Apa Yang Terjadi Saat Perokok Berhenti Merokok?

Setiap tahun ada jutaan orang yang mati lebih cepat karena ngerokok dan sepanjang abad 20 total kematiannya sampai lebih dari sepertiga orang di Indonesia. Oke kalau semua matikan itu kenapa orang gak berhenti merokok saja? Apakah karena susah, kenapa bisa susah dan emang apa yang terjadi kalau perokok akhirnya berhenti?

Ya jadi baru 20 menit aja setelah berhenti detak jantung yang tadinya cepat bakal melambat dan balik lagi ke normal dalam sehari level oksigen di tubuh bakal ningkat dan risiko serangan jantung langsung menurun, setelah 2 hari makanan akan terasa lebih lezat soalnya indra penciuman dan perasa yang tadinya tumpul mulai kembali, hari selanjutnya napas kerasa lebih lega dan tubuh lebih berenergi dan setelah 2 minggu sirkulasi darah jadi lebih lancar, tapi jadi lebih sering batuk karena paru-paru ngeluarin sisa-sisa racun.

Buat para perokok minggu-minggu pertama itu tantangannya akan besar banget karena rasanya seperti ada yang hilang dari hidup. Banyak yang merasa pusing dan mual gabisa fokus dan sulit untuk tidur dan sering ngidam untuk balik lagi. Bahkan tidak sedikit juga yang jadi gampang marah tapi lama-lama tubuh bakal terbiasa. Kalau berhasil sampai 1 bulan batuk akan berkurang.

READ  Ini Cara Menghilangkan Tato dengan Laser dan Efek Sampingnya

Dalam setahun, paru-paru sudah bisa balik berfungsi normal dan resiko kena penyakit jantung langsung berkurang. Kalau sudah 10 tahun bersih tanpa rokok, resiko terkena penyakit-penyakit mengerikan seperti kanker juga jadi makin rendah. Kalau sudah berhenti merokok selamanya harapan hidup bakal meningkat. Lalu pertanyaan besarnya adalah bagaimana cara bisa bikin orang berhenti merokok? Ada negara yang punya target ambisius yaitu Selandia Baru, mereka ingin menjadi negara bebas rokok dalam beberapa tahun lagi.

Salah satu cara buat mencapainya adalah dengan bikin anak-anak yang lahir sejak tahun segini tidak bisa beli rokok selamanya. Nah strategi mereka kebagi menjadi tiga bagian: lindungi anak muda, ngurangi jumlah penawaran dan permintaan rokok, dan ngasih dukungan terbaik buat orang-orang yang ingin berhenting rokok. Tidak cuma itu mereka juga punya ide gila lain ngebatesin kadar nikotin di dalam rokok set candu, yang kerjanya nipo otak biar rasa kalau dia butuh nikotin buat ngerasa senang dengan bikin aturan yang ngebatasin kandungannya orang-orang bisa jadi lebih mudah buat gerenting rokok.

Singapura juga udah nerapin aturan yang serupa dan kalau di sini iklan rokok dilarang di semua media yang bisa diakses anak muda. Ya itu strategi yang diterapin diberbagai negara. Gimana kalau di negara +62 tercinta di Indonesia kebanyakan laki-laki dewasa adalah perokok aktif banyak remaja yang udah ngerokok dan bahkan pengeluaran rumah tangga terbesar nomor dua adalah buat beli rokok. Pemerintah negara kita sudah ngelakukan beberapa hal buat mendalin konsumsi rokok mulai dari ngewajibin peringatan kesehatan dikemasan sampai naikin pajak produk rokok. Tapi kira-kira seberapa efektif itu semua?