjadi simbol bagi tempat wisata di bali yang sering di jumpai. Kesenian yang paling sering kita jumpai di bali yaitu seni patung. Jika hendak masuk ke tempat suci di Bali, tak jarang dua patung berwujud seram menyambut di sebelah kanan dan kiri pintu gerbang. Dua patung ini umumnya memiliki ekspresi yang unik, yakni mata melotot, taring panjang dan tajam, namun dibarengi senyum tipis.
-
Patung Makepung, Jembrana
Jika kamu melintasi jalan raya jurusan Gilimanuk-Denpasar, tepatnya di perbatasan Kabupaten Jembrana dengan kabupaten Tabanan, maka kamu akan disambut dengan sebuah patung balapan kerbau atau dikenal dengan nama Makepung. Jika kamu datang dari arah timur, patung ini berada di sebelah kiri jalan raya atau dipinggir pantai Yeh Leh.
Makepung merupakan tradisi yang berada di Bali Barat (kabupaten jembrana) sebagai wujud syukur atas segala hasil panen para petani. Sekarang tadisi ini masih dipertahankan dengan diadakannya event festival makepung tiap tahunnya. Lokasinya di Jalan Raya Gimanuk-Denpasar, perbatasan Jembrana-Tabanan.
-
Pragmen Patung Kala Rau
Jika kamu berkunjung ke tempat wisata taman kota Ciung Wanara, maka akan dijumpai beberapa patung yakni Patung Dewa Indra dengan kusirnya yang bernama Matali, Patung Dewa Wisnu yang menunggangi Garuda, Patung Kala Rahu, dan Patung Dewi Ratih (Dewi Bulan). Patung-patung yang ada di taman Ciung Wanara merupakan suatu rangkaian cerita yang diambil dari kisah pengadukan lautan susu untuk mendapatkan tirtha amertha. Lokasinya di Taman Kota Ciung Wenara, sebelah barat Kantor Bupati Gianyar.
-
Patung Kanda Pat Sari, Klungkung
Patung Kanda Pat Sari berada di persimpangan kota Semarapura, lokasinya tidak jauh dari tempat wisata kertagosa, museum semarajaya, lapangan puputan klungkung, dan monumen puputan klungkung. Jika kamu mengunjungi salah satu dari empat tempat wisata tersebut maka secara tidak langsung akan melihat patung tersebut yang berdiri kokoh. Lokasinya di Kota Semarapura, persimpangan jalan antara jalan Puputan, Jalan Untung Surapati, Jalan Diponegoro dan Jalan Raya Besakih
-
Patung Wanita Membawa Salak, Karangsem
Jika kamu berlibur ke Bali Timur (kabupaten Karangasem), misalnya ke taman ujung atau taman Tirta Gangga melalui objek Wisata Candidasa, maka secara tidak langsung akan melihat sebuah patung wanita membawa salak di pertigaan desa Jasri. Kabupaten karangasem (khususnya desa sibetan) merupakan sentra penghasil salak bali yang terkenal akan rasanya yang manis. Tidak salah jika di kabupaten ini terdapat patung seperti itu. Lokasinya Desa Jasri, persimpangan jalan antara jalan Raya Perasi, Jalan Achmad Yani dan dan Jalan Pantai Jasri.
-
Patung Dewa Ruci, Kuta
Jika Anda ingin berliburan ke Tanah Lot dari Bandara Ngurah Rai melalui Jalan By Pass Ngurah Rai pasti akan menemukan sebuah patung tinggi besar di sebelah kanan underpas Simpang Siur. Ya itu patung Dewa Ruci namanya. Dewa Ruci merupakan nama dewa mini (kecil) yang dijumpai oleh Raden Bima dalam sebuah petualangan mencari air kehidupan. Kisah Dewa Ruci menggambarkan sebuah kepatuhan seorang murid kepada guru, kemandirian dalam bertindak, dan perjuangan keras untuk mencapai sesuatu. Sehingga kisah ini banyak diabadikan dalam bentuk patung, seperti yang terdapat di Simpang Siur Kuta, kawasan ITDC, dan taman kota Pecangakan Negara.
