Goa sunyarangi adalah mahakarya zaman dahulu dan oleh pemerintah di tetapkan sebagai salah satu benda cagar budaya Indonesia. Lokasinya yang berada tepat di tengah-tengah kota Cirebon, jawa barat. Goa sunyarangi Cirebon merupakan situs purbakala yang menjadi salah satu objek wisata di kota Cirebon, yang berlokasi di jl by pass Cirebon atau tepatnya di kelurahan sunyarangi. Objek wisata ini selalu ramai di kunjungi wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestic.
Salah satu destinasi wisata yang menarik yaitu goa sunyaragi, lokasinya terletak di jl. by pass brigjen dharsono desa sunyaragi, kecamatan kesambi, kota cirebon. Jika dari terminal harjamukti cirebon sekitar 1,5 km jauhnya, sedangkan dari arah stasiun kereta api cirebon sekitar 5 km.
Sejarah Goa Sunyaragi
Goa Sunyaragi adalah peninggalan Kesultanan Cirebon yang dibangun pada abad ke 17 akhir hingga 18 Masehi. Sejarah pembangunannya dapat dilacak dari beberapa naskah Kuno peninggalan Kesultanan Cirebon. Goa ini sebetulnya merupakan taman air (Pemandian) yang dilengkapi dengan bangunan air terjun buatan yang terbuat dari batu karang. Namun karena didalam komplek bangunan tersebut banyak goa buatan, maka taman air ini lebih populer disebut gua (goa) daripada Tamansari.
Sejarah terbentuknya Goa Sunyaragi dimulai ketika Pangeran Karangrangen mempunyai ide. Dan ide ini menjadikan tempat menyepinya para Sultan Cirebon yang sudah ada sejak lama menjadi lebih indah dan menyejukkan. Tempat tersebut ketika selesai dibangun nantinya dinamai “Sunyaragi”.
Dan Istilah Sunyaragi berasal dari dua kata, yaitu Sunya dan Ragi, Sunya maksudnya sunyi atau tempat menyepi, sementara ragi bermaksud badan atau raga. Dengan demikian tempat tersebut bermaksud tempat menyepinya raga.
Mahakarya zaman dahulu ini oleh pemerintah ditetapkan sebagai salah satu benda cagar budaya Indonesia. Lokasinya yang berada tepat di tengah-tengah Kota Cirebon – Jawa Barat. Tepatnya, di Jl Brigjend Dharsono, Kampung Karang Balong, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi.
Garis-garis sisa masa lalu seolah ingin mengungkapkan banyak hal tentang berbagai peristiwa disana. Ada kesan sakral, tapi lebih kuat nilai art. Cerminan kecanggihan arsitektur kuno yang patut mendapat apresiasi lebih.
Mitos Sakralnya Goa Sunyaragi
Keberadaan taman Sari Goa Sunyaragi di Kota Cirebon ternyata menyimpan kisah, selain pesona keunikan art bangunan, juga menawarkan sisi misteri. Konon dahulu, taman ini merupakan tempat bemainnya para putra putri kasultanan Cirebon. Serta tempat semedi Sunan Gunung Djati beserta pengikutnya. Taman Sari Goa Sunyaragi lebih populer disebut Istana Karang.
Mitosnya, bangunan tempat wisata ini dibuat oleh Pangeran Kararangen di tahun 1702 dengan menggunakan batu-batu karang yang berasal dari laut selatan Pulau Jawa. Jangan heran, tembok dan dinding bangunannya memang terlihat seperti batu karang. Bahkan, teksturnya pun kasar seperti batu karang sungguhan. Konon, pembangunan Istana Karang ini dibantu oleh mahluk gaib.
Nama-nama Goa Dan Fungsinya
Goa Sunyaragi Cirebon dibangun selama tiga periode, dan diprakarsai oleh Pangeran Emas Zaenul Arifin atau Panembahan Ratu Pertama di awal abad ke-18. Kini, Gua Sunyaragi lebih populer didatangi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung keunikan sejarah Cirebon ini. Dan di sini terdapat 12 goa sunyaragi yang mempunyai makna dan fungsi dari goa-goa tersebut diantaranya :
- Bangsal jinem sebagai tempat sultan memberi wejangan sekaligus melihat prajurit berlatih.
- Goa pengawal sebagai tempat berkumpul par apengawal sultan.
- Kompleks Mande Kemasan (sebagian hancur).
- Pandekemasang sebagai tempat membuat senjata tajam.
- Simanyang sebagai tempat pos penjagaan.
- Langse sebagai tempat bersantai.
- Peteng sebagai tempat nyepi untuk kekebalan tubuh.
- Arga jumud sebagai tempat orang penting keraton.
- Padang ati sebagai tempat bersemedi.
- Kelanggengan sebagai tempat bersemedi agar langgeng jabatan.
- Lawa sebagai tempat khusus kelelawar.
- Pawon sebagai dapur penyimpanan makanan.
Sebagai objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai penjuru, Goa Sunyaragi telah dilengkapi fasilitas memadai. Diantaranya lahan parkir luas bisa menampung puluhan kendaraan, serta mushola untuk ibadah. Selain itu juga tersedia kamar mandi untuk laki-laki dan perempuan. Banyak penginapan tersebar kalau kemalaman pulang, dan warung makan dengan harga ramah kantong.
Sayang sekali jika berkunjung ke Cirebon tetapi melewatkan Goa Sunyaragi. Bagaimana tidak, cagar budaya satu ini mempunyai gaya arsitektur sangat menajubkan. Gabungan dari beragam budaya dari berbagai negara dan tampak agung. Berdiri di atas area cukup luas dan terbagi dalam beberapa ruangan. Mulai ruang istirahat raja sampai ruang menerima perjamuan.