Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah sehingga menggerak kan jiwa perasaan manusia. Yogyakarta terkenal dengan keistimewaan yang menarik dan dengan sejuta cerita tentang seni dan destinasi wisata yang indah.
Tak hanya kaya akan warisan budaya yang khas dari jogja, jogja juga merupakan kota pelajar ini juga bisa menjadi rumahnya para seniman handal. Banyak tempat- tempat di jogja yang dapat kamu kunjungi untuk mempelajari sejara maasa lampau dan mengapresiasi berbagai karya seni.
Jika berkunjung ke yogja memang hampir setiap tempat ada seni, yang di buat oleh seniman. Salah satu hal yang tak boleh terlewatkan saat liburan ke Yogyakarta adalah berkunjung ke Galeri Seninya. Berikut galeri seni kontemporer yang ada di Yogyakarta:
Sangkring Art Space
Sangkring Art Space didirikan tahun 2007 oleh pelukis Bali Putu Sutawijaya, tempat ini jadi pusat seni utama yang ada di Jogja. Sangkring Art Space berlokasi di Jl. Nitipraya,Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Galeri seni Yogyakarta ini jadi salah satu wadah untuk menampilkan seni rupa kontemporer terbaik di Indonesia. Dibangun dengan dua lantai yang setiap lantainya menjadi representatif bagi seniman untuk menggelar karya seninya. Ruang seni ini sudah pernah menghadirkan lebih dari 50 pameran yang berbeda-beda sejak Sangkring Art Space pertama didirikan.
Ruang MES56
Bisa dibilang Ruang MES56 jadi salah satu galeri seni kontemporer yang sangat unik karena berupa sebuah bangunan tua dengan sentuhan Jawa modern dan pohon besar di halaman depannya. Ruang MES 56 berlokasi dekat dengan wilayah istana Sultan dan taman pusat Yogyakarta.
Bentara Budaya
Bentara Budaya jadi salah satu ruang seni dan pameran tertua yang ada di Yogyakarta. Tempat ini sudah jadi culture institution paling terkenal di Jogja.
Tak hanya ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, tapi bentara budaya juga ada di Jakarta dan Bali. Pada tanggal 26 September 1982 mulailah sejarah bentara budaya bergulir. Acara pertamanya adalah pameran lukisan tradisional karya Citra Waluyo dari Solo dan Sastra Gambar dari Muntilan.
Bentara Budaya hadir dengan tujuan untuk menampilkan karya terbaik di Indonesia, termasuk lukisan tradisional, patung kayu dan keramik, serta menawarkan tempat bagi seniman local untuk memamerkan karya mereka. Selain pameran, bentara budaya juga secara teratur menyelenggarakan berbagai acara budaya seperti pemutaran film, pertunjukan seni budaya dan diskusi
Cemeti Art House
Cemeti Art House didirikan pada tahun 1988 oleh Nindityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma. Yayasan Seni Cemeti terbagi menjadi dua organisasi, yaitu Arsip Seni Visual Indonesia yang berfungsi sebagai pusat informasi, dokumentasi dan pusat promosi seni rupa di Indonesia, sedangkan Rumah Seni Cemeti, lebih terfokus pada pameran seni dan proyek baik oleh seniman kontemporer Indonesia dan luar negeri, manajemen seni dan residensi.
Rumah Seni Cemeti telah memamerkan karya-karya seni dari berbagai seniman modern dan kontemporer di Indonesia, dari yang kreator terkenal, termasuk Anusapati, Agung Kurniawan dan Ugo Untor, dan yang lainnya.
Rumah Seni Cemeti menaruh perhatian utama pada stimulasi praktek kerja kesenian, wacana dan manajemen seni. Seni kontemporer di Indonesia dapat dilihat sebagai bentuk, perhatian, pandangan dan refleksi dari seniman terhadap isu yang berkembang di masyarakat. Melalui karya mereka, seniman melakukan komentar dan penggambaran mengenai fenomena yang terjadi di masyarakat, sedangkan orang lain mengekspresikan pendekatan personal ke dalam kehidupan masing-masing. Ide dan tema-tema ini kemudian diekspresikan melalui berbagai medium.
Pada tahun 2010, Rumah Seni Cemeti meluncurkan platform baru di mana kegiatan dan perhatiannya berkisar dan berpusat pada penciptaan kembali ‘Seni dan Masyarakat’, yang menekankan praktek seni alternatif yang lebih menghormati ‘proses’, ketimbang ‘promosi’.
Jogja Gallery
Sebelum menjadi Jogja Gallery tempat ini adalah gedung bioskop “Soboharso” yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1929. Jogja Gallery merupakan galeri seni visual dua lantai yang terletak di dekat Alun-alun Utara Yogyakarta.
Jogja Galeri memiliki tujuan untuk mempromosikan seni kontemporer Indonesia dan menyediakan ruang pameran yang sangat dibutuhkan bagi seniman muda Yogyakarta untuk memamerkan karya-karya mereka kepada publik yang lebih luas.
Kota ini disebut unik karena kita bisa melihat berbagai tradisi Jawa yang begitu melekat di kota ini dan masyarakatnya, seperti batik (kain dengan corak khusus yang dibuat dengan tangan (dilukis dan dicetak), kerajinan perak, pertunjukan wayang, musik tradisional atau gamelan, bahkan makanan khas Yogyakarta yang disebut Gudeg! yaitu sayuran yang terbuat dari buah nangka muda.