-
Patung Arjuna dan Kresna, Nusa Dua
Patung Arjuna dan Kresna ini berada di kawasan ITDC Nusa Dua, tepatnya berada di tengah-tenga pulau Nusa Gede (Peninsula Island). Patung ini berdiri ditengah lapangan hijau dengan pohon-pohon hijau serta dikelilingi track untuk jogging ataupun bersepeda. Patung ini menjadi ikon pariwisata Nusa Dua. Di sekitar patung ini terdapat objek wisata yang terkenal seperti pantai Nusa Dua, Pantai Mengiat, dan Water Blow Nusa Dua.
-
Patung Titi Banda
Pada tahun 2014, Pemda Kota Madya Denpasar membangun sebuah patung di dekat lapangan umum Kapten Japa, patung Titi Banda namanya. Patung Titi Banda ini menceritakan tokoh Sri Rama yang membangun jembatan Titi Banda di tengah laut bersama pasukan wanara (kera) yang akan menjemput istrinya yakni Dewi Shinta, yang menjadi tawanan dari raja Rahwana di negeri Alengka. Jika Anda datang dari kawasan timur (kabupaten Karangsem dan kabupaten Klungkung) akan menuju kawasan Sanur dan Nusa Dua ataupun Tabanan dan Gilimanuk, maka Anda akan menemukan Patung Titi Banda ini. Tempat ini merupakan pertemuan antara Gianyar dari arus utara, Karangasem dan Klungkung dari timur, dan Nusa Dua dari selatan. Lokasinya pertigaan jalan By Pass Ida Bagus Mantra – By Pass I Gusti Ngurah Rai.
-
Patung Catur Muka, Denpasar
Jika kamu berlibur atau rekreasi ke lapangan puputan badung maka akan menukan patung dewa yang berada di tengah lampu pengatur lalu lintas. Patung ini merupakan patung Dewa Brahma yang bermuka empat, lebih dikenal dengan nama patung catur muka. Selain berfungsi untuk mempercantik kota Denpasar, patung ini juga berfungsi sebagai titik nol kilometer kota Denpasar. Tidak jauh dari patung catur muka ini, juga terdapat patung heroik yang berada di lapangan puputan badung. Karena berada di lapangan puputan badung maka patung ini bernama patung puputan badung. Lokasi: pusat Kota Denpsar, di persimpangan jalan antara jalan Gajah Mada, Jalan Surapati, Jalan Udayana dan Jalan Veteran.
-
Patung Kancil Di Atas Gajah, Klungkung
Jika dari Kota Semaranpura melewati jembatan Tukad bangkung (jalan raya Banjarangkan), tepat di sebelah kiri jalan raya akan akan melihat sebuah patung gajah dengan seekor kancil tutul yang berdiri di atasnya. Patung ini berada di kawasan objek wisata goa jepang. Pada waktu pertama kali melihat patung ini, admin mikir kalau goa ini bernama goa gajah, karena terdapat patung gajah di sampingnya. Lokasi: Jalan Raya Banjarangkan (sebelah barat jembatan Tukad Bubuh), Klungkung.
-
Patung Satria Gatotkaca, Tuban
Patung Satria Gatotkaca paling mudah kita temui jika berlibur ke pulau bali melalui bandara Ngurah Rai. Jika menuju Jalan By Pass Ngurah Rai dari kawasan bandara, maka tepat di sebelah kiri trafic light di Tuban akan menemukan patung ini. Walaupun patung tersebut namanya Patung Satria Gatotkaca, tetapi kebanyakan orang menyebut patung tersebut dengan nama Patung Kuda, karena dalam patung tersebut ada enam ekor kuda yang menarik sebuah kereta perang. Patung tersebut mengisahkan peperangan antara Pangeran Gatotkaca dengan Raden Karna dalam kisah pewayanagan Mahabharata.