Uta kelo berasal dari bahasa Kaili yang artinya Sayur Kelor. Uta kelo yang bahan utamanya menggunakan daun kelor ini salah satu kuliner khas masyarakat Sulawesi Tengah. Kuliner yang satu ini identik dengan kehidupan salah satu suku terbesar yang mendiami kawasan Sulawesi Tengah yaitu suku Kaili. Cita rasanya yang khas dan unik menjadikannya sebagai identitas kuliner Sulawesi Tengah. Uta Kelo adalah kuliner berbahan dasar daun kelor dengan kuah santan kental. Sebagai pelengkap, biasanya ditambahkan irisan terung muda, pisang muda, dan lamale (udang halus). Kuah santan yang gurih, daun kelor yang segar, terung/pisang muda dengan tekstur yang lembut, dan rasa lamale yang khas menjadikan Uta Kelo sebagai salah satu menu wajib bagi masyarakat suku Kaili.
Cita rasa yang nikmat membuat kuliner yang satu ini tidak hanya dikonsumsi oleh To Kaili saja. Kuliner ini juga dikonsumsi oleh masyarakat dari etnis lain yang bermukim di Sulawesi Tengah seperti Bugis, Mandar, Jawa, dan lain-lain.
Mitos Yang Menjadi Kepercayaan Suku Kaili
Proses akulturasi budaya turut andil dalam membuat kuliner yang satu ini diterima oleh lidah masyarakat “pendatang” di Sulawesi Tengah. Masyarakat suku Kaili percaya bahwa tidak boleh memasak atau memakan Uta Kelo pada saat ada orang meninggal. Jika hal tersebut dilanggar, mereka percaya bahwa di dalam Uta Kelo tersebut nantinya akan terdapat anggota tubuh orang yang meninggal tersebut seperti kuku, rambut, gigi, dan lain-lain.
Masyarakat suku kaili memiliki kepercayaan terhadap Uta Kelo, di percaya untuk memulihkan tenaga bagi tubuh, sehingga pas untuk menu makan siang mengembalikan tenaga setelah lelah beraktivitas. Mitos yang mereka percaya adalah, jika orang asing datang ke desa dan mencicipi sayur ini, maka orang yang mengosumsinya akan merasa rindu kembali ke desa suku kaili. Mereka percaya bahwa orang yang mengonsumsinya akan kembali dan menetap di wilayah mereka tinggal.
Manfaat Dan Kangungan Uta Kelo
Uta kelo adalah nama dari makanan yang terbuat dari daun kelor sebagai bahan utamanya. Organisasi kesehatan dunia, word health organization (WHO) menyebutkan, daun kelor merupakan pohon ajaib yang memberikan banyak manfaat terhadap masyarkat do negara-negara miskin di dunia.
Daunnya sendiri berfungsi sebagai antioksidan, meningkatjan daya tahan tubuh, anti radang, menjaga kesehatan mata dan otak. Meski banyak manfaat sebagai obat daun kelor yang mudah di temukan di berbagai wilayah indonesia tetap enak di konsumsi.
Daun kelor kaya akan zat besi, tepatnya 25 kali zat besi yang terkandung dalam bayam. Karena itu daun kelor merupakan salah satu pangan lokal yang di rekomendasikan untuk dapat selalu dikonsumsi khususnya oleh remaja hingga ibu hamil untuk mencegah anemia.
Kandungan gizi baik lainnya, yaitu vitamin C yang 10 kali lipat kebih banyak yang terkandung dalam anggur merah, vitamin A yang 10 kali lebih besar di bandingkan Vitamin pada wortel. Bahkan senyawa polyphenol yang merupakan salah satu antioksidan kuat
Tidak hanya kepercayaan suku kaili terhadap makanan yang di jadikan sayur uta kelo, kelor juga kaya vitamin, daun kelor merupakan sumber serat dan protein nabati yang baik, karena kandungan proteinnya tidak kalah seperti pada telur maupun yougurt. Asam amino esensial yang terkandunng didalam daun kelor cukup lengkap.