Menu Tutup

Perdagangan Karbon, Indonesia Bisa Mendadak Kaya?

Mangrove Indonesia
sumber gambar : https://www.instagram.com/olga.lgll/

Perdagangan karbon ? Apaan tu?

Perdagangan karbon ialah langkah efektif dan efisien guna menangani perubahan iklim dan mendorong perkembangan energi terbarukan. Anda bisa menekan emisi karbon individu Anda ambil berperan pada masa depan yang lebih hijau secara berkesinambungan. Sebeum memahaminya lebih jauh ada baiknya kita pahami dulu apa itu sisa atau jejak karbon.

Apakah yang dimaksud “Jejak Karbon”?

Semua produk dan energi yang Anda pakai mempunyai emisi terkait atau zat sisa hasil pembakaran. Contoh paling sederhana barangkali ialah emisi CO2 dari pembakaran gas alam untuk memanasi rumah Anda. Untuk jeans baru yang barusan Anda beli, ada emisi yang berkaitan dengan penanaman kapas, dan emisi dari energi yang dipakai untuk produksi produk akhir dan mengirimkan ke Anda serta kendaraan bermotor anda yang menggunakan bahan bakar fosil.

Ada emisi setiap Anda memakai mesin pencuci dan pengering Anda, dan kembali saat jeans itu dibuang ke arah tempat sampah dalam sekian tahun, saat mereka usai pada tempat pembuangan sampah dan pada akhirnya mengeeluarkan gasmetana. Gabungan emisi yang dihasil dari aktivitas rumah tangga, transportasi, dan kehidupan setiap hari Anda dikenali sebagai “jejak karbon” Anda.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan buat mengurangi jejak karbon. mulai dari mengganti mobil berbahan bakar fosil dengan mobil listrik atau hibrida, memakai lampu LED, dan mengurangi konsumsi berlebih makanan hasil peternakan seperti susu dan daging. Hal ini karena peternakan adalah salah satu penyumbang terbesar gas metana. Serta berbagai panduan hijau lainnya.

READ  Hal Tak Terduga dari Buang Sampah Sembarangan: Sampah Laut!

Bagaimana perdagangan Karbon Bisa Menangani Jejak Karbon Anda?
perdagangan karbon saat ini memiliki nilai investasi yang cukup besar yang mampu memodali beberapa proyek baru yang mengurangi pencemaran gas rumah kaca.Tetapi bahkan jika Anda mengambil setiap langkah hemat energi, jika Anda adalah manusia abad ke-21, Anda akan meninggalkan jejak karbon. Dengan berkontribusi pada perdagangan karbon, Anda dapat melawan emisi gas rumah kaca yang tidak dapat Anda hindari dengan memberi kompensasi kepada mereka yang melakukan kegiatan atau program yang mendukung penghijauan.

Bagaimanakah cara kerja perdagangan karbon?
Penyelenggara Perdagangan karbon akan mengkompensasi program emisi karbon dari masyarakat, LSM, Komunitas bahkan Pemerintah yang membantu mengurangi jejak karbon mereka. Penyelenggara Perdagangan karbon akan mendanai project yang mengurangi, menghilangkan, atau menangkap emisi dari atmosfer seperti reboisasi, efisiensi energi, atau pengembangan energi terbarukan.

Misalkan, sebuah project bisa mengurangi emisi dengan mengubah waktu pembakaran sabana di Australia Utara atau menangkap emisi dengan menanami kembali lahan gundul. Satu credit karbon dikeluarkan untuk tiap ton emisi karbon yang dicegah, dihilangkan atau ditangkap dari atmosfer. Nah nantinya kredit karbon ini akan dikalkulasi sesuai dengan harga perdagangan karbon.

READ  The Role of Renewable Energy in Combating Global Warming

Peraturan Pemerintahan Indonesia

Pemerintahan baru-baru ini mengeluarkan ketentuan mengenai pasar karbon sebagai bentuk loyalitas Indonesia pada Nationally Determined Contributions (NDC) berkaitan rumor perubahan iklim, baik berbentuk penguatan program atau strategi.

Ketentuan Presiden nomor 98 tahun 2021 itu ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 29 Oktober 2021, saat sebelum pergi ke Pertemuan Pengubahan Iklim PBB ke-26 (COP26) di Glasgow awal November lalu. Pola pasar karbon itu menjadi stimulan untuk pencapaian target NDC.

NDC sendiri berisi komitmen Indonesia pada agenda pengurangan emisi karbon, baik dengan usaha sendiri yang dapat mencapai 29 % atau 41 % dengan dukungan internasional pada tahun 2030.

Jadi pertanyaan menarik ialah apa faedah dari segi Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk Indonesia? Jika ditelisik lebih jauh, Perpres NEK itu didalamnya atur masalah pasar karbon.

Untuk Indonesia, dengan adanya peraturan itu memungkinkan negara ini untuk menerima investasi yang semakin luas dalam upaya pengendalian perubahan cuaca.

Terkait dengan pola itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu memandang jika usaha pengurangan emisi gas rumah kaca bisa berjalan lewat instruksi dan kendali serta pendekatan berbasis pasar (market-based instruments/MBI).

Menurut dia, peraturan berbasiskan pasar mendasarkan kebijakannya pada faktor penentuan NEK atau carbon pricing. Pada umumnya, carbon pricing terdiri dari dua proses penting, yaitu perdagangan instrument dan karbon.

READ  Milenial Wajib Tahu Memanasnya Bumi: Apakah Kita Punya Harapan Untuk Mencegahnya?

Instrument perdagangan terdiri dari cap and trade dan offsetting mechanism, dan instrument non-perdagangan meliputi pungutan atas karbon dan pembayaran berbasiskan performa (result-based payment/RBP).

Apa Untungnya Untuk Indonesia?

Perdagangan karbon dapat menjadi solusi pendanaan pembangunan Infrastruktur di Indonesia yang menggapai lebih kurang 340 Triliun, dibutuhkan opsi lain sumber pendanaan selain dari hasil jual kekayaan sumber daya alam. Dan satu diantara opsinya ialah lewat perdagangan karbon. Opsi ini pantas dipelajari mengingat peluangannya yang lumayan tinggi selain menggerakkan kelangsungan lingkungan hidup lewat pengurangan emisi rumah kaca.

Opsi pendanaan memang diprioritaskan ke infrastruktur yang tersangkut harkat hidup banyak orang seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ini, menimbang daya saing satu bangsa akan ditetapkan oleh kualitas jaringan infrastrukturnya. Disamping itu PDAM ditempatkan pada tanggungjawab untuk terus efisien karena mustahil menjualbelikan sumber daya negara berbentuk air.

Dengan begitu diharapkan PDAM bisa menerapkan gagasan dan program pengurangan emisi gas rumah kaca dalam operasional kegiatannya di kemudian hari. Hingga pada akhirannya bisa memberikan dukungan program Gagasan Tindakan Nasional Mitigasi dan Penyesuaian Peralihan Cuaca (RAN-MAPI), yang disebut referensi pendefinisian peraturan dan program pembangunan sectoral dan kewilayahan yang responsive pada rumor peralihan cuaca.

Related Posts