Waspada Ketergantungan Obat Tidur Dan Obat Penenang Bukan Untuk Bisa Tidur

Obat tidur adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan tidur, misalnya insomnia. Namun, jenis obat ini sama sekali tidak boleh sembarangan digunakan. Sama hal nya dengan obat gangguan tidur umumnya dimanfaatkan untuk menenangkan pasien saat akan menjalani prosedur medis, seperti operasi, MRI, kolonoskopi, ataupun kateterisasi jantung. Obat ini memang tidak otomatis meredakan rasa nyeri, namun dapat membuat pasien lebih mudah bekerjasama dan merasa nyaman selama menjalani prosedur. Banyak dari sebagian orang yang tidak dapat tidur nyenyak karena karena pikiran yang tak karuan, memikirkan sesuatu secara berlebihan. Agar tidak hal itu terjadi seseorang akan mengonsumsi obat tidur dan menjadi kecanduan, namun hal itu sangat tidak disarankan dan banyak orang yang menyalah gunakan obat tidur sebaga obat penenang pikiran. Begitupun Tidak berarti semuajenis obat penenang dapat dimanfaatkan sebagai obat tidur. Obat penenang secara umum digunakan untuk mengurangi gangguan kecemasan atau stres yang berlebihan. Jika Anda mengalami susah tidur yang disebabkan oleh depresi atau gangguan kecemasan, dokter mungkin akan meresepkan obat anidepresan yang memiliki efek penenang. Meski demikian, obat jenis ini tidak semata-mata langsung dapat digunakan untuk mengobati gangguan tidur, seperti insomnia atau susah tidur. Obat tidur dilarang untuk digunakan dalam jangka waktu panjang karena bisa menyebabkan ketergantungan obat. Kalau sudah begitu, efek samping yang berbahaya mungkin akan muncul.  Seseorang dikatakan mengalami ketergantungan obat jika sudah mengonsumsi satu jenis obat tertentu dalam jangka waktu lama atau melebihi dosis. Orang yang mengalami ketergantungan obat juga cenderung tidak bisa lepas dan mengalami gejala-gejala tertentu.

READ  Kecerdasan buatan, apaan tuh? Mari Kita Cari Tahu

Tanda Ketergantungan Obat Tidur 

Pada dasarnya, obat tidur hanya boleh digunakan untuk mengatasi masalah tidur dalam jangka waktu pendek. Selain itu, obat tidur juga tidak boleh digunakan melebihi dosis. Pada awalnya, obat tidur mungkin digunakan untuk mengatasi insomnia. Namun saat berlebihan, obat ini malah bisa menyebabkan insomnia semakin parah.

Gejala insomnia atau gangguan tidur lainnya malah bisa semakin memburuk saat orang yang ketergantungan berhenti mengonsumsi obat tidur. Selain itu, ketergantungan obat juga membuat seseorang tidak bisa menghentikan konsumsi obat tersebut dan tidak bisa lepas. Hal itu terjadi karena tubuh mulai “menyesuaikan” obat tidur yang masuk. Sedangkan obat penenang dapat menyebabkan ketergantungan obat juga. Upaya menghentikan penggunaan obat penenang pada kondisi tersebut dapat menyebabkan susah tidur, gelisah, kejang, dan perubahan mood. Selain itu, ketergantungan secara psikologis dapat membuat seseorang merasa tidak berdaya tanpa obat penenang yang dikonsumsi.

saat tubuh tidak lagi mendapat asupan obat, tubuh akan memicu reaksi. Hal itu muncul karena tubuh menganggap ada hal yang berbeda, yaitu tidak terpenuhinya suatu zat kimia yang telah menjadi kebiasaan dalam tubuh. Ada beberapa gejala yang bisa muncul saat seseorang mengalami kecanduan obat tidur, di antaranya:

  • Mengalami gangguan tidur berkepanjangan.
  • Gangguan memori.
  • Sulit untuk fokus dan berkonsentrasi.
  • Muncul gerakan-gerakan tubuh yang tidak terkontrol atau tidak disadari.
READ  Kupas Tuntas Penyakit Muntaber : Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Ketergantungan obat tidur juga bisa memicu munculnya gejala seperti pusing, mulut kering, gangguan koordinasi gerakan tubuh, hilang kesadaran, gangguan pernapasan, tremor dan kejang, halusinasi, hingga berkeringat dan kesulitan tidur di malam hari. Pada kasus yang parah, kecanduan obat tidur juga bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi saat tidak mendapat asupan obat. Dan Sebagian besar kematian yang terkait dengan pemakaian obat-obatan penenang diakibatkan oleh kelebihan dosis obat penenang, termasuk kematian mendadak yang tidak disengaja ataupun bunuh diri. Obat penenang juga tidak boleh diminum bersamaan dengan minuman beralkohol, sebab berisiko mengakibatkan overdosis, penurunan kesadaran, koma, hingga kematian.

Hindari menggunakan obat penenang dan obat tidur sebagai penenang pikiran agar bias tidur tanpa pengawasan dokter. Jika mengalami susah tidur yang sulit diatasi, Anda sebaiknya berkonsultasi kepada dokter agar dapat ditentukan penyebab susah tidur yang Anda alami, dan diberikan penanganan lebih lanjut sesuai diagnosis.