Jika suatu wilayah ditumbuhi dengan tanaman maka hal itu menandakan pertanda yang baik. Namun, berbeda jika hal ini terjadi di Antartika. Jika suatu tanaman telah tumbuh subur di Antartika, maka ini merupakan pertanda yang tidak baik. Apalagi, Antartika yang selama ini dikeal memanglah tidak ramah untuk kehidupan.
Kini, media sosial tengah ramai memperbincangkan tumbuhnya tanaman bunga di semenanjung Antartika. Tanaman yang dimaksud ini adalah Colobanthus dan Deschampsia. Kedua tanaman ini tumbuh dengan suburnya dan berhasil melakukan fontosintesis, walaupun tanaman ini berada di tengah suhu di bawah nol derajat.
Bunga di Antartika
Meski elok dipandang mata, namun pada faktanya sangat menghawatirkan, dengan tumbuhnya bunga di bagian Antartika ini justru membuat khekhawatiran yang serius. Karena, hal ini bersinggungan dengan pemanasan global yang kian makin parah.
Wilayah yang dipenuhi dengan es ini memanglah memiliki tumbuhan asli yang ada di wilayah tersebut, yakni rumput rambut antartika (Deschampsia antarctica) dan lumut Mutiara antartika (Colobanthus quitensis).
Kemudian, pada tahun 2017 ilmuwan India dari Central University of Punjab menemukan spesies lumut baru yang diberi nama Bryum bharatiensis.
Tanaman tersebut tumbuh di kawasan dengan cuaca yang ekstrim. Tanaman ini memanfaatkan kotoran penguin yang kaya akan nitrogen dan nutrisi untuk tumbuh. Dan tanaman ini akan tumbuh dengan baik berkat paparan sinar matahari. Sebab itulah, tanaman ini akan tumbuh saat musim panas yang mana saat itu suhu di Antartika menjadi lebih hangat.
Bahaya Tumbuhan Mekar Lebih Cepat
Tumbuhan di Antartika memerlukan waktu yang lama untuk mengalami pertumbuhan. Namun, kini di Antartika proses pertumbuhan tanaman semakin cepat. Padahal, sebelumnya Antartika dianggap kebal terhadap perubahan iklim global, tetapi faktanya adalah wilayah tersebut mengalami pemanasan global tiga kali lebih cepat dibandingkan wilayah lain di dunia selama tiga dekade terakhir.
Meski terlihat cantik, dengan tumbuhnya tanaman di Antartika ini akan memiliki beberapa dampak yang perlu diperhatikan.
Dampak pertama adalah pertumbuhan tanaman-tanaman tersebut akan bersaing dengan lumut yang merupakan jenis vegetasi utama di Antartika. Kondisi ini pun akan berakibat mengganggu keseimbangan ekosistem yang rapuh di benua ini.
Dampak kedua adalah bisa mengubah susunan kimiawi tanah di Antartika. Risiko ini dapat memengarhi cara bahan organik terurai bahkan dapat menurunkan lapisan es.
Dampak ketiga adalah dengan terjadinya suhu yang lebih tinggi, ini akan memberikan peluang kepada spesies tanaman asing untuk tumbuh di Antartika. Hal ini akan berpotensi ancaman terhadap ekosistem yang unik dan rapuh tersebut.
Peringatan Perubahan Iklim
Dengan tumbuhnya tanaman di Antartika yang semakin cepat, hal ini memberikan peringatan yang besar terhadap krisis iklim yang terjadi saat ini. Perubahan iklim akan menciptakan lingkungan yang lebih hangat di Antartika sehingga tanaman akan tumbuh dengan cepat.
Tumbuhnya bunga di Antartika merupakan sebuah bukti yang nyata bahwa diperlukan Tindakan yang serius terkait emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim sangat mendesak. Terjadinya peningkatan suhu di Antartika ini akan menghasilkan penghijauan di wilayah tersebut, namun ini akan mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada sebelumnya.