Kebanyakan orang mengira bahwa delusi, halusinasi dan ilusi memiliki makna yang sama. Padahal, delusi, halusinasi, dan ilusi memiliki makna yang berbeda. Ketiga istilah ini erat kaitannya dengan kesehatan mental. Penderita gangguan jiwa yang mengalami kondisi ini sering kali sulit untuk membedakan hal yang nyata dan tidak nyata.
Untuk mengetahui lebih jauh apa perbedaan delusi, halusinasi, dan ilusi, maka artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut. Yuk simak ulasan ini.
Delusi
Delusi merupakan salah satu gangguan mental yang serius. Dalam dunia medis delusi disebut juga sebagai psikosis. Mereka yang menderita delusi sulit untuk membedakan antara kenyataan dan imajinasi. Sehingga penderita delusi kerap kali merasa yakin dengan apa yang mereka alami, lihat, atau didengarnya dan meyakinkan orang lain bahwa hal tersebut adalah fakta.
Delusi kerap kali dihubungkan dengan gangguan jiwa lain, yaitu paranoid, halusinasi, skizofrenia, gangguan kepribadian, gangguan bipolar, dan demensia.
Delusi yang sering disebut waham memiliki beberapa jenis, yaitu waham paranoid, waham kebesaran, erotaminia, waham somatik, dan waham bizzare.
Contoh dari delusi paranoid adalah ketika seseorang merasa ada orang lain yang membenci atau ingin menyakitinya, padahal kenyataannya tidak ada. Sementara contoh delusi bizzare bisa bermacam-macam dan aneh. Seseorang yang mengalami waham ini bisa memercayai hal yang cenderung tidak masuk akal.
Halusinasi
Halusinasi kerap kali terjadi pada orang yang mengalami gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia, demensia, gangguan kepribadian ambang, dan gangguan bipolar atau depresi gejala psikosis.
Halunsinasi ini dapat memengaruhi kelima indra kita, yaitu penglihatan, penciuman, perasa, pendengaran, atau sentuhan. Pada halusinasi ini terjadi gangguan persepsi yang diciptakan oleh pikiran penderitanya sendiri.
Contoh halusinasi adalah ketika melihat objek atau mendengar sesuatu, namun sebenarnya hal itu tidak ada dan tidak dilihat oleh orang lain. Contoh lainnya adalah kondisi dimana seseorang mendengar suara atau bisikkan kepada dirinya, padahal ia sedang sendirian di kamar.
Ilusi
Ilusi terjadi ketika adanya stimulus eksternal yang salah diartikan oleh pancaindra. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian dengan kenyataan yang ada. Ilusi penglihatan bisa juga menyebabkan terjadinya pareidolia, yaitu kondisi saat melihat wajah atau sosok pada benda mati. Kondisi ini biasa juga dialami oleh orangs sehat, namun umum terjadi pada penderita skizofrenia.
Beberapa bentuk ilusi lainnya adalah auditori yang menipu pendengaran. Contohnya ketika mendengar suara tangisan yang sebenarnya berasal dari desiran angin, ilusi alfaktorik yang mampu menipu indera penciuman, ilusi gustatorik yang menipu indera pengecapan, dan ilusi taktil atau perabaan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu apa saja perbedaan dari delusi, halusinasi, dan ilusi. Jadi, jangan sampai keliru ya.
Pada umumnya ilusi merupakan kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan jika terjadi hanya sesekali didiri kamu. Namun, jika muncul delusi dan halusinasi, sebaiknya kamu segera periksakan ke dokter. Dan jika keadaan ini terus berulang terjadi segeralah kamu konsultasikan ke psikolog atau psikiater. Dengan begitu dokter bisa mendiagnosis penyakit gangguan mental dan apa penyebabnya.