Poin-Poin Penting Dari Gunung Gede Pangrango

Gunung Gede Pangrango merupakan satu dari sekian banyak lokasi pendakian di Pulau Jawa yang digemari para pendaki. Terletak di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, Jawa Barat, Gunung Gede Pangrango sebenarnya merupakan dua gunung yang terpisah, namun puncaknya saling terhubung oleh punggung gunung di ketinggian 2.400 mdpl. Kepopuleran Gunung Gede Pangrango tidak jauh dari primadonanya di sana. Banyak pendaki yang kepincut dan bahkan terhipnotis dengan segala keindahan Alun-alun Surya Kencana yang menjadi spot terbaik untuk menikmati bunga abadi yaitu Edelweiss.

Jadi Taman Nasional di Tahun 1980

Gunung Gede Pangrango sudah masuk atau menjadi kawasan Taman Nasional yang bernama Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali, sudah diumumkan di Indonesia dari tahun 1980.

Gunung Gede Pangrango di Dalam 3 Kabupaten

Konon mempunyai banyak jalur pendakian, mitos ini sepertinya bisa dibenarkan karena Gunung Gede Pangrango sendiri berlokasi di tiga kabupaten sekaligus. Tiga kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi.

Gunung Gede Pangrango – First People Who Hike This Mountain

Bukan petualang dari dalam negeri sendiri yang mendaki pertama kali gunung tersebut, melainkan petualang yang berkewarganegaraan Jerman yaitu C.G.C Reinward pada tahun 1819 di bulan April. Nah, perlu lo ketahui juga nih kalai Reinwardt adalah pendiri Kebun Raya Bogor.

READ  Berwisata Ke Telaga Nilem Kuningan

Certified by UNESCO

Gunung Gede Pangrango beserta seluruh kawasan taman nasionalnya juga sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977. Penetapan ini sekaligus mengukuhkan jika keindahan alam di gunung ini memang benar-benar luar biasa.

Alun-alun Surya Kencana – Where the Edelweiss Come From

Seperti yang sudah disebutkan di atas sebelumnya, jika Gunung Gede Pangrango mempunyai spot terbaik untuk menikmati Edelweiss. Alun-alun Surya Kencana adalah spot di mana lo bisa melihat hamparan kebun Bunga Edelweiss. Di sini juga banyak pendaki yang menyempatkan berkemah.

Soe Hok Gie – Mandalawangi

Mandalawangi adalah sebuah lembah yang dahulu, salah satu tokoh fenomenal Indonesia yaitu Soe Hok Gie menghabiskan waktunya di sana. Bahkan, Gie sempat membuat puisi berjudul ‘Mandalawangi – Pangrango’ dan sampai sekarang – puisi tersebut masih terkenal di kalangan para pendaki.

Gunung Pangrango Belum Meletus

Entah harus senang atau tidak, ada fakta yang menyatakan jika Gunung Pangrango belum pernah meletus. Hal ini bisa dibuktikan bahwa Gunung Pangrango memiliki puncak yang berbentuk kerucut dan relatif masih mulus.

Gunung Gede Sudah Meletus

Cukup berbeda dengan Gunung Pangrango, Gunung Gede sudah pernah meletus. Artinya, puncak gunung ini tidak semulus saudara dekatnya. Hal ini bisa dibuktikan bahwa Gunung Gede mepunyai beberapa kawah-kawah aktif seperti Kawah Wadon, Kawah Ratu, Kawah Baru, dan Kawah Lanang.

READ  Asal-Usul Gunung Semeru Yang Memiliki Keindahan Dari Berbagai Sisi Memiliki Cerita Legenda Para Dewa

Dihuni Oleh Banyak Satwa Langka

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango juga dihuni oleh banyak satwa langka, lho. Satwa langka tersebut adalah Owa Jawa, Lutung Surili, Anjing Ajag, Biul Slentek, dan sejenis bajing terbang yang masih jarang sekali terlihat oleh mata telanjang.

Ditemani Oleh Beberapa Spot Petualangan Lainnya

Di sekitar Gunung Gede Pangrango terdapat beberapa destinasi petualangan yang sudah cukup terkenal juga. Beberapa diantaranya adalah Canopy Trail, Telaga Biru, dan Curug Cibeureum. Di sini banyak para pendaki atau petualang yang malah singgah lama di beberapa spot tersebut.

Dahulu, Gunung Gede Pangrango dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak terpisah. Sayangya, hal tersebut mesti dipatahkan dengan beberapa fakta yang ada. Salah satu faktanya adalah jika Puncak Gunung Gede berketinggian 2.958 mdpl, dan Gunung Pangrango adalah 3.019 mdpl. Artinya, dua puncak ini terpisah jauh dengan jarak tersebut. Namun, terlihat menyambung karena ada Kandang Badak, sebuah spot di mana banyak petualang yang mendirikan tenda dan bermalam di sana saat masa pendakian, yang berketinggian 2.400 mdpl.