Pelindo IV Lakukan Direct Export Dari Pelabuhan Pantoloan Dan Export Langsung Kelapa Biji dari Palu

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) melakukan launching direct export perdana sebanyak 12 kontainer berisi kelapa biji dan kayu olahan untuk dikirim ke beberapa negara di Asia dari Pelabuhan Pantoloan, Palu.  sebenarnya sudah lama komoditas asal Sulawesi Tengah masuk ke pasar global seperti cokelat, rotan, jagung, arang, kayu olahan dan kelapa biji. Hanya saja selama ini diketahui bahwa komoditas tersebut berasal dari Surabaya dan Jakarta karena dikirim ke luar negeri melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Priok, sehingga tidak ada data ekspor yang tercatat oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah karena semuanya terdata di Surabaya dan Jakarta.

Biasanya komoditas tersebut dikirim ke Surabaya dan Jakarta dari Pantoloan menggunakan kontainer lokal. Begitu tiba di Surabaya atau Jakarta barang yang ada di dalam kontainer kemudian dipindahkan ke kontainer khusus ekspor, sehingga terjadi double handling yang mengakibatkan pembengkakan biaya yang harus dikeluarkan oleh para eksportir. Dengan direct export yang dilakukan Pelindo IV dari Pantoloan ini, komoditas yang akan dikirim ke luar negeri langsung dimasukkan ke dalam kontainer ekspor sehingga tidak akan terjadi double handling. Juga, terjadi efisiensi waktu jika langsung menggunakan peti kemas ekspor dari Pantoloan.

Penurunan biayanya lumayan besar antara 25% hingga 30% sebab tidak ada lagi double handling dan biaya relokasi peti kemas. Selain kelapa biji, kayu olahan, cokelat dan rotan menurutnya, selama ini cukup banyak komoditas asal Sulawesi Tengah yang telah merambah pasar internasional. Di antaranya, getah pinus, jagung, arang, olahan dari getah pinus (rosin dan turpentine), ikan bandeng dan juga bawang goreng yang telah dikirim pengusaha dari Palu ke negara-negara di Asia.

READ  7 Fakta Unik Paus Orca Yang Dikenal Dengan Julukan Paus Pembunuh

Selama ini eksportir masih melakukan pengiriman secara sendiri-sendiri. Karena, pihaknya berinisiatif untuk melakukan konsolidasi. Jadi, komoditas yang berasal dari Parigi, Poso, Mamuju, Pantai Barat, Kasimbar, Kota Raya dan lain-lain bahkan dari Tolitoli akan kami kumpulkan untuk disatukan dan kemudian di direct export ke negara-negara tujuan yakni Vietnam, Malaysia, China, Korea dan Jepang. Dengan begitu pengusaha tidak perlu lagi mengeluarkan biaya mahal untuk membayar sewa kontainer, Selain itu, para pengusaha juga tidak perlu harus menunggu barangnya terkumpul banyak baru diekspor. Hal itu tentunya akan membuat perputaran ekonomi masyarakat menjadi lebih cepat dan lancar, pemerintah daerah yang sangat mensupport kegiatan tersebut.

Eksport Kepala Biji Langsung Dari Palu

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) kembali membuka jalur ekspor langsung (direct export) komoditas kelapa biji dari Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ke luar negeri. Corporate Secretary Pelindo IV (Persero), Baharuddin M. mengemukakan bahwa pelepasan ekspor langsung dari Pelabuhan Pantoloan, Palu Sulawesi Tengah merupakan upaya memantapkan program perseroan untuk membuka dan memajukan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia. ekspor langsung dari Palu menunjukkan kemajuan yang pesat, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah kargo yang mencapai 83 kontainer dari perdana ekspor bulan lalu yang hanya 9 kontainer.

READ  Rekomendasi Gunung Batukaru Untuk Pemula Ingin Mendaki

Komoditas ekspor ini untuk negara tujuan Bangkok, Thailand berupa kelapa biji yang memang merupakan komoditas andalan daerah ini. Diharapkan nantinya komoditas ekspor dapat lebih bervariasi karena selain kelapa, produk lain seperti perikanan dan hasil perkebunan maupun pertanian berupa kopi, cokelat dan jagung juga merupakan produk unggulan Sulawesi Tengah. sementara itu Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Asisten II Pemprov Sulteng, Bunga Elim Somba dalam sambutannya mengatakan,direct export telah mampu meningkatkan daya saing dan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah.

Karena dengan ekspor langsung, biaya dan waktu pengapalan ke negara tujuan ekspor menjadi lebih efisien. Sebelumnya, komoditas ini di ekspor melalui Surabaya dengan tambahan waktu pengapalan 3-4 hari dan beberapa kali bongkar muat yang mengakibatkan tambahan biaya logistik 20-30%.

Seluruh proses dokumen dan status ekspor menurutnya, telah diselesaikan di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, sehingga menghemat biaya alih status dan mempercepat administrasi selain menghasilkan devisa dan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Sulawesi Tengah.

Ini suatu peristiwa luar biasa yang telah dinanti sejak lama oleh seluruh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Sulawesi Tengah. Untuk itu kami mengapresiasi langkah Pelindo IV membuka direct export ini. Hal ini sekaligus menandai bangkitnya ekonomi Sulawesi Tengah khususnya dan Kawasan Timur Indonesia pada umumnya. kegiatan ekspor langsung akan dapat dilaksanakan secara rutin beberapa kali dalam sebulan karena tambahan muatan yang berasal dari variasi komoditas lainnya dan bangkitan kargo baru daerah lain, akibat kemudahan proses ekspor yang saat ini telah dirintis oleh Pelindo IV.

READ  Mengapa Tidak Kita Tutup Gurun dengan Panel Surya?

Potensi kelapa di Sulteng diharapkan dapat mengundang investor dalam maupun luar negeri untuk mendirikan industri olahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu. Mengingat kelapa dan produk turunannya sangat diminati oleh pasar luar negeri. Sebagai contoh, kebutuhan sabut kelapa untuk industri meubel di China maupun industri otomotif di Jepang, selain arang kelapa sebagai energi alternatif di kedua negara tersebut.

Pemerintah Sulteng berjanji untuk memberikan berbagai kemudahan bagi para investor yang berminat mengembangkan usahanya di Palu dan mengisi kawasan KEK Palu, demi kemajuan dan pertumbuhan Ekonomi Sulteng. Terlebih, lokasi Pelabuhan Pantoloan, di Palu Sulawesi Tengah yang menyatu dengan kawasan KEK Palu saat ini telah mampu melakukan ekspor langsung ke luar negeri